Laporkan Masalah

KEMELIMPAHAN POPULASI WALANG SANGIT, Leptocorisa oratorius F. (HEMIPTERA : ALYDIDAE) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KERUSAKAN BIJI PADI DI KELURAHAN TRIMULYO, KECAMATAN SLEMAN

SUHARIJANTO PRIBADI, Dr. R.C. Hidayat Soesilohadi, MS,

2012 | Tesis | S2 Biologi

Penelitian mengenai kemelimpahan populasi walang sangit Leptocorisa oratorius dalam hubungannya dengan tingkat kerusakan biji padi di Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Sleman dilaksanakan pada bulan Januari 2012 hingga Maret 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis walang sangit di ekosistem sawah Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Sleman, menentukan ciri biji padi rusak yang disebabkan oleh gangguan walang sangit, dan menentukan korelasi antara kemelimpahan populasi walang sangit dengan tingkat kerusakan gabah di ekosistem sawah Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Sleman. Teknik sampling yang digunakan untuk menentukan petak sawah yang akan diteliti adalah dengan purposive sampling technique dan teknik yang digunakan untuk mengambil sampel gabah dari hasil panen adalah dengan composite sampling with subsampling technique. Biji padi yang dirusak walang sangit menunjukkan bercak berwarna coklat yang disebabkan oleh jamur, dengan pewarnaan menggunakan kristal violet menunjukkan bekas tusukan stylet walang sangit pada biji padi yang berwarna biru ungu. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh nilai r sebesar 0,5985 (p<0,05). Hal ini berarti kenaikan jumlah walang sangit maka akan menyebabkan peningkatan jumlah biji padi yang rusak. Berdasarkan hasil analisis variansi, nilai F hitung 5,58 (p<0,05). Hal ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada persentase kerusakan di ketiga petak. Berdasarkan perbandingan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel, tampak bahwa nilai t hitung pada petak I dan III lebih besar daripada nilai t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa persentase kerusakan pada petak I dan III menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada petak I dan II dengan petak II dan III, nilai t hitungnya lebih kecil daripada t, sehingga antara petak tersebut tidak terdapat perbedaan yang signifikan Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa jenis walang sangit yang ada di ekosistem sawah Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Sleman adalah Leptocorisa oratorius. Ciri biji padi yang dirusak walang sangit terlihat dari adanya bekas tusukan stylet walang sangit yang tampak di daerah antara lemma dan palea kulit biji padi. Biji padi yang rusak ditunjukkan dengan adanya bercak coklat dan apabila biji padi diwarnai dengan kristal violet bekas tusukan stylet akan tampak berwarna biru ungu. Berdasarkan nilai koefisien korelasi menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah walang sangit maka akan semakin banyak biji padi yang rusak.

Research on the abundance of rice bug Leptocorisa oratorius population to the rates of damage grain in Trimulyo, Sleman, was conducted from January to March 2012. The objectives of the research were to identify the species of rice bug in rice field ecosystem in Trimulyo, Sleman; to determine the characteristics of damage grain by rice bug and to determine the correlation of abundant of rice bug with the rates of damage grain in Trimulyo, Sleman. The purposive sampling technique was used to determine the rice terraces in the field and the composite sampling with subsampling technique was used to sampling the grain from rice yield. Damage grain by rice bug looked spoiled with brown spot caused by fungi, the point of stylet insertion on the panicle showed blue-violet colour when it stained by crystal violet. Based on the calculation of correlation coefficient, it showed the resulted r was 0,5985 (p<0,05). It mean that increasing population of rice bug will increase damage grain. Based on the variance analysis, the value of F count 5,58 (p<0,05). It indicated that there was a significan difference on damage percentages among the three field areas. From the comparison of t count with t table, it showed that t count on area I and III was higher than t table. It showed that damage percentage on area I and III had a significant difference. For area I and II then II and III, t count was lower than t table, therefore, between both area did not have significant difference. The results concluded that the species of rice bug in Trimulyo, Sleman were Leptocorisa oratorius. The characteristics of damage grain determined through the point of stylet insertion between lemma and palea on the spikelets. Damage grain looks spoiled with brown spot and it show blue-violet coloured after staining by crystal violet staining. Based on the calculation of correlation coefficient, it showed that increasing population of rice bug will increase damage grain.

Kata Kunci : Leptocorisa oratorius, populasi, biji padi, korelasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.