PERFORMATIVITAS PENYANYI PEREMPUAN DALAM PERTUNJUKAN MUSIK
SUSI GUSTINA, Prof. Dr. Timbul Haryono, M.sc.
2013 | Disertasi | S3 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni RupaPenelitian yang berjudul Performativitas Penyanyi Perempuan dalam Pertunjukan Musik ini berupaya untuk memperoleh pemahaman atas performativitas tiga penyanyi perempuan yang berhubungan dengan (re)konstruksi subjektivitas dan femininitas mereka dalam pertunjukan musik. Penelitian ini menggunakan perspektif feminis postrukturalis yang menekankan pada latar belakang historis dan budaya pada pengalaman yang dialami perempuan. Analisis kajian bertujuan untuk: 1) memahami konstruksi pengetahuan dan wawasan kultural yang mendasari performativitas penyanyi perempuan; 2) mengetahui pengutipan dan pengulangan pengetahuan dan wawasan kultural yang dilakukan ketiga penyanyi perempuan yang secara performatif me(re)konstruksi subjektivitas mereka serta memahami tujuan dari tindakan tersebut; dan 3) mengetahui pengembangan batasan-batasan sosial yang dilakukan penyanyi perempuan sehingga me(re)konstruksi femininitas mereka serta memahami tujuan dari pengembangan yang dilakukan. Metode life-history digunakan untuk memahami seluruh rangkaian pengalaman subjektif penyanyi perempuan. Lagu-lagu yang dianalisis adalah Remember Maninjau dan Kr. Kemayoran (Ubiet), Kr. Kemayoran dan Lelaki Itu (Unti), serta Tanah Airku dan Bisik Hati (Aning). Hasil temuan dalam penelitian ini adalah: 1) habitus yang mendasari performativitas penyanyi perempuan terbentuk dari beragam pengalaman empiris dalam lingkungan sosial; 2) subjektivitas penyanyi perempuan terbentuk melalui gaya bernyanyi dalam mereproduksi lagu dan penampilan visual yang telah dipelajari sejak kecil; 3) pengembangan batasan sosial yang dilakukan oleh penyanyi perempuan tidak hanya dapat dilakukan melalui penampilan visual, tetapi juga musikal, yang merefleksikan nilai-nilai kultural, sosial, dan keluarga mereka. Berdasarkan hasil temuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa: pertunjukan musik dapat dipandang sebagai arena atau situs bagi penyanyi perempuan untuk merayakan keragaman pengetahuan dan wawasan kultural atau habitus mereka untuk me(re)konstruksi subjektivitas dan femininitas secara performatif yang bertujuan untuk memperjuangkan dan merayakan genre musik alternatif yang telah mereka pelajari dan cintai sejak kecil serta memperlihatkan pluralitas dalam musik populer yang kurang diapresiasi dengan baik oleh industri musik dan sebagian masyarakat Indonesia.
Performativity of Women Singers in Music Performance is a research attempting to understand the performativity of three woman singers in relation to their subjectivity and femininity in music performance. The poststructuralist feminist perspective is used to focus on the historical and cultural background of the women’s experiences. The research aims to obtain an understanding of: 1) the construction of knowledge and cultural perception underlying the performativity of the woman singers; 2) reiteration and citation of knowledge and cultural perception by the woman singers that performatively (re)construct their subjectivity as well as to understand their aim; and 3) the development of social norms by the woman singers that (re)construct their femininity as well as to understand their intention. The life history method used to analyze their songs i.e. Remember Maninjau, Kr. Kemayoran (Nyak Ina Raseuki), Kr. Kemayoran, Lelaki Itu (Sundari Soekotjo), Tanah Airku, and Bisik Hati (Aning Katamsi), aims to provide an understanding of the entire subjective experiences of these singers. The findings of this research are: 1) the habitus that serve as a basis for woman singers’ performativity was constructed from the variety of empirical experiences in their social life; 2) the subjectivity of each woman singers was constructed from their singing style in song reproduction and visual performance that they had learned from childhood; 3) the development of social norms can not only be modified or explored through a visual performance, but also through musicality, that reflect their cultural, social, and family values. The research leads to the conclusion that music performance can be seen as an arena or site for woman singers to celebrate the variety of their habitus to performatively (re)construct their subjectivity and femininity for reclaiming and valorizing the alternative music genres that have been learned from their childhood as well as to show the plurality in popular music that has not been appreciated enough by music industry and many Indonesian peoples.
Kata Kunci : performativitas, habitus, subjektivitas, femininitas