PENGARUH FAKTOR PROGNOSTIK TERHADAP OUTCOME PADA PENYAKIT HIRSCHSPRUNG PASCA OPERASI TRANSANAL ENDORECTAL PULLTROUGH

Santi Rini, dr. Nunik Agustriani Sp B (K) BA

2012 | Tesis | S2 Ilmu Bedah Anak

Latar Belakang Prosedur Transanal Endorectal Pulltrough (TEPT) berupa Transanal mucosectomy yang merupakan pengembangan terbaru dalam konsep operasi minimal invasif untuk HSCR. Berbagai resiko medis pada penderita Hirschprung pasca operasi Transanal Endorectal Pulltrough baik berupa komplikasi dini pasca operasi atau lanjut yang membutuhkan adanya evaluasi. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui faktor prognostik terhadap outcome berupa terjadinya enterokolitis, komplikasi, dan ketahanan hidup pasca operasi operasi TEPT pada HSCR di RS Dr Sardjito Yogyakarta. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitian ini adalah 42 pasien anak dengan HSCR yang dilakukan operasi TEPT di RS Dr Sardjito pada kurun waktu Januari 2005 – Desember 2010.Analisis bivariate dengan menggunakan uji chi square test atau uji fisher exact test untuk mengetahui faktor prognostik terhadap outcome dalam hal ini adalah enterokolitis, komplikasi dan ketahanan hidup pasca operasi TEPT. Analisis multivariate dengan regresi logistik untuk mengetahui faktor prognostik yang paling berpengaruh terhadap enterokolitis, komplikasi dan ketahanan hidup paska operasi TEPT. Hasil Penelitian : Hasil analisis bivariate menunjukkan dua faktor prognostik yang berpengaruh terhadap kejadian enterokolitis pre-operasi yaitu usia operasi ( P=0,048 RR= 1,44 ; 95 % CI=1,05 – 1,97) dan berat badan saat operasi ( P=0,032 RR=2,41 ; 95 % CI =1,00 – 7,57).Hasil analisis bivariate juga menunjukkan adanya pengaruh faktor prognostik enterokolitis pre-operasi terhadap kejadian enterokolitis awal paska operasi TEPT ( P=<0,001 RR=9,58 ; 95 % CI = 1,47 – 62,39 ).Analisis multivariate menunjukkan faktor prognostik yang paling berpengaruh terhadap kejadian enterokolitis pre-operasi adalah usia operasi (P=0,030 ; RR= 28,38 95% CI=1,39 – 578,92). Analisa kesintasan dilakukan, namun 100 % pasien hidup paska operasi TEPT, dengan demikian faktor prognostik yang dihitung mempunyai hazard ratio 1. Simpulan : Faktor prognostik yang berpengaruh terhadap kejadian enterokolitis pre-operasi TEPT adalah usia operasi dan berat badan saat operasi. Faktor prognostik yang paling berpengaruh terhadap kejadian enterokolitis pre-operasi adalah usia operasi. Faktor yang berpengaruh terhadap enterokolitis awal paska operasi TEPT adalah enterokolitis pre-operasi. Seratus persen pasien paska operasi TEPT adalah hidup.

Background: Transanal endorectal pullthrough (TEPT) procedure or transanal mucosectomy represents the newly developed minimal invasive operation concept of the HSCR. There are various medical risks of the patients with Hirschsprung after transanal endorectal pullthrough operation such as early or advance postoperative complication and it is necessary to evaluate them. Study Objective: It aimed at investigating the prognostic factor on the outcomes of the enterocolitis, complication, and the survival after TEPT operation of the HSCR in Dr. Sardjito Hospital, Yogyakarta. Study Method: It used cross-sectional design with the subjects of 42 children with HSCR who were undergoing TEPT operation in Dr. Sardjito Hospital in the period of January 2005 to December 2010. Results: The results of the bivariate analysis showed that there was a significant influence of the prognostic factor on the incidence of the pre-operative enterocolitis as indicate by operation age (P = 0.048 RR = 1.44; 95% CI = 1.05- 1.97) and perioperative body weight (P = 0.032 RR = 2.41; 95% CI = 1.00 – 7.57). The results of the bivariate analysis also showed that there was a significant influence of the prognostic factor on the pre-operative enterocolitis immediately after the TEPT operation (P < 0.001 RR = 9.58; 95% CI = 1.47 – 62.39). The results of the multivariate analysis showed that the prognostic factor with the most significant influence on the enterocoltis was operation age (P = 0.030; RR = 28.38 95% CI = 1.39-578.92). Concerning to the survival, 100% of the patients survived after the TEPT operation, and hence the prognostic factors had the hazard ratio of 1. Conclusion: The prognostic factors that had the most significant influence on the incidence of pre-operative enterocolitis after the TEPT operation were operation age and perioperative body weight. The prognostic factor that had the most significant influence on the incidence of pre-operative enterocholitis was operation age.

Kata Kunci : Hischsprung, TEPT, faktor prognostik, enterokolitis, komplikasi, ketahanan hidup.