Laporkan Masalah

KAJIAN PERENCANAAN TATA RUANG DAN WILAYAH KAWASAN RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN BANYUMAS

Ridha Perkasa, Teuku Faisal Fathani, ST., MT., Ph.D.,

2012 | Tesis | S2 Mag.Pengl.Bencana Alam

Kabupaten Banyumas terletak di bagian barat Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 27 kecamatan, dimana 17 kecamatan yang ada mempunyai tingkat kerawanan cukup tinggi terhadap kejadian tanah longsor. Topografi wilayah Kabupaten Banyumas sangat bervariasi, dari dataran sampai pegunungan di kawasan Gunung Slamet. Kajian perencanaan tata ruang yang berwawasan bencana tanah longsor diharapkan dapat memberikan informasi potensi longsor dan sebagai acuan pengembangan kawasan untuk lokasi-lokasi rawan bencana berdasarkan tingkat risikonya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pedoman Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22/PRT/M/2007 tentang penataan ruang kawasan rawan bencana tanah longsor yang dimodifikasi, dengan mengolah data sekunder dibantu teknik analisis dan pemetaan metode SIG dikombinasikan pengideraan jauh, dan pengolahan data primer dengan observasi lapangan dan wawancara untuk dianalisis secara kualitatif deskriptif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis karakteristik fisik alam, tingkat kapasitas dan pola aspirasi pengambilan kebijakan, alasan pemanfaatan lahan pada daerah rawan bencana tanah longsor dan kebijakan penataan ruang. Hasil dari penelitian ini adalah tersedianya informasi perencanaan dan pengendalian pemanfaatan penataan ruang kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Banyumas berdasarkan peta kerentanan gerakan tanah, peta kerawanan gerakan tanah, peta risiko gerakan tanah. Pengolahan peta risiko/zona potensi gerakan tanah menunjukkan bahwa tumpang susun antara peta kerawanan pembobotan kedua dan peta kerentanan dengan perbandingan 70% dan 30% lebih sesuai dengan kondisi wilayah Kabupaten Banyumas. Peta klasifikasi zona potensi gerakan tanah yang didapatkan terbagi menjadi 8 kelas sesuai dengan tiga tipe zona/tipologi dan tingkat kerawanan. Penataan ruang kawasan longsor Kabupaten Banyumas dapat dilakukan dengan identifikasi daerah potensi longsor, pengembangan dan pola pengelolaan kegiatan disesuaikan dengan karakteristik kawasan.

Banyumas is located in the western part of Central Java province has 27 districts, where there are 17 districts that have high levels risk of landslide events. Banyumas topography varies from plains to mountains in the region of Mount Slamet. Study of spatial planning based on landslides perspectives are expected to provide information for landslide potential areas and as a reference for the development of disaster-prone locations based on the level of risk. The research was conducted using the guidelines of Public Works Ministerial Regulation No. 22/PRT/M/2007 of spatial landslide-prone areas with some modification, a process aided secondary data analysis techniques and GIS mapping methods combined with remote sensing, and processing of primary data with field observations and interviews were analyzed qualitatively descriptive. Qualitative descriptive analysis was used to analyze the physical characteristics of nature, the level of capacity and aspirations patterns of policy-making, reasons for use of land in landslide-prone areas and spatial planning policy. The results of this study is the availability of planning information and control the utilization of spatial planning in Banyumas based on areas prone to landslide, ground motion susceptibility maps, ground motion vulnerability maps, ground motion risk maps. Processing of risk maps / zones indicate potential ground motion that the stacking overlap between the two weighting susceptibility maps and vulnerability map in the ratio 70% and 30% more in line with the conditions of Banyumas. Zone classification maps obtained potential ground motion is divided into 8 classes according to the three types of zones / typology and level of vulnerability. Banyumas landslides area spatial planning can be done with the identification of potential landslide areas, development and management pattern of activities adjusted to match the characteristics of the region.

Kata Kunci : perencanaan tata ruang, peta kerentanan gerakan tanah, peta kerawanan gerakan tanah, karakteristik kawasan.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.