Laporkan Masalah

BANK MONITORING, KEBIJAKAN PERUSAHAAN, DAN KINERJA PERUSAHAAN

RAHMAT SETIAWAN, Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA

2012 | Disertasi | S3 Manajemen

Penelitian ini bertujuan menguji peran bank monitoring dalam mempengaruhi kebijakan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan menggunakan sampel perusahaan publik yang terdaftar di BEI untuk periode 2003- 2010, penelitian ini menghasilkan dua temuan penting. Pertama, bank monitoring dapat mengurangi kebijakan overinvestment perusahaan yang muncul karena adanya masalah agensi free cash flow. Hal ini didukung oleh temuan empiris bahwa pada perusahaan yang mempunyai peluang investasi buruk (mempunyai proyek investasi dengan NPV negatif) namun memiliki cash flow tinggi maka: (1) terdapat pengaruh negatif bank monitoring terhadap investasi, (2) terdapat pengaruh negatif bank monitoring terhadap dividen, (3) terdapat pengaruh positif bank monitoring terhadap kinerja. Temuan empiris ini berarti bahwa bank monitoring dapat menurunkan aktivitas investasi pada proyek investasi dengan NPV negatif yang dilakukan oleh perusahaan, bank monitoring dapat menurunkan dividen perusahaan karena peran dividen dalam mengurangi masalah agensi free cash flow digantikan oleh bank monitoring, dan oleh karena itu maka bank monitoring dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kedua, bank monitoring dapat mengurangi kebijakan underinvestment perusahaan yang muncul karena adanya masalah asimetri informasi tinggi (biaya modal tinggi) di pasar modal. Hal ini didukung oleh temuan empiris bahwa pada perusahaan yang mempunyai peluang investasi bagus (memiliki proyek investasi dengan NPV positif) namun memiliki asimetri informasi tinggi, maka: (1) terdapat pengaruh positif bank monitoring terhadap investasi, (2) terdapat pengaruh negatif bank monitoring terhadap dividen, (3) terdapat pengaruh positif bank monitoring terhadap kinerja. Temuan empiris ini berarti bahwa bank monitoring dapat meningkatkan aktivitas investasi pada proyek investasi dengan NPV positif yang dilakukan oleh perusahaan, bank monitoring dapat menurunkan dividen perusahaan karena bank lebih menginginkan agar perusahaan tidak membayar dividen agar ketersediaan dana untuk membiayai proyek investasi dengan NPV positif meningkat, dan oleh karena itu maka bank monitoring dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Temuan empiris penelitian ini mendukung gagasan dasar dari teori bank monitoring (Diamond, 1984; Fama, 1985; Hoshi et al., 1990) yaitu bahwa peran monitoring yang dilakukan oleh bank sebagai lembaga perantara keuangan terhadap perusahaan peminjamnya (debitornya) dapat mengarahkan perusahaan peminjamnya untuk mengambil kebijakan bisnis yang efisien (tidak melakukan overinvestment maupun underinvestment), sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sebagai lembaga perantara keuangan sekaligus sebagai pemberi hutang (kreditor) bagi perusahaan, pihak bank berkepentingan agar perusahaan (debitornya) mengambil kebijakan bisnis yang efisien supaya kinerja perusahaan menjadi bagus, sehingga kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya kepada bank menjadi baik dan risiko kredit yang dihadapi oleh bank menjadi rendah.

This research aims to test the role of bank monitoring in influencing the firm policy and increasing the firm performance. By using sample of public firms listed in Indonesian Stock Exchange for period 2003-2010, this research gives two important empirical results. First, bank monitoring can reduce the firm overinvestment policy which arises because of free cash flow agency problem. It is supported by empirical evidences that for firms that have bad investment opportunities (have investment projects with negative NPV) and have high cash flow: (1) there is negative effect of bank monitoring on investment, (2) there is negative effect of bank monitoring on dividend, (3) there is positive effect of bank monitoring on performance. This empirical evidence mean that bank monitoring can reduce the firm investment activity in investment projects with negative NPV, bank monitoring can reduce the firm dividend because the role of dividend in reducing free cash flow agency problem is replaced by bank monitoring, and therefore bank monitoring can increase the firm performance. Second, bank monitoring can reduce the firm underinvestment policy which arises because of high asymmetric information problem (high cost of capital problem) in capital market. It is supported by the empirical evidences that for firms that have good investment opportunities (have investment projects with positive NPV) and have high asymmetric information: (1) there is positive effect of bank monitoring on investment, (2) there is negative effect of bank monitoring on dividend, (3) there is positive effect of bank monitoring on performance. This empirical evidence mean that bank monitoring can increase the firm investment activity in investment projects with positive NPV, bank monitoring can reduce the firm dividend in order to increase availability of fund to finance investment projects with positive NPV, and therefore bank monitoring can increase the firm performance. This research empirical evidence support the main idea of bank monitoring theory (Diamond, 1984; Fama, 1985; Hoshi et al., 1990), that is, the role of monitoring done by bank as a financial intermediary to the firm (debtor) can direct the firm to make the efficient business policies (not doing overinvestment and underinvestment policy) so that the firm performance will increase. As a financial intermediary and a creditor for the firm, a bank wants the firm (debtor) to make the efficient business policy so that the firm performance becomes good, so that ability of the firm to pay the bank debt becomes good and the credit risk faced by bank becomes low.

Kata Kunci : bank monitoring, investasi, dividen, kinerja.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.