Laporkan Masalah

KREATIVITAS TARI SORÈNG DAN GUPOLO GUNUNG KOMUNITAS SENI DI DESA BANYUSIDI, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH

R.R. Paramitha Dyah Fitriasari, Prof. Dr. Timbul Haryono, M.Sc

2012 | Disertasi | S3 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Penelitian ini bertujuan untuk dapat menganalisis bentuk, faktor-faktor yang berhubungan dengan ekspresi seni yang terjadi dalam proses kreatif seni lereng gunung, terutama kreativitas masyarakat untuk terus berekspresi agar seni gunung tidak mati, dan dapat eksis melalui tiga pilar yaitu aspek ideologi, edukasi, dan ekonomi. Seni tari tradisional yang menjadi fokus kajian adalah sorèng dan gupolo gunung. Beberapa persoalan yang melingkupi keberadaan kesenian tradisional dikaji dengan menggunakan metode penelitian secara kualitatif dengan pendekatan etnokoreologi yang didasari dari pandangan multidisiplin dalam sistem budaya dan lingkungannya. Penelitian ini melibatkan teori dari berbagai disiplin ilmu di antaranya adalah Antropologi, Sejarah, Sosiologi, dan Psikologi dengan fokus penelitian pada kreativitas. Faktor-faktor yang mendukung lahirnya proses kreatif di Desa Banyusidi, di lereng gunung Merbabu pada umumnya terdiri dari beberapa hal, pertama adalah lahirnya ide atau konsep tari dari pelaku seni. Kedua adalah adanya dukungan kolektif dari seniman dan masyarakat yang keduanya tidak dapat saling terpisah. Ketiga adalah pengaruh luar atas proses kreatif, ini bisa karena adanya relasi sosial, masuknya industri pariwisata dan adanya perkembangan teknologi informasi. Kesimpulan adalah kreativitas merupakan bakat alami tiap individu namun hal ini tidak dapat terpisah juga dengan faktor lingkungan sosial, adat istiadat, hubungan atau relasi sosial yang terjalin antarkelompok seni. Kreativitas juga dapat dikembangkan melalui proses transmisi atau pewarisan dari generasi sebelumnya ke generasi berikutnya. Sifatnya dapat menjadi berkelanjutan tidak hanya sementara atau temporal saja.

The objective of this study is to analyze the forms and factors of creative process of art expressions among the people in mountain slope. In particular, this study aims at identifying the people’s creativity in surviving the arts in the mountain slop through the three existing pillars of ideology, education, and economy. The study focuses on the analysis of the creative process of the traditional dance of sorèng and gupolo gunung. The matters related to the traditional arts were analyzed qualitatively by ethnochoreology approach bsed on multidisciplinary perspectives in the prevailing culture and environment. This study involves multidisciplinary disciplines including anthropology, history, sociology, and psychology. There are some factors that contribute to the creative process in Desa Banyusidi in the slope of Mount Merbabu. The first is the idea and concept of artists. The second is integrated and collective support from artists and communities. The third is external influence on creative process due to social relation, tourism promotion, and development of information technology. It can be concluded that creativity is an individuallyendowed natural talent that interacts with social relations among the art groups. Creativity can be improved through the process of transmission and inheritance from one generation to another to ensure sustainability.

Kata Kunci : Kreativitas, Seni Tradisional, Faktor yang Mempengaruhi.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.