PERBANDINGAN KARAKTERISITIK BENTUK RUMAH TRADISIONAL BUGIS DENGAN RUMAH PONDOKAN YANG BERADA DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS HASANUDDIN
Apudin Amir, ST, Dr. Ir. Laretna T. Adisakti, M.Arch,
2012 | Tesis | S2 Teknik ArsitekturSejak berdirinya kampus Universitas Hasanuddin di kecamatan Tamalanrea pada awal tahun 1980-an, masyarakat sekitar memanfaatkan peluang tersebut untuk membuat usaha rumah pondokan. Rumah pondokan termasuk jenis usaha dalam bidang ekonomi yang sangat menjanjikan untuk memperoleh keuntungan, sebab usaha ini beresiko rendah, serta tidak memerlukan waktu khusus untuk mengelolanya. Akibat dari motivasi itu, pemilik melakukan modifikasi rumah tradisional Bugis menjadi rumah pondokan. Fokus penelitian ini melihat perbandingan karakteristik rumah tradisional Bugis dan rumah pondokan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Rasionalistik dengan mengambil 15 kasus rumah pondokan. Penelitian ini dilakukan di kampung pondokan yang berada disekitar kampus Universitas Hasanuddin yaitu kampung pondokan yang berada disekitar belakang workshop Universitas Hasanuddin dan kampung pondokan yang berada disekitar jalan Sahabat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akibat modifikasi tersebut telah terjadi perbedaan karakteristik antara rumah Tradisional Bugis dengan rumah pondokan. Perbedaan karakteristik itu dilihat dari 3 faktor penentu yang dikemukakan oleh Habraken (1988) dalam tulisannya berjudul Type Of Social Agreement menyebutkan ada 3 aspek yang dapat dijadikan tolok ukur perubahan fisik permukiman yaitu : 1. Spasial System (sistem spasial), 2. Physical System (sistem fisik), 3. Stylistic System (sistem gaya/model). Penelitian ini sangat berguna bagi pelestarian budaya dan arsitektur tradisional menyangkut rumah tradisional Bugis dikarenakan pada masa-masa mendatang rumah tradisional Bugis menjadi langka dan dikhawatirkan rumah pondokan yang berada disekitar kampus Universitas Hasanuddin justru menjadi patokan/standart untuk generasi selanjutnya, padahal rumah Tradisional Bugis dan Rumah pondokan memiliki banyak perbedaan.
Since the existence of Hasanuddin University in tamalanrea district in the early 1980, the society around its place used that chance to make homestay business. Homestay include a sort of business in economy field that was very promising to get benefit in which its business have a low risk and haven't need a special time to handle it. Because of that motivation, the owner is modifying the buginese traditional house become homestay. This research focuses by seeing the characteristic comparison between Buginese traditional house and homestay. This research is used rationalistic method by taken 15 cases of homestay. This research is done in village of homestay around Hasanuddin University that is the homestay village behind the Hasanuddin University and the homestay village around sahabat street. The result of this research shows that the consequence by its modification is already occurred the charateristic difference between buginese traditional house and homestay. That characteristic difference can be seen of 3 determinant factors that explained by habraken (1988) in his paper tittled type of social agreement mention \"there are 3 aspects that could be a based in residence physic consist of : 1. Spatial Sytem, 2. Physical system, 3. Stylistic system\". This research is very useful for preservation the culture and the traditional house, so in the future its become scarce and to be worried the homestay around Hasanuddin University exactly be a pole/standart for the next generation where as the Buginese traditional house and the homestay have many differences.
Kata Kunci : Rumah Tradisonal Bugis, Rumah Pondokan, modifikasi, Perbandingan Karakteristik