KUMBANG MENJUAL BUNGA (KOREYA, PROSTITUSI DAN HARGA DIRI)
FAIZ AMINUDDIN, Prof. Drs. Koentjoro. MBSc., Ph. D
2012 | Tesis | S2 PsikologiIstri adalah kehormatan bagi seorang suami, oleh karena itu seharusnya seorang suami menjaga istri mereka yang baik. Namun, bagi para Koreya justru menjadikan istri mereka untuk bekerja sebagai pelacur. Koreya adalah sebuah panggilan atau istilah yang dipakai oleh masyarakat Dukasakti untuk komunitas atau orang-orang yang identik dengan tindakan kejahatan dan keberadaan mereka telah mengakar di sana. Mereka selalu hidup berkelompok, malas untuk bekerja dan selalu menghabiskan hidupnya untuk bersenang-senang. Untuk itu, dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka menerjunkan istrinya menjadi pelacur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang para Koreya mengapa mereka menerjunkan istri mereka menjadi seorang pelacur. Studi yang dirancang dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, dan peneliti menggunakan tiga subjek yang memiliki istri sebagai pelacur. Hasil dari penelitian adalah, ditemukan bahwa alasan utama mereka melakukan ini karena subyek mengalami konformitas, compliance serta obedience, dan juga dipengaruhi oleh harga diri yang didominasi oleh bahan aspirasi
Wife should be the one to be respected for husband, therefore it’s a must for their husband to taking care of their wife’s grace. But, Koreya make their wife to work as a prostitute. Koreya is a nickname or a term for people who are identify with criminal and has been entrenched in Dukasakti. They always live in groups, lazy to work and always have fun. For this reason, to fulfill their daily needs to throw his wife into prostitution. The purpose of this study is to obtain the background of those “villainâ€, why they allow their wife to be a prostitute. The study was designed with the phenomenological approach and we use three volunteers who have wives as prostitutes, it was found that the main reason they do this is because the subject is experiencing conformity, compliance and obedience, and is also influenced by self-esteem which is dominated by material aspirations
Kata Kunci : Koreya, Prostitusi dan Harga diri