DETEKSI GEN PENYANDI Toxic Shock Syndrome Toxin-1 (tst) ISOLAT Staphylococcus aureus ASAL SUSU DAN SUSU KAMBING DENGAN METODE Polymerase Chain Reaction (PCR)

Rony Marsyal Kunda, Dr. drh. Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni, M.Si.

2013 | Tesis | S2 Sain Veteriner

Staphylococcus aureus merupakan bakteri utama yang ditemukan dalam susu dan susu kambing. Bakteri ini dapat menginfeksi hewan maupun manusia. Pada manusia, S. aureus dapat menimbulkan berbagai penyakit serius antara lain: infeksi kulit, endokarditis, pneumonia, osteomielitis, sepsis arthritis, encephalitis, meningitis, staphylococcal food poisoning (SPF) serta toxic shock syndrome (TSS). Salah satu toksin yang dihasilkan oleh S. aureus adalah toxic shock syndrome toxin-1 (TSST-1), yang dapat menyebabkan kelainan multi organ. Kelainan ini ditandai timbulnya demam, hipotensi, gangguan pada organ pencernaan, sel endothelial, dan otot vaskuler. Staphylococcus aureus yang terdapat dalam susu segar dapat menyebabkan toxic shock syndrome (TSS) sebagai akibat dari keracunan makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan gen penyandi TSST-1 isolat S. aureus asal susu dan susu kambing. Penelitian ini diawali dengan tahap identifikasi ulang S. aureus secara konvensional, dilanjutkan dengan identifikasi berbasis molekuler dengan metode PCR. Sebanyak 10 isolat S. aureus asal susu dan susu kambing dikultur secara aerobik, dilanjutkan dengan pewarnaan Gram, uji katalase, koagulase, MSA, VJA dan uji VP. Identifikasi S. aureus berbasis molekuler dilakukan dengan amplifikasi gen 16S rRNA, dilanjutkan dengan amplifikasi gen penyandi TSST-1 sebagai gen target. Produk PCR gen penyandi TSST-1 kemudian disekuensing untuk memastikan bahwa fragmen DNA yang teramplifikasi merupakan gen penyandi TSST-1 atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi ulang S. aureus secara konvensional menghasilkan reaksi positif spesies S. aureus. Identifikasi berbasis molekuler dengan amplifikasi gen 16S rRNA memberikan hasil yang baik, dengan ditemukan fragmen DNA berukuran 745 bp, sesuai gen target. Hasil deteksi gen penyandi TSST-1 memberikan hasil negatif, ditandai dengan ditemukan fragmen DNA dengan ukuran tidak sesuai gen target. Hasil alignment sekuen isolat SA.1 menunjukkan bahwa sekuen tersebut bukan gen tst tetapi gen yang mengkode glutamate sintetase milik S. aureus, sedangkan sekuen isolat KI.8 merupakan gen 50S rRNA milik S. saprophyticus.

Staphylococcus aureus is the main bacterium found in cow’s and goat’s milk. This kind of bacteria can infect humans and animals. In humans, S. aureus can cause several serious diseases, among others skin infections, endocarditis, pneumonia, osteomielitis, sepsis arthritis, encephalitis, meningitis, staphylococcal food poisoning (SPF) and toxic shock syndrome (TSS). One of the toxins produced by S. aureus is toxic shock syndrome toxin-1 (TSST-1) which causes multiple organ failure. The disorder is characterized by occurrence of fever, hypotension, digestive system disorder, endothelial cell, and vascular muscles. Staphylococcus aureus found in fresh milk can cause toxic shock syndrome (TSS) as a result of food poisoning. The objective of this study was to detect the existence of encoding gene of TSST-1 S. aureus isolate from cow’s and goat’s milk. The research is initiated by re-identification stage of S. aureus conventionally continued by identification based on molecular with the method of PCR. A number of 10 S. aureus isolates from cow’s and goat’s milk cultured in aerobics continued by Gram stain, catalase, coagulase, MSA, VJA and VP tests. The identification of S. aureus based on molecular conducted by 16S rRNA gene amplification continued with amplification of TSST-1 encoding gene as the target gene. The PCR product of TSST-1 encoding gene then sequenced to ensure whether the DNA fragment amplified is the TSST-1 encoding gene or not. The result of the research indicates that re-identification of S. aureus conventionally generating positive reaction of S. aureus species. Molecular identification of 16S rRNA gene amplification gives a good result by producing DNA fragment of 745 bp size and meets the target gene. The detection result of encoding gene TSST-1 gives negative result marked by DNA fragment which the size does not match the target gene. The alignment result of sequence isolate SA.1 indicates that the sequence is not tst gene but the gene which coded glutamate sintetase belongs to S. aureus, whereas sequence of isolate KI.8 is 50S rRNA gene belongs to S. saprophyticus.

Kata Kunci : Staphylococcus aureus, TSST-1, Polymerase Chain Reaction