Laporkan Masalah

HUBUNGAN FAKTOR RIWAYAT KELUARGA DAN STRESOR PSIKOSOSIAL DENGAN KEJADIAN SKIZOFRENIA DI KABUPATEN KEBUMEN

Yuyung Setiyowati, Prof. dr. Hari Kusnanto, Dr.PH

2012 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Skizofrenia adalah gangguan kesehatan jiwa yang menjadi masalah kesehatan karena berkurangnya produktifitas akibat penurunan fungsi di berbagai aspek kehidupan. Prevalensi penderita gangguan jiwa di Kabupaten Kebumen sebesar 4,1‰ atau lebih tinggi dari prevalensi gangguan jiwa di Propinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 3,3‰. Sumber penyebab gangguan jiwa adalah faktor somatis, psikologis dan sosio budaya yang terus-menerus saling mempengaruhi. Faktor genetik berupa riwayat keluarga juga berperan sebagai faktor risiko kejadian skizofrenia. Faktor psikososial yang berhubungan dengan kejadian skizofrenia diantara adalah stresor psikososial. Faktor sosiodemografi seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status ekonomi dan status perkawinan juga berperan terhadap timbulnya skizofrenia. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan faktor riwayat keluarga dan stresor psikososial dengan kejadian skizofrenia di Kabupaten Kebumen. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan studi kasus kontrol dengan melakukan pencocokan usia dan jenis kelamin. Sampel adalah penduduk yang berdomisili di Kabupaten Kebumen sebanyak 206 orang dengan perbandingan kasus dan kontrol 1 : 1. Kasus adalah orang yang terdiagnosa menderita skizofrenia dan melakukan kunjungan rawat jalan di RSUD Kabupaten Kebumen dan atau puskesmas di wilayah Kabupaten Kebumen. Kontrol adalah orang yang melakukan kunjungan rawat jalan di Poli Jiwa RSUD Kabupaten Kebumen dan atau melakukan kunjungan pengobatan di puskesmas tanpa diagnosa gangguan jiwa. Analisis statitik menggunakan uji McNemar dan Conditional Logistic Regression. Hasil : Hasil analisis bivariabel menunjukkan masalah hubungan interpersonal adalah faktor risiko dengan nilai OR=8,8 dan p-value = 0,000 (95%CI = 3,49- 28,43), masalah sekolah/pekerjaan OR=5,8 dan p-value = 0,000 (95%CI = 2,21- 19,19), status ekonomi OR=3,1 dan p-value = 0,0001 (95%CI = 1,64-6,07), tingkat pendidikan OR=2,7 dan p-value = 0,0007 (95%CI = 1,44-5,19), status perkawinan OR=11 dan p-value = 0,0000 (95%CI = 4,44-35,21) dan status pekerjaan OR=9,2 dan p-value = 0,0000 (95%CI = 3,95-26,05). Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa faktor dominan yang berperan terhadap kejadian skizofrenia adalah stresor psikososial masalah hubungan interpersonal dengan nilai OR=9,889 dan p-value = 0,003 pada 95%CI = 2,145 – 45,592. Kesmipulan : Skizofrenia merupakan penyakit multifaktor yang berhubungan dengan stresor psikososial dan riwayat keluarga dengan mempertimbangkan faktor sosiodemografi lain.

Background : Schizophrenia is a mental health disorder which is a health concern due to reduced productivity in various aspects of life. The prevalence of mental disorders in Kebumen of 4.1 ‰ or higher than the prevalence of mental disorders in Central Java that is equal to 3.3 ‰. Root causes of mental disorder is a factor somatic, psychological and socio-cultural influence each other constantly. Genetic factors also play a role of family history as risk factors for the incidence of schizophrenia. Psychosocial factors associated with the incidence of schizophrenia among the psychosocial stressors. Objectives : To determine and analyze the relationships of family history factors and psychosocial stressors with the incidence of schizophrenia in Kebumen. Methods : This study is an observational analytic study with case-control study design by matching for age and sex. Samples are residents who live in Kebumen, as many as 206 people with a comparison of cases and controls 1: 1. The case was diagnosed with schizophrenia and outpatient visits in hospitals and community health centers in Kebumen. Controls were without diagnoses of schizophrenia. Statistically analysis using McNemar and Conditional Logistic Regression.  Results : The result of bivariabel analysis showed interpersonal relationship problems are a risk factor with a value of OR = 8.8 (p-value = 0.000, 95% CI = 3.49- 28.43), the problem of school/employment OR = 5.8 (p -value = 0.000, 95% CI = 2.21- 19.19), economic status OR = 3.1 (p-value = 0.000, 95% CI = 1.64- 6.07), education level OR = 2.7 (p-value = 0.0007, 95% CI = 1.44- 5.19), marital status OR = 11 (p-value = 0.000, 95% CI = 4.44- 35, 21) and employment status OR = 9.2 (pvalue = 0.000, 95% CI = 3.95-26.05). The results of multivariable analysis showed that the dominant factor contributing to the incidence of schizophrenia is a psychosocial stressor interpersonal relationship issues with a value of OR = 9.889 and p-value = 0.003 at 95% CI = 2.145- 45.592. Conclusion : Schizophrenia is a multifactorial disease associated with psychosocial stressors and family history by considering other socio demographic factors.

Kata Kunci : skizofrenia, riwayat keluarga, stresor psikososial, Kebumen


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.