MARTINUS MIROTO SENIMAN TARI KONTEMPORER YOGYAKARTA: SEBUAH BIOGRAFI
Galih Suci Manganti, Prof. Dr. R.M. Soedarsono
2012 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni RupaTujuan utama dari penelitian ini adalah mengungkap biografi seniman tari kontemporer yang belum banyak dilakukan, yaitu Martinus Miroto sebagai penari, koreografer, kolaborator, pengajar tari, dan seniman tari di Yogyakarta. Tujuan lain yaitu menemukan hubungan masa lalu Miroto dengan berbagai kreatifitas kesenimanannya di masa sekarang dan menelaah salah satu karyanya Penumbra sebagai karya ‘master piece’ Miroto. Penelitian ini juga mencoba untuk memaparkan biografi kisah hidup Martinus Miroto sebagai seniman tari kontemporer dan direktur sebuah festival budaya. Selain itu secara tidak langsung penelitian ini juga menelusuri latar belakang sejarah tari kontemporer di dunia maupun di Indonesia. Sejarah perkembangan tari kontemporer di Yogyakarta ditandai dengan koreografer-koreografer muda yang mulai bergaul dengan tari modern dari Barat. Hal tersebut diawali dengan Seti Arti Kailola, Bagong Kussudiardja, dan Wisnu Wardhana yang pernah mempelajari tekhnik Martha Graham. Mereka bertiga ditetapkan sebagai para pelopor tari modern di Indonesia. Martinus Miroto merupakan sosok seniman tari kontemporer yang memperoleh berbagai tempaan pengetahuan tari, baik secara formal maupun informal. Selain itu, Miroto juga belajar tari dari Rama Dinusatama, Rama Sasmintadipura, Bagong Kussudiardja, Sardono W. Kusumo, Pina Bausch, dan lain sebagainya. Berbagai lapis pengalaman sebagai penari, koreografer, kolaborator, direktur festival, dan pengajar tari menjadikan Martinus Miroto sebagai seniman tari kontemporer unggulan di daerah Yogyakarta. Lewat pendirian Banjarmili studio yang akhirnya mengarah pada pengadaan Bedog Arts Festival, Miroto turut serta dalam upaya menghidupkan gairah kesenian di lingkup Yogyakarta, Indonesia, dan manca negara. Hingga kini Miroto aktif berkarya dan terkenal lewat karyanya Penumbra.
The main objective of this research is revealing biography of contemporary dance artists who have not much to do, namely Martinus Miroto as a dancer, choreographer, collaborator, teacher of dance, and dance artist in Yogyakarta. Another goal is to find a past relationship with a variety of Miroto’s creativity in the present and explore one of his works Penumbra as a work of 'master piece' Miroto. The study also attempts to describe the life story of Miroto’s biography as contemporary dance artist and director in one of cultural festivals. Moreover indirectly this research also to trace the historical background of contemporary dance in the world and in Indonesia. History of contemporary dance in Yogyakarta started when young choreographers began to learn modern dance in the West. That is begins with Seti Arti Kailola, Bagong Kussudiardja, and Wishnu Wardhana ever studied Martha Graham technique. They are set as the pioneers of modern dance in Indonesia. Martinus Miroto is a figure of contemporary dance artists who acquire various forging knowledge of dance, both formally and informally. other than that he studied dance from Rama Dinusatama, Rama Sasmintadipura, Bagong Kussudiardja, Sardono W. Kusumo, Pina Bausch, and etc. His layers of experience as a dancer, choreographer, collaborator, director of the festival, and dance teacher had been developed him and made Martinus Miroto as contemporary dance artists in Yogyakarta. Through the establishment of Banjarmili studio that eventually led to the held of festival Bedog Arts Festival, Miroto participate in efforts to revive the spirit of the arts in the scope of Yogyakarta, Indonesia, and foreign countries. Until now Miroto actively working and well known through his work Penumbra.
Kata Kunci : kontemporer, biografi, Martinus Miroto, Banjarmili studio, Penumbra