Laporkan Masalah

PENENTUAN POSISI ANJUNGAN MINYAK LEPAS PANTAI DENGAN TITIK IKAT GPS REGIONAL DAN GLOBAL

Hidayat Panuntun, Ir. Nurrohmat Widjajanti. M.T, Ph.D,

2012 | Tesis | S2 Teknik Geomatika

Anjungan minyak lepas pantai mempunyai peran dan fungsi yang penting dalam kegiatan eksplorasi minyak di lepas pantai. Diperlukan pemeliharaan secara kontinyu agar anjungan tersebut bisa tetap aman. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah aspek posisi dari anjungan minyak tersebut. Salah satu teknologi pemetaan yang bisa digunakan untuk pemantauan posisi dengan tingkat ketelitian tinggi dari anjungan minyak lepas pantai adalah menggunakan GPS. Penggunaan perangkat lunak ilmiah dan distribusi titik ikat merupakan faktor yang mempengaruhi ketelitian koordinat yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian penentuan koordinat dan tingkat ketelitian yang bisa dihasilkan dari pengolahan data GPS pada anjungan minyak lepas pantai dengan menggunakan titik ikat regional dan titik ikat global. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan koordinat anjungan minyak lepas pantai dan ketelitiannya serta untuk mengetahui signifikansi perbedaan hasil pengolahan dengan menggunakan titik ikat global dan regional. Penelitian ini menggunakan data pengamatan tanggal 13 Juni sampai dengan 16 Juni 2011 selama 12 jam dengan sampling rate 30 detik. Penelitian ini terdiri dari 4 project meliputi project global, project regional, project kombinasi, dan project per-doy. Project global menggunakan 7 titik ikat global yaitu COCO, KUNM, BAN2, PIMO, TOW2, DARW, dan DGAR. Project regional menggunakan 6 titik ikat regional Mass/MyRTK Malaysia yaitu GETI, KUAL, CENE, BIN1, MIRI, dan LAB1. Project kombinasi menggunakan 13 titik ikat yaitu gabungan dari titik global dan titik ikat regional yang digunakan pada project global dan project regional. Project per-doy menggunakan 7 titik ikat global. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak GAMIT/GLOBK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan titik ikat global menghasilkan koordinat dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengolahan dengan titik ikat regional, titik ikat kombinasi (global dan regional), dan pengolahan per-doy. Koordinat hasil pengolahan pada project global adalah sebagai berikut PUA1, X(-1696188,055 m ± 3,88 mm), Y(6120082,781 m ± 8,54 mm), Z(588439,1200 m ± 2,25 mm); PUA2, X(- 1696204,440 m ± 5,29 mm), Y(6120087,087 m ± 13,80 mm), Z(588393,7599 m ± 3,04 mm); PUA3, X(-1696217,865 m ± 2,46 mm), Y(6120081,937 m ± 5,34 mm), Z(588409,1717 m ± 1,53 mm). Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji-T diperoleh kesimpulan bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari koordinat hasil pengolahan project global-kombinasi, dan globalper- doy. Perbedaan signifikan hanya terjadi pada hasil project global-regional dan kombinasi-regional.

Offshore platforms have an important role and function in offshore oil exploration. The rig needs to be maintained in order to support that activities. One of the maintenance aspect that need to consider is the position of offshore platform. GPS technology can be used for monitoring position with high precision level. Meanwhile, the use of scientific software and distribution of reference point will affect to coordinate’s accuracy. Therefore, assessment needs to be done on the coordinates that can be generated from the processing of GPS data using regional and global reference points. The purpose of this study is to determine offshore platforms’ coordinates and its precise using regional and global reference points, to investigate that the coordinate value was significantly different between two reference points. Data proccessing used GPS observation span from June 13th until June 16th 2011. This study consisted of four projects namely, global, regional, combination and per-doy projects. Global project used 7 global reference points, regional project used 6 regional reference points, whereas combination project used 13 of global and regional reference points that used on global and regional project. Perdoy project used 7 global reference points. Processing data use GAMIT/GLOBK software. The result showed that using global reference points generate higher level precision than using regional reference point. Global project resulted coordinates as follow : PUA1, X(-1696188,055 m ± 3,88 mm), Y(6120082,781 m ± 8,54 mm), Z(588439,1200 m ± 2,25 mm); PUA2, X(-1696204,440 m ± 5,29 mm), Y(6120087,087 m ± 13,80 mm), Z(588393,7599 m ± 3,04 mm); PUA3, X(- 1696217,865 m ± 2,46 mm), Y(6120081,937 m ± 5,34 mm), Z(588409,1717 m ± 1,53 mm). The results of statistical tests using T-test showed that there was no significant difference coordinates between global-kombinasi project and globalperdoy project.

Kata Kunci : GAMIT, titik ikat regional, titik ikat global, pengaruh titik ikat GPS, anjungan minyak lepas pantai


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.