PENGARUH PEMIKIRAN MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB TERHADAP KONSEP TAUHID MUHAMMADIYAH (Studi Kasus Konsep Dakwah Tauhid Muhammadiyah Pada Masa Pra Kemerdekaan Indonesia)
Sudi Raharjo, Prof.Dr.H.Burhanuddin Daja,M.A
2013 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan Agama/Kajian Timur TengahWacana gerakan Islam transnasional di Indonesia mulai mencuat pada awal tahun sembilan puluhan, wacana tersebut muncul disebabkan mulai banyaknya kaum muslim Indonesia yang menyatu dengan komunitas, komunitas tersebut. Kampus dan masjid-masjid menjadi pusat aktivitas gerakan Islam transnasional tersebut. Kaum terdidik dan terpelajar menjadi target rekrutmen mereka. Salah satu gerakan Islam di Indonesia yang disebut-sebut sebagai bagian dari gerakan Islam transnasional adalah gerakan salafi, yang merupakan representatif dari gerakan wahabi di Saudi Arabia. Gerakan ini mempunyai misi mengembalikan umat ini kepada al-Al-Quran dan Sunnah dengan aksinya membrantas segala macam bentuk kemusyrikan, takhayul, bid’ah, dan khurafat. Muhammad bin Abdul Wahab sebagai pendiri gerakan Wahabi mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan paham ini di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Sebagaimana ditulis didalam buku berjudul Gerakan Wahabi di Indonesia Dialog dan KritiK oleh Muhammad Najib, begitu pula yang di tulis Deliar Noer dalam buku Gerakan Islam Modern di Indonesia. Karena tidak sedikit mahasiswa Indonesia yang belajar di Timur Tengah kemudian tersibghoh oleh fikroh tersebut, sehingga setelah kembali ke Indonesia merekapun ikut andil dalam penyebaran faham tersebut. Muhammadiyah sekalipun mempunyai misi yang sama dalam menyeru umat ini kembali kepada Al-Quran dan Sunnah dan juga membrantas kemusyrikan, takhayul, bid’ah dan khurafat tapi tidak disebut sebagai bagian dari gerakan Islam transnasional, bahkan lambat laun klaim bahwa Muhammadiyah adalah Wahabi semakin memudar dengan munculnya gerakan salafi di Indonesia. Karena sesungguhnya Pengaruh pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab terhadap Muhamamdiyah tidaklah secara langsung. Sebab yang menjadi inspirasi bagi KH Ahmad Dahlan waktu itu adalah pikiran-pikiran Rasyid Ridha yang dituangkan dalam bentuk artikel-artikel didalam Majalah al-Manaar, maka disini dapat diketahui bahwa Wahabi, Salafi, dan Muhammadiyah adalah sesuatu yang berbeda-beda.
Discourse on the transnational Islamic movements in Indonesia was beginning to rise in the early of nineties, the discourse emerged due to the many of Indonesian Muslims united with the community. Campuses and mosques became the center of activity of the transnational Islamic movements. The educated and literate become their recruitment targets. One of the Islamic movement in Indonesia called as part of the transnational Islamic movement is the salafi movement, which is representative of the Wahabi movement in Saudi Arabia. This movement has mission to restore the people to the Al-Quran and Sunnah with their action to eradicate all forms of idolatry, myth, heresy, and superstition. Muhammad ibn Abdul Wahab, as the founder of Wahhabi movement has a major influence to development of this concept throughout the world including in Indonesia. As written in the book entitled \"The Wahhabi Movement in Indonesia Dialogue and criticism\" by Muhammad Najib, as well as Deliar Noer wrote in the book \"Modern Islamic Movement in Indonesia\". Because there is many Indonesian students studying in the Middle East then imprinted (tersibghoh) by the concept (fikroh), so after returning to Indonesia they also took part at spreading the ideology. Although Muhammadiyah have same mission in calling the people back to the Al-Quran and Sunnah and also eradicates idolatry, myth, heresy and superstition but not called as part of the transnational Islamic movement, even gradually the claim that Muhammadiyah is Wahabi increasingly fading with the emergence of the salafi movement in Indonesia. Because the real influence of the thought of Muhammad ibn Abdul Wahab to Muhamamdiyah is not straightforward. Since the inspiration for KH. Ahmad Dahlan at the time is Rasyid Ridha thoughts manifested in article forms in the Al-Manaar magazine. Thus here it can be understood that Wahabi, Salafi and Muhammadiyah is something different. There is no direct influence of Muhammad ibn Abdul Wahab’s thought to Muhammadiyah.
Kata Kunci : Tidak ada pengaruh langsung dari pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab terhadap Muhammadiyah.