SENI LUKIS KHOMBOUW : ORIENTASI PRODUKSI MASYARAKAT KAMPUNG ASEI KABUPATEN JAYAPURA
Salomina Rumsarwir, Dr. Partini,
2012 | Tesis | S2 SosiologiKhombouw merupakan salah satu karya seni budaya masyarakat didi sekitar kawasan danau sentani, tepatnya di Kampung Asei. Khombouw pada awalnya dibuat sebagai simbol rasa syukur masyarakat Kampung Asei atas kekayaan alam yang berlimpah, namun dalam beberapa tahun terakhir karena kepentingan ekonomi, karya ini telah dikomersilkan untuk memberikan tambahan pendapatan bagi pembuatnya. Walaupun usaha kerajinan seni ukir khombouw tidak memberikan manfaat ekonomi yang signifikan terhadap perekonomian keluarga, namun mereka tetap bertahan untuk selalu membuat dan menjualnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengembangan usaha seni ukir kulit kayu dalam mempertahankan kearifan lokal masyarakat di Kampung Asei Kabupaten Jayapura. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami fenomena usaha seni ukir khombouw yang dilakukan masyarakat Asei, oleh karena itu studi ini merupakan penelitian kualitatif. Indepth interview digunakan sebagai metode pengumpulan data dari informan yang telah ditentukan, interview dilakukan dengan berpedoman pada interviuw guide yang telah disiapkan terlebih dahulu. Informan terdiri dari 2 kelompok yaitu mereka yang memiliki usaha seni lukis khombouw dan tokoh adat yakni Lembaga Adat dan Kepala Suku. Dari dua kelompok tersebut, dipilih 2 orang dari Lembaga Adat dan 5 orang dari masyarakat pembuat khombouw, serta seorang kepala suku. Total infoman yang diwawancarai sebanyak 8 informan. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan fenomena usaha seni ukir khombouw, dengan menampilkan karakteristik usaha maupun, orientasi usaha khombouw dalam bentuk pernyataan-pernyataan informan. Hasil analisis menunjukkan bahwa Ada dua hal yang dapat disimpulkan dari hasil analisis pada bagian keiga dan keempat yakni, pertama ; orientasi bisnis melalui komersialisasi khombouw didorong oleh oleh desakan ekonomi kelurga. Oleh karena harga jual yang cukup tinggi dan cukup diminati oleh wisatawan lokal dan mancanegara, maka banyak diantara mereka yang beralih profesi untuk mengusahakan seni lukis khombouw untuk dijual. Kedua; orientasi ekonomi merupakan faktor dominan dalam usaha seni ukir khombou dalam masyarakat Asei, namun sebagaian dari mereka membuat khombouw dengan tujuan agar, nilai-nilai budaya yang telah diwariskan kepada mereka teap terjaga dan terpelihara dengan baik.
Khombouw is one of the works of art and cultural communities around the area of Sentani Lake, precisely in Asei Village. Khombouw was originally created as a symbol of gratitude for Asei Village community for the abundant natural wealth, but in recent years due to economic interests, this work has been used commercially to provide additional revenue for the maker. Although the carving handicraft business khombouw not provide significant economic benefits to the economy of the family, but they still persist to always make and sell. This study aims to determine the pattern of development of bark carving in defending indigenous communities in Asei Vilage, Jayapura Regency. The qualitative approach used to understand the phenomenon of business conducted khombouw sculpture Asei community, therefore this study is a qualitative research. Indepth interviews are used to as a method of collecting data from informants who have been determined, based on interviews conducted with interviuw guide that has been prepared in advance or informants in this study were divided into 2 groups of informants to those who have a painting business and traditional leaders khombouw the Institute of Indigenous and Head of the Tribe. Of the two groups, selected two people from the Institute of Traditional and 5 people from the community khombouw makers, as well as a chief. The main consideration the selection of informants, basical of knowledge of history, culture and technique of making khombouw. Thus the total informants were interviewed as many as 8. Data analysis was conducted descriptively to describe the phenomenon of production orientation of khombouw, by displaying the characteristics of production and businesses and, in the form of the orientation of businesses khombouw informant statements. The analysis showed that two things can be inferred from the results of the analysis in section keiga and the fourth is, first; orientation of the business through commercialization khombouw driven by economic familly pressure. By since the price is quite high and quite enthused by local and foreign tourists, many of them are switching professions to pursue painting khombouw for sale. Second, the economic orientation is a dominant factor in the carving business in society of Asei, but in part of their make khombouw with the aim that, cultural values that have been bequeathed to them awake and well maintained.
Kata Kunci : Seni Lukis, Khombouw, Orientasi Produksi