TERAPI TRAUMA ANAK UNTUK MENGURANGI SIMPTOM GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA PADA REMAJA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL
Swastika Ayu Normalasari, Prof.Dr.endang Ekowarni,Psi.
2012 | Tesis | S2 Magister Profesi PsikologiKekerasan seksual memberi dampak besar bagi anak sebagai korban, antara lain adalah munculnya gangguan stres pasca trauma (PTSD), simptom trauma, dan gangguan perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji terapi trauma dalam mengurangi simptom gangguan stres pasca trauma pada remaja korban kekerasan seksual. Subjek penelitian adalah remaja korban kekerasan seksual yang menunjukkan simptom PTSD, dengan pelaku bukan dari keluarga dekat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah small N experiment with ABA design dengan menggunakan Terapi Trauma Anak sebagai intervensi atau tritmen, dan menggunakan Child PTSD Symtoms Scale (CPSS) sebagai alat ukurnya. Subjek diberi perlakuan berupa Terapi Trauma Anak, yaitu penggabungan terapi kognitif-perilaku dan keluarga untuk membantu subjek dalam mengelola emosi, mengurangi pikiran negatif, kecemasan, serta memperbaiki pola hubungan atau komunikasi dalam keluarga sehingga tercapai komunikasi yang terapeutik di keluarga. Psikoedukasi diberikan untuk memberi pemahaman mengenai peristiwa kekerasan yang dialami dan dampaknya bagi korban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simptom ganguan stres pasca trauma menurun setelah pemberian tritmen. Subjek dan keluarga memberi respon positif terhadap terapi trauma.
Sexual abuse have a big impact for the children as victims, among others, is the emergence of post-traumatic stress disorder (PTSD), trauma symptoms and behavioral disturbances. The purpose of this study was to examine the trauma therapy in reducing symptoms of posttraumatic stress disorder in adolescent victims of sexual abuse. Subjects were adolescent victims of sexual abused, show symptoms of PTSD, with the perpetrators instead of the immediate family. This study use the small N experiment with ABA design as the method, with Children Trauma Therapy as the treatment, and the measuring tool is a Child PTSD Symtoms Scale (CPSS). Subjects were treated by Children Trauma Therapy (CBT and family therapy) to manage fluctuating emotions, reduce negative thoughts, anxiety, and improving communication patterns or relationships within the family in order to reach a therapeutic communication in the family. Psychoeducation provided to give an understanding of the events experienced violence and its impact on victims. The results showed that post-traumatic stress disorder symptoms decreased after administration treatment. Subjects and families gave a positive response to the Trauma Therapy.
Kata Kunci : terapi trauma anak, gangguan stres pasca trauma (PTSD), anak korban kekerasan seksual