Laporkan Masalah

HUBUNGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA SMU DENGAN STATUS PERNIKAHAN ORANG TUA DI KOTA MATARAM NUSA TENGGARA BARAT

Mukminah, Prof. dr. Djauhar Ismail, SpA(K), MPH, PhD,

2012 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Kondisi keluarga yang bercerai/tidak utuh akan mempengaruhi mental maupun psikologis dari anak-anak keluarga tersebut. Kondisi ini akan semakin nampak jelas jika anak-anak sudah beranjak remaja. Karena kondisi tersebut, maka pengawasan dan komunikasi dari orang tua dengan anak akan relatif berubah. Fakta ini akan mempengaruhi perilaku remaja, khususnya perilaku seksualnya. Lebih-lebih lagi karena banyak faktor lain yang mendukung sekaligus menunjang untuk perilaku tersebut. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan perilaku seksual remaja SMU dengan status pernikahan orang tua di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional. Populasinya adalah siswa SMA yang telah memenuhi kriteria inklusi penelitian. Jumlah sampel penelitian 410 remaja SMA ditambahkan 10% untuk mengantisifasi missing data sehingga jumlah sampel menjadi 451 remaja. Analisis data dengan uji Chi Square (χ²) dan analisis regresi logistik dengan interval kepercayaan 95%. Hasil: Status pernikahan orang tua mempunyai hubungan yang signifikan terhadap perilaku seksual pada remaja dengan p-value 0,0001 dan RP sebesar 2,03 (CI 95%: 1,65-2,50). Analisis bivariabel menunjukkan hubungan yang bermakna antara variabel pengaruh teman sebaya dengan p-value 0,0001, RP 2,40 (CI 95%: 1,90-3,04), variabel paparan media massa dengan p-value 0,0001, RP 3,92 (CI 95%:2,42-6,36) dan variabel jenis kelamin p-value 0,0001, RP 1,57 (CI 95%:1,25-1,98) dengan perilaku seksual remaja. Analisis regresi logistik menunjukkan status pernikahan orang tua yang bercerai berpeluang meningkatkan perilaku seksual remaja sebesar 19% setelah dikontrol oleh variabel pengaruh teman sebaya dan variabel paparan media massa. Kesimpulan: Status pernikahan orang tua berhubungan dengan perilaku seksual remaja. Remaja dengan status pernikahan orang tua yang bercerai, peluang untuk berperilaku seksual berat lebih tinggi daripada remaja dengan status pernikahan orang tua yang tidak bercerai.

Background: The condition of family life whereby there is divorce or separation will either mentally or psychologically affect children in the family that becomes more obvious as the children grow up. The condition will change control and communication of parents with the children. The change may influence children’s behavior, particularly sexual behavior. Moreover when there are other factors that support the behavior. Objective: To identify association between sexual behavior of senior high school adolescent and marital status of parents at Mataram Municipality Nusa Tenggara Barat. Method: The study used cross sectional design. Population consisted of senior high school students that met inclusion criteria. Samples comprised 410 students plus 10% to anticipate missing data thus total samples consisted of 451 students. Data analysis used chi square (χ²) and logistic regression at confidence interval 95%. Result: Marital status of parents was significantly associated with sexual behavior of adolescent with p-value 0.0001 and PR 2.03 (CI 95% 1.65-2.50). The result of bivariate analysis showed significant association between variable of peers’ influence with p value 0.0001 and PR 2.40 (CI95% 1.90-3.04) and variable of mass media exposure with p-value 0.0001 and PR 3.92 (CI 95% 2.42-6.36) and variable of gender with p-value 0.0001 and PR 1.57 (CI 95% 1.25-1.98) and sexual behavior of adolescent. The result of logistic regression analysis showed marital status of divorced parents had the probability of increasing sexual behavior of adolescent as much as 19% after being controlled by variables of peers’ influence and mass media exposure. Conclusion: Marital status of parents was associated with sexual behavior of adolescent. Adolescent whose parents were divorced had the probability for higher sexual behavior than those whose parents were not divorced.

Kata Kunci : Perilaku seksual, Remaja, Status pernikahan orang tua, Sekolah menengah atas.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.