PRODUKTIVITAS TERNAK BABI DAN PERANANNYA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ASLI PAPUA DI KABUPATEN MANOKWARI
HIERONYMUS YOHANES CHRYSOSTOMUS, Ir. I Gede Suparta Budisatria, M.Sc., Ph.D
2013 | Tesis | S2 Ilmu PeternakanPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui produktivitas ternak babi yang dipelihara oleh masyarakat asli Papua, peranannya dalam kehidupan masyarakat, dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dan pemecahan yang dapat ditempuh agar pemberdayaan dapat dilakukan melalui peningkatan produktivitas ternak babi di Kabupaten Manokwari. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Minyambouw dan Kebar, menggunakan metode survei, pengambilan sampel dilakukan secara purposive, dan data dianalisis secara deskriptif. Responden diambil sebanyak 31 orang, yang memelihara 106 ekor babi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas ternak babi yaitu jumlah beranak per tahun sebesar 1,77±0,43 kali, jumlah anak seperindukan lahir dan disapih sebesar 5,88±1,80 ekor dan 6,92±1,95 ekor, induk yang beranak sekali/tahun menghasilkan anak sebanyak 60 ekor (10,9%) dan induk yang beranak dua kali/tahun menghasilkan anak sebanyak 486 ekor (89,1%), ternak babi yang dipelihara umumnya berperan dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Kesimpulan dari peneltian ini adalah produktivitas ternak babi yang dipelihara rendah; peran ternak babi dalam kehidupan masyarakat pada bidang sosial, budaya dan ekonomi; masalah yang dihadapi masyarakat yaitu rendahnya kualitas sumber daya manusia dan instansi pemerintah tidak berperan sebagaimana mestinya dan pemecahan masalah dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan secara optimal keberadaan tenaga pendamping program PNPM Mandiri; dan strategi pemberdayaan yang dapat diterapkan yaitu penggunaan induk babi unggul, penyediaan pakan berkualitas berbasis pakan lokal, intensifikasi sistem pemeliharaan, pemanfaatan tenaga pendamping program PNPM Mandiri, peningkatan pengetahuan melalui pelatihan, perbaikan sistem pemeliharaan ternak babi, dan pemakaian cincin pada hidung babi.
This research was conducted to investigate the productivity of pigs kept by indigenous Papuans, their role in local community life, identify problems and solutions that can be taken, and develop the right strategy for the empowerment of indigenous Papuans can be done through increased productivity of pigs in Manokwari. This research was conducted in Minyambouw and Kebar District, using survey methods, purposive sampling was conducted, and the data were analyzed descriptively. Respondents taken as many as 31 people, which maintains 106 pigs. Sows maintained have a productivity as follows: the number of farrowing rate once/year of 22.5% and two times/year 77.5% of the born and weaned litter size on litter first and second respectively in the amount of 5.88±1.80 and 6.92 ± 1.95. Sows with farrowing rate one time/year produce piglet by 60 head (10.9%), while sows with farrowing rate twice/year produce as many piglet as 486 head (89.1%). Pigs generally maintained contribute to fulfill the needs of families. The conclusion of this research is the productivity of pigs are kept low; role of pigs in the local community life of society in the social, cultural and economic issues facing the community is the low quality of human resources and government agencies do not contribute properly and troubleshooting can be done by optimally utilize the existence of professional assistants PNPM Mandiri program, and empowerment strategies that can be applied to the use of sow excellence, providing quality feed based on local feed, intensification system maintenance, utilization companion PNPM Mandiri program, increased knowledge through training, improved maintenance systems, and wear a ring on a pig nose.
Kata Kunci : Produktivitas, Ternak babi, Pemberdayaan