PENGARUH KOMBINASI PENGKABUTAN DAN KIPAS ANGIN TERHADAP KONDISI FISIOLOGIS SAPI PERAH PERANAKAN FRIES HOLLAND

JOHN ARNOLD PALULUNGAN, Prof. Dr. Ir. Tri Yuwanta, SU., DEA,

2012 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan

Sapi perah Fries Holland (FH) berasal dari daerah temperate. Permasalahan yang dihadapi oleh sapi FH yaitu ketika berada di daerah tropis basah. Cekaman panas terhadap sapi perah FH dapat mengakibatkan heat stress. Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh pengkabutan yang dikombinasikan dengan penggunaan kipas angin terhadap kondisi mikroklimat kandang, kondisi fisiologis dan konsumsi pakan. Delapan ekor sapi perah yaitu 4 ekor laktasi ke I dan 4 ekor laktasi ke III, dengan rata-rata berat badan 409,13± 19,02 kg yang dikelompokkan dalam dua kelompok (kelompok A dan B). Metode yang digunakan metode eksperimen yang dirancang dengan rancangan balanced simple crossover dengan dua perlakuan yaitu pengkabutan dan kipas angin (P) dan tidak dilakukan pengkabutan dan kipas angin (TP) sebagai kontrol. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap. Sebelum dilakukan periode perlakuan terlebih dahulu dilakukan penelitian tahap awal untuk mengamati titik-titik kritis kapan waktu yang tepat dilakukan pengkabutan. Pada penelitian awal diperoleh titik-titik kritis pada jam 1000, 1200, 1300, 1400, 1600. Pada awal perlakuan pengkabutan terlebih dahulu dilakukan masa adaptasi pada sapi perah selama 1 minggu. Parameter yang diamati meliputi mikroklimat kandang, kondisi fisiologis dan konsumsi bahan kering pakan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varian. Hasil penelitian diperoleh kondisi mikroklimat kandang yaitu; temperatur kandang (ºC) sangat berbeda nyata (P≤0,01) pada kelompok perlakuan P dan TP berturut-turut 27,91±1,58 dan 29,41±2,34, kelembaban kandang (%) berbeda nyata(P≤0,05) berturut-turut 73,64±8,73 dan 71,40±10,35, dan Temperature-Humidity Index sangat berbeda nyata (P≤0,01) 76,42±1,23 dan 78,03±1,99. Sedangkan kondisi fisiologi, temperatur rektal (ºC) berbeda nyata (P≤0,05) pada kelompok perlakuan P dan TP berturut-turut 38,58±0,35 dan 38,82±0,41, laju pulsus (denyutan/menit) berbeda nyata ≤0(,P05) 64,12±5,96 dan 68,44±5,85, laju respirasi (dengusan/menit) sangat berbeda nyata (P≤0, 01) 23,56±3,36 dan 33,56±8,02. Perlakuan pengkabutan dan kipas angin selama 10 menit dapat menurunkan temperatur lingkungan dalam kandang, efektif menurunkan Temperature- Humidity Index, serta temperatur rektal, laju pulsus, dan laju respirasi ternak, namun menaikkan kelembaban dalam kandang. Stres panas yang dialami ternakbelum mempengaruhi konsumsi pakan

Fries Holland (FH) dairy cattle from temperate regions. The problems faced by the FH cows while in the wet tropics. Heat stress on dairy cows FH can lead to heat stress. This study aims to determine how much influence combined with the use of sprinkler and fan for pen microclimate condition, physiological condition, and feed consumption. Eight dairy cow lactation to the 4 heads and 4 tails lactation I to III, with an average body weight 409.13 ± 19.02 kg were divided into two groups (groups A and B). The method used experimental method designed simple balanced crossover design with two treatments and the sprinkler fan (P) and not performed sprinkler and fans (TP) as a control. Implementation of the research was conducted in two phases. Before the first treatment period early stage research conducted to observe the critical points when it is appropriate to do sprinkler. In the pilot study obtained critical points at 10.00, 12.00, 13.00, 14.00, 16.00. At the beginning of treatment sprinkler adaptation to prior period in dairy cows during the first week. The parameters observed were microclimate pen, the physiological and dry matter feed intake. Data were analyzed using analysis of variance. The results obtained microclimate pen conditions namely pen temperature (ºC) were significantly different (P ≤ 0.01) in the treated group P and TP respectively 27.91 ± 1.58 and 29.41 ± 2.34, humidity enclosure (%) were significantly different (P ≤ 0.05) respectively 73.64 ± 8.73 and 71.40 ± 10.35, and Temperature-Humidity Index were significantly different (P≤ 0.01) 76.42 ± 1.23 and 78.03 ± 1.99. While the physiological condition, rectal temperature (ºC) were significantly different (P ≤ 0.05) in the treated group P and TP respectively 38.58 ± 0.35 and 38.82 ± 0.41, pulsus rate (beats/min) significantly different (P≤ 0.05) 64.12 ± 5.96 and 68.44 ± 5.85, respiration rate (grunts/min) were significantly different (P ≤ 0.01) and 23.56 ± 3.36 33.56 ± 8.02. Treatment and sprinkler fan for 10 minutes can reduce the temperature inside the pen, effectively lowering the Temperature-Humidity Index, as well as rectal temperature, pulsus rate, and respiration rate of cattle, but raise the humidity in the pen. Heat stress experienced by cattle not affect feed intake.

Kata Kunci : Sapi Fries Holland, Heat Stress, Pengkabutan dan