Laporkan Masalah

Sikap dan Peran Perempuan Suku Biak Papua dalam Pencegahan HIV-AIDS pada Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Biak Numfor Papua

Maria Marice Rumbino, Dr. Dra. Atik Triratnawati, MA

2012 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Propinsi Papua berada pada peringkat pertama pada tahun 2009 dengan prevalensi 133.70 dan pada akhir tahun 2010 menunjukkan peningkatan prevalensi 173.69. Kabupaten Biak Numfor sebagai kota jasa hiburan seperti bar, karaoke, kafe, panti pijat, lokalisasi dan pekerja seks komersial jalanan tumbuh dengan pesat, sehingga kondisi tersebut diduga turut andil bagi berkembangnya HIV-AIDS. Jumlah kasus HIV-AIDS pada ibu rumah tangga di Biak Numfor sangat tinggi, yaitu 150 kasus dari jumlah total 580 kasus. Tujuan Penelitian: Mengkaji sikap dan peran perempuan Biak dalam pencegahan HIV-AIDS dengan strategi promosi kesehatan pada ibu rumah tangga di Biak Numfor, Papua. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan penelitian 23 orang yang semuanya perempuan Biak, terdiri dari 12 orang ibu rumah tangga, 6 orang dari tokoh adat, tokoh agama, dan aktivis perempuan, dan 5 orang informan kunci. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan in-depth interview (wawancara mendalam) dan focus group discussion (FGD). Hasil: Perempuan Biak memahami bahwa HIV-AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi setiap orang dan pasti menyebabkan kematian. HIV/AIDS dapat menular pada semua kelompok umur baik laki-laki maupun perempuan. Perempuan Biak merasa sangat rentan terhadap HIV-AIDS karena tertular oleh suami. Di sisi lain sistem budaya mas kawin yang masih berlaku menjadikan kaum perempuan Biak memiliki posisi tawar yang lemah. Peran perempuan Biak sebagai binsyowi, mananwir, memiliki posisi yang sangat strategis dalam kegiatan pencegahan HIV-AIDS, namun saat ini kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kesimpulan: Perempuan Biak sudah berupaya dalam penanggulangan HIV- AIDS, namun hasilnya belum maksimal karena kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama keluarga, masyarakat dan Pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan promosi tentang penanggulangan HIV-AIDS.

Background: The Province of Papua ranked the first in 2009 at the prevalence of 133.70 and in 2010 the prevalence increased to 173.69. District of Biak Numfor is a city offering entertainment service such as karaoke, café, massage parlors, localization, and street commercial sex workers are mushrooming. The condition is assumed to contribute the growth of HIV/AIDS. Cases of HIV/AIDS in housewives at Biak Numfor are very high, as many as 150 from the total of 580 cases. Objective: To study the attitude and role of Biak women in the prevention of HIV/AIDS through the strategy of health promotion in housewives at Biak Numfor, Papua. Method: This study used qualitative method. There were 23 informant, all of them were Biak women, comprising of 12 housewives, 6 tribal leaders, religious leaders, women activists, and 5 key informant. Data were obtained through indepth interview and focus group discussion. Result: Biak women understood that HIV/AIDS was a dangerous disease for everybody that definitely caused deaths. HIV/AIDS could infect all age groups both male and female. Biak women felt they were susceptible to HIV/AIDS through their husband. On the other hand dowry cultural system put Biak women at weak bargaining position. Role of Biak women as binsyowi, mananwir had a very strategic position in the prevention of HIV/AIDS; yet it got lack support from various groups. Conclusion: Biak women in preventing HIV-AIDS with strategy of health promotion in housewives had tried maximally possible, but they got less supports from family, society and local government of Biak Numfor.

Kata Kunci : HIV-AIDS, perempuan Biak, sikap, peran, budaya


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.