EFEK JELI TERIPANG STICHOPUS VARIEGATUS TERHADAP KEKUATAN REGANGAN KULIT/TENSILE STRENGTH PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Endyanto Prabowo, dr. Ishandono Dachlan, Msc, SpB, SpBP,
2012 | Tesis | S2 Ilmu BedahLatar Belakang Penyembuhan luka merupakan reaksi pertahanan tubuh manusia terhadap luka jaringan dan merupakan suatu proses yang rumit karena menggabungkan unsur kimiawi dan perombakan selsel tubuh yang saling berkaitan satu sama lain dengan tujuan untuk memperbaiki tensile strength dan juga penampakan bagian kulit yang terluka. Banyak usaha telah dilakukan untuk mengembangkan dan mempercepat proses penyembuhan luka, salah satunya adalah dengan menggunakan jeli teripang . Jeli teripang dapat merangsang faktor pertumbuhan dan fibroblast untuk menghasilkan kolagen dan proteoglikan. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dampak hasil dari penanganan luka dengan menggunakan jeli teripang, air reverse osmosis dan juga tulle dengan menggunakan indikator tensile strength. Metode Penelitian 60 ekor tikus putih Rattus Novergicus dibagi menjadi dua kelompok penelitian dan masing-masing kelompok dibagi menjadi dua kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Full thickness skin incision dilakukan pada bagian punggung subjek penelitian yang kemudian dijahit dan dirawat dengan menggunakan jeli teripang dan air reverse osmosis sementara kelompok yang dikenai perawatan dengan menggunakan tulle dijadikan sebagai kelompok kontrol. Pada hari ke-7 dan hari ke-14, subjek penelitian didekapitasi untuk kemudian diambil jejak kulit hasil operasi untuk dilihat kekuatan tensilenya. Sampel penelitian ini diambil untuk kemudian diukur dengan menggunakan mesin pengukur Zwick universal tensile strength testing machine. Selanjutnya data diproses dengan menggunakan tes Kruskal-Wallis dan Multiple Comparison dengan Anova. . Hasil Penelitian Penelitian ini menunjukkan bahwa pada penelitian hari ke-7 untuk kelompok yang dirawat dengan menggunakan tulle mempunyai mean kekuatan tensile sebesar 29.121 ± 6.624 kg/cm 2 , dengan mean air reverse osmosis 30.240 ± 9.045 kg/cm 2 dan yang menggunakan jeli teripang sebesar 37.929 ± 9.368 kg/cm 2 . Tidak ada perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok dilihat dari besarnya tensile strength (p=0,055). Pada penelitian hari ke-14 untuk kelompok yang dirawat dengan menggunakan tulle mempunyai mean kekuatan tensile sebesar 64.265 ± 25.390 kg/cm 2 , dengan mean air reverse osmosis 62.633 ± 22.596 kg/cm 2 dan yang menggunakan jeli teripang sebesar 78,54 78.546 ± 40.980 kg/cm 2 . Tidak ada perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok dilihat dari besarnya tensile strength (p=0,867). Kesimpulan Perawatan luka insisi dengan menggunakan jeli teripang tidak terbukti lebih efektif untuk meningkatan tensile strength secara signifikan dibandingkan dengan air reverse osmosis dan tulle.
Background: Wound healing is the human body's defense reaction to tissue injury and is a complex process because it combines elements of chemical and overhaul of body cells that are related to each other in order to improve the tensile strength and the appearance of the skin of the injured. Many attempts have been made to develop and accelerate the wound healing process, one of which is by using sea cucumber jelly. Sea cucumber jelly can stimulate growth factor and fibroblast to produce collagen and proteoglycans. Objectives: The purpose of this study was to compare the impact of the results of wound treatment using sea cucumber jelly, water reverse osmosis and tulle by using tensile strength indicator. Methods: 60 white rats Rattus Novergicus divided into two research groups and each group was divided into two experimental groups and one control group. Full thickness skin incision made on the back of the study subjects were then sutured and treated with sea cucumber jelly and reverse osmosis water while groups subjected to a treatment with tulle used as a control group. On day 7 and day 14, subjects decapitation for traces of skin is then taken to the operating results seen tensilenya strength. The research sample was taken and then measured using a measuring machine Zwick universal tensile strength testing machine. Furthermore, the data is processed by using the Kruskal-Wallis test and Multiple Comparison with Anova. Results: This study shows that the study on day 7 for the group treated by using tulle has a mean tensile strength of 29,121 ± 6624 kg/cm2, with mean water reverse osmosis 30,240 ± 9045 kg/cm2 and the use of sea cucumber jelly 37 929 ± 9368 kg / cm2. There is no significant difference between the three groups seen from the tensile strength (p = 0.055). On the 14th day of the study for the group treated by using tulle has a mean tensile strength of 64 265 ± 25 390 kg/cm2, reverse osmosis water with mean 62 633 ± 22 596 kg/cm2 and the use of sea cucumber jelly 78.54 78 546 ± 40 980 kg / cm2. There is no significant difference between the three groups seen from the tensile strength (p = 0.867). Conclusion: Incision wound treatment using sea cucumber jelly is not proven to be more effective in improving the tensile strength significantly compared with reverse osmosis water and tulle.
Kata Kunci : teripang