POLA PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA TAMBAK BERBASIS KARAKTERISTIK LINGKUNGAN DI PESISIR ANTARA SUNGAI BOGOWONTO KABUPATEN KULONPROGO DAN SUNGAI JALI KABUPATEN PURWOREJO
Bambang Triyatmo, Ir.,MP., Prof. Dr. Sudarmadji, M.Eng.Sc.
2013 | Disertasi | S3 Ilmu LingkunganPenelitian telah dilakukan di wilayah pesisir antara Sungai Bogowonto Kabupaten Kulonprogo dan Sungai Jali (Cokroyasan) Kabupaten Purworejo. Pada wilayah pesisir tersebut terdapat Sungai Pasir-Jati yang menghubungkan muara Sungai Bogowonto dan muara Sungai Jali. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pola pengembangan perikanan budidaya tambak di sepanjang pesisir dalam satu tahun. Pola pengembangan perikanan budidaya tambak dikaji berdasarkan karakteristik, penggunaan, dan tingkat kesesuaian lingkungan pesisir. Konsep pengembangan perikanan budidaya tambak berdasarkan pendekatan jenis ikan yang sesuai dan pendekatan teknologi yang tepat. Penelitian dilakukan dengan metode interpretasi peta, survei, pengamatan, dan wawancara. Karakteristik lingkungan pesisir yang diamati meliputi parameter bentuklahan, kelerengan, tekstur dan pH tanah, fluktuasi permukaan air, salinitas dan pH air, serta penggunaan lingkungan. Penggunaan lingkungan pesisir dikaji dalam hubungannya untuk budidaya tambak, budidaya tanaman, dan perikanan Sungai Pasir-Jati. Kesesuaian lingkungan pesisir dievaluasi berdasarkan pembobotan dan pengharkatan parameter lingkungan yang merupakan karakteristik pesisir tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola perikanan budidaya tambak untuk dikembangkan pada lahan gumuk pasir dengan sumber air yang diambil (dipompa) langsung dari laut; jenis ikan yang sesuai yaitu udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dan udang Windu (Penaeus monodon); dan teknologi yang tepat yaitu semiintensif hingga intensif. Pola perikanan budidaya tambak untuk dikembangkan pada lahan swale dengan sumber air yang diambil dari Sungai Pasir-Jati; jenis ikan yang sesuai yaitu ikan Bandeng (Chanos chanos), ikan Belanak (Mugil sp.), dan ikan Nila (Oreochromis niloticus); dan teknologi yang tepat yaitu ekstensif. Perikanan budidaya tambak dalam satu tahun dapat dioperasikan sesuai dengan keadaan 3 pola musim, yaitu pada periode bulan April-Juli (musim kemarau), bulan Agustus-November ketika muara Sungai Bogowonto dan muara Sungai Jali tertutup sedimen pasir, dan bulan Desember-Maret (musim hujan).
Research have been done in the coastal area between the Bogowonto River Kulonprogo Regency and Jali (Cokroyasan) River Purworejo Regency. In the coastal area, the Bogowonto River and Jali River are connected by Pasir- Jati River. The aim of this study was to determine the development patterns of pond aquaculture. The pond aquaculture development patterns were studied based on the characteristics, usage, and the degree of suitability coastal environments. The concepts of the development were based on the compatibility fish species and applied technological approaches. The research were carried out by employing map interpretations, surveys, observations, and interviews. The coastal environment characteristics were observed including landform, slope, texture and pH of soil, water level fluctuations, salinity and pH of water, and landuse parameters. The coastal environment usage was studied in order to relate aquaculture ponds, agricultural cultivation, and Pasir-Jati River fisheries. The suitability of coastal environments for aquaculture were evaluated based on the weighting and scoring parameters. The results revealed that the pattern of aquaculture ponds to be developed in sand dunes area should use water pumped directly from the sea for culturing white shrimp (Litopenaeus vannamei) and black tiger shrimp (Penaeus monodon) by applying a semi-intensive and/or intensive technologies. The pattern of aquaculture ponds to be developed in swale should use water from the Pasir-Jati River for culturing milkfish (Chanos chanos), mullet fish (Mugil sp.), tilapia (Oreochromis sp.) by applying an extensive technology. During one year period, pond aquaculture in this area could be operated in three patterns based on the season and waters condition, which were in the period of April-July (dry season), August-November when the Bogowonto and Jali estuarines were closed by sand sediment, and December- March (rainy season).
Kata Kunci : bentuklahan, budidaya tambak, dinamika perairan, perikanan, pesisir.