Laporkan Masalah

MANAJEMEN PEMELIHARAAN ASET TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

Syah Putra Abdullah, S.T., Wakhid Slamet Ciptono, MBA, MPM, Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Magister Ek.Pembangunan

Taman Pintar Yogyakarta dibangun dengan investasi pemerintah pusat dan daerah dengan tujuan untuk memperkuat sebutan Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan, yang mempengaruhi perekonomian Yogyakarta dan dalam jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Yogyakarta. Tujuan investasi tersebut akan tercapai bila kondisi aset Taman Pintar Yogyakarta dapat terjaga dengan baik. Untuk itu diperlukan manajemen pemeliharaan aset yang baik yang tidak hanya berdasarkan intuisi, tetapi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada manajemen pemeliharaan aset Taman Pintar Yogyakarta, kemudian menentukan prioritas dalam manajemen pemeliharaan aset Taman Pintar Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metoda penelitian campuran (mixed research methods) yang menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Aset Taman Pintar Yogyakarta dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok yaitu aset bangunan gedung, utilitas dan taman serta aset peralatan peraga yang kriteria-kriteria serta alternatif-alternatifnya diidentifikasi dengan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) terhadap peserta yang benar-benar memahami manajemen pemeliharaan aset Taman Pintar Yogyakarta. Untuk masing-masing kriteria dan alternatif kemudian dilakukan pembobotan dengan metoda Analytic Hierarchy Process (AHP) berdasarkan isian kuesioner yang disebarkan kepada respondenresponden yang terlibat dalam manajemen pemeliharaan aset Taman Pintar Yogyakarta. Ditemukan sebelas faktor yang berpengaruh pada pemeliharaan aset bangunan gedung, utilitas dan taman dan enam faktor yang berpengaruh pada pemeliharaan aset peralatan peraga dengan hasil pembobotannya serta dihasilkan urutan prioritas alternatif jenis pemeliharaan untuk aset bangunan gedung, utilitas dan taman adalah pemeliharaan rutin dengan bobot 0,299, pemeliharaan korektif dengan bobot 0,254, pemeliharaan berkala dengan bobot 0,249, serta pemeliharaan prediktif dengan bobot 0,198. Prioritas alternatif jenis pemeliharaan untuk aset peralatan peraga adalah pemeliharaan rutin dengan bobot 0,302, pemeliharaan korektif dengan bobot 0,289, pemeliharaan berkala dengan bobot 0,238, serta pemeliharaan prediktif dengan bobot 0,171. Hasil AHP selain diuji konsistensinya juga melalui analisis sensitivitas dan dibandingkan dengan analisis TOPSIS dan VIKOR.

Jogja Science Park is built with central government and region investment as a mean to brace city term Yogyakarta as education city, influence economics Yogyakarta and on a long term supposed can increase region original income (PAD) city Yogyakarta. Investment aim reached when does Jogja Science Park’s asset condition can awake well. For that need asset maintenance management both for not only based on intuition, but as according to real situation. This research’s goals aim analyzes factors have Jogja Science Park’s asset maintenance management, then determine priority in Jogja Science Park’s asset maintenance management. This research uses mixed research methods that use qualitative and quantitative data. Jogja Science Park’s asset in this research is divided in two groups that are building, utilitas and park asset with boaster device asset criterias with alternatives identified with carry out Focus Group Discussion (FGD) towards entrant genuinely realize Jogja Science Park’s asset maintenance management. To each criteria and alternatives then done weighting with method Analytic Hierarchy Process (AHP) based on filler questionnaire that distributed to respondents in concerned in Jogja Science Park’s asset maintenance management. Found eleven factors have building, utility and park asset maintenance and six factors have boaster device asset maintenance with result weighted with produced sequence maintenance kind alternative priority for building, utility and park asset routine maintenance with weight 0,299, corrective maintenance’s 0,254, periodic maintenance’s 0,249, with predictive maintenance 0,198. Maintenance kind alternative priority for boaster device asset routine maintenance with weight 0,302, corrective maintenance’s 0,289, periodic maintenance’s 0,238, with predictive maintenance 0,171. AHP’s result besides tested the consistency also pass sensitivity analysis and compared with TOPSIS and VIKOR analysis.

Kata Kunci : manajemen pemeliharaan aset, Taman Pintar Yogyakarta, mixed research methods, focus group discussion, FGD, analytic hierarchy process, AHP, analisis sensitivitas, TOPSIS, VIKOR.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.