ANALISIS UNJUK KERJA SABO DAM SEBAGAI BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN DI KALI PUTIH, MERAPI
ANDRE WISOYO, Prof. Dr. Ir. Budi Santosa Wignyosukarto, Dip.H.E.
2012 | Tesis | S2 Teknik SipilErupsi Merapi yang terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010, menimbulkan dampak yang merugikan bagi kehidupan manusia di sekitarnya. Selain bencana primer yang berupa awan piroklastik yang meluluhlantakkan desa yang berada di sekitar Gunung Merapi, bencana sekunder juga terus menjadi ancaman bagi kehidupan manusia di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Salah satu bencana sekunder yang tergolong parah adalah meluapnya material lahar dingin ke Jalan Raya Jogja-Magelang km 23 dari Kali Putih. Bangunan Sabo yang secara seri terpasang di sepanjang Kali Putih tidak mampu menghindarkan terjadinya fenomena meluapnya material ke Jalan Raya Jogja-Magelang. Bangunan Sabo dibangun dan diharapkan mampu menampung material gunung berapi, atau setidak-tidaknya menghambat laju material (mengendalikan sedimen), sehingga daya rusak yang diakibatkan oleh aliran menjadi relatif kecil. Akan tetapi fungsi tersebut tidak dapat terjalankan pada kejadian bencana kali ini. Untuk mengetahui fungsi Sabo dalam mengendalikan sedimen di Kali Putih, maka diperlukan kajian mengenai kinerja Sabo Dam. Dalam penelitian ini digunakan software Kanako ver. 2.04. Dalam penelitian ini hanya meninjau bangunan Sabo PU-D1 Mranggen dan PU-C8 Ngaglik. Dalam penelitian ini dilakukan 4 skenario simulasi, yaitu skenario tanpa kedua Sabo, dengan Sabo PU-D1 Mranggen, dengan PU-C8 Ngaglik, dan yang keempat adalah dengan memasang kedua Sabo tersebut. Simulasi didasarkan pada kejadian 23 Januari 2011 dan disimulasi selama 18000 s. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Bangunan Sabo PU-D1 Mranggen mampu mengurangi volume total yang lewat sebesar 43.998,6 m3 atau sebesar 1,53 % selama 5 jam, dan mampu mengurangi volume sedimen yang lewat sebesar 28.482 m3 atau sebesar 52,59 % selama 5 jam, Bangunan Sabo PU-C8 Ngaglik mampu mengurangi volume total yang lewat sebesar 255,6 m3 atau sebesar 0,01 % selama 5 jam, dan mampu mengurangi volume sedimen yang lewat sebesar 124,8 m3 atau sebesar 0,33 % selama 5 jam, sedangkan Bangunan Sabo PU-D1 Mranggen dan PU-C8 Ngaglik secara bersama-sama mampu mengurangi volume total yang lewat sebesar 2340,6 m3 atau sebesar 0,08 % selama 5 jam, dan mampu mengurangi volume sedimen yang lewat sebesar 157,8 m3 atau sebesar 0,41 % selama 5 jam.
Merapi’s eruption which occurred on October 26th 2010 had disadvantageous impact for human life that live surrounds it. The primary disaster was Pyroclastic cloud that smashed villages surround it. In addition, the secondary disaster continuously became a threat for human life around the rivers that disgorge at Mount. Merapi. One of the secondary disasters is Putih River’s material overflowing into Yogyakarta-Magelang Highway. The series of Sabo dam which had been built along the river could not handle that phenomenon. Sabo dam was built and expected to accommodate volcanic material, or at least to resist the velocity of volcanic material (sediment controlling), so the damage that caused by the flow became relatively small. However this function could not work at that phenomenon. In order to know the function of sediment controlling of Sabo dam in Putih River, it is necessary to study the performance of Sabo dam. This research used Kanako software ver. 2.04 and reviewed Sabo dam PU-D1 Mranggen and PU-C8 Ngaglik. There were four simulated scenarios in this research: a scenario without Sabo dam; with Sabo dam PU-D1 Mranggen; with Sabo dam PU-C8 Ngaglik, and the last with two of Sabo dams. The simulation was based on January 23rd 2011 event and simulated for 18000 s. From this research, it can be concluded that Sabo dam PU-D1 Mranggen can reduce the total volume that passing through about 43.998,6 m3 or 1,53 % for 5 hours, and reduce the sediment volume that passing through about 28.482 m3 or 52,59 % for 5 hours. Sabo dam PU-C8 Ngaglik can reduce the total volume that passing through about 255,6 m3 or 0,01 % for 5 hours, and reduce the sediment volume that passing through about 124,8 m3 or 0,33 % for 5 hours, and Sabo dam PU-D1 Mranggen and PU-C8 Ngaglik in series can reduce the total volume that passing through about 2340,6 m3 or 0,08 % for 5 hours, and reduce the sediment volume that passing through about 157,8 m3 or 0,41 % for 5 hours.
Kata Kunci : Lahar dingin, software Kanako, kinerja Sabo Dam