Laporkan Masalah

REPRESENTASI DESA DALAM FILM-TARI “DONGENG DARI DIRAH”: ANALISIS SEMIOTIKA BARTHESIAN

Sapto Hudoyo, Dr. Budiawan

2013 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan Media

Film merupakan karya kolaboratif yang menggabungkan beberapa bentuk kesenian yang didukung oleh teknologi penghasil gambar dan suara. Setiap bentuk seni menyumbangkan peranan masing-masing dan saling mendukung. Film digunakan sebagai sarana penyampai pesan melalui bahasa visual yang penuh makna serta ditegaskan narasinya. Sebuah film memunculkan nilai-nilai estetik dan menawarkan pemaknaan oleh penontonnya. Tari adalah salah satu bentuk komunikasi yang menggunakan seluruh pancaindera dan mengeluarkan isyarat. Dalam bahasa inggris tari disebut dengan dance dan merupakan seri gerakan dan langkah yang biasanya dipertunjukan dengan musik. Tari juga difahami sebagai situasi sosial di mana orang saling menari satu dengan yang lain. Di dalam dunia tari ada istilah koreografi. Koreografi merupakan sebuah komposisi tari yang diciptakan dengan mempertimbangkan keindahan gerak. Penyusunan koreografi diawali dari dasar pemikiran atau konsep garapan, pada umumnya diuraikan pada bagian “latar belakang” yaitu keinginan atau harapan koreografer dalam menangkap objek, atau kondisi apapun (kondisi, situasi dan sebagainya) yang secara kuat mendorong (memberikan motivasi) untuk berkarya. Dalam film tari, penggunaan bahasa non verbal mendominasi dalam penyampaian pesannya. Konsep adegan dalam bentuk koreografi ini menampilkan dua tipe tari, yaitu tari abstrak dan tari dramatik. Tari abstrak adalah suatu tarian yang menyajikan skema bentuk yang murni. Biasanya, tarian ini hanya dipahami sebagai kemiripan yang kabur (samar-samar) dari sesuatu yang nyata. Tari abstrak bisa diangkat dari rangsang gagasan (ideasional), yaitu untuk mengungkapkan imajinasi yang kaya ide dan sarat makna. Dengan menggunakan teori semiotik makna dalam film-tari Dongeng Dari Dirah yang mempunyai setting pedesaan ini dapat di persepsikan melalui budaya dan kepercayaan masyarakat pedesaan. Dari sistem tanda (penanda/ungkapan dan petanda/isi), didapatkan makna konotatif bekerja, berusaha, berdoa dan ungkapan kegembiraan atas segala usaha yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan dalam mencari nafkah untuk keluarganya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna denotasi dan konotasi dari sequence pertama dalam film Dongeng Dari Dirah dan memperoleh deskripsi representasi pedesaan melalui babak ini.

Film is a collaborative work that combines multiple art forms that are supported by technology producing images and sound. Every form of art donated the respective roles and support each other. Film is used as a means of messengers via meaningful visual language and narrative affirmed. A film raises aesthetic values and meanings by offering interpretation by its audience. Storytelling through choreography on the stage of post-production (editing) will compete in the pieces and bring new meaning, it makes a film-dance to be superior to the performances of dance in general. Dance became a means of creating a depth of meaning on purpose to be conveyed. By using a semiotic theory of meaning in dance-film “Socerres From Dirah” having this rural setting can be perceived through the culture and beliefs of rural communities. Of the system of signs (signifier/expression and signified/contents), obtained connotative meaning work, trying, praying and expression of excitement for all the work done by rural communities in making a living for his family.

Kata Kunci : film, koreografi, film-tari, makna konotatif


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.