Laporkan Masalah

APLIKASI BETON RINGAN POLYSTYRENE UNTUK PANEL DINDING TEBAL 8 CM DENGAN METODE PENGEMPAAN TERUKUR

Defi Pudiasari, Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D

2012 | Tesis | S2 Mag.Teknologi Bahan Bangn

Sebagian besar wilayah Indonesia adalah wilayah rawan gempa. Frekuensi gempa bumi yang terjadi di Indonesia sangat besar dengan tingkat kerusakan bangunan terbanyak adalah pada dinding bangunan. Material bangunan yang digunakan untuk dinding pada umumnya berupa batu bata. Batu bata ini mempunyai kekurangan antara lain beban mati pada struktur yang relatif besar. dan pembuatan batu bata yang berdampak pada pengurangan lahan produktif. Berdasar pada alasan tersebut maka perlu material pengganti untuk dinding yang ringan dan ramah lingkungan. Pembuatan dinding beton ringan dari limbah polystyrene merupakan suatu upaya memanfaatkan limbah polystyrene. Polystyrene mempunyai berat satuan sangat ringan yaitu sekitar 13-15 kg/m 3 . Pemberian lapisan kawat loket dimaksudkan agar dapat memberi perkuatan pada dinding. Penelitian panel dinding beton polystyrene ini menggunakan 12 benda uji panel berukuran panjang 900 mm, lebar 300 mm dan tebal 80 mm, dengan perkuatan kawat loket di kedua sisinya dan 12 benda uji kubus ukuran 150 x 150 mm. Benda uji panel terdiri atas: 6 buah panel dengan perkuatan kawat loket diameter 0,6 mm dengan 2 variasi komposisi pasir 15% dan 0%, 6 buah panel dengan perkuatan kawat loket diameter 0,8 mm dengan 2 variasi komposisi pasir 15% dan 0%. Pengujian yang dilakukan adalah uji lentur, uji tekan dan kadar air. Benda uji kubus terdiri dari 6 buah kubus polysyrene dengan pasir 15% dan 6 buah kubus polystyrene dengan pasir 0%. Pengujian yang dilakukan adalah uji tekan dan serapan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton dari polystyrene dengan pasir 15% mempunyai nilai kuat tekan, berat isi, dan modulus elastisitas yang lebih tinggi serta serapan air yang lebih rendah bila dibandingkan dengan beton dari polystyrene dengan pasir 0%. Nilai kuat tekan, berat isi, modulus elastisitas dan serapan air tersebut berturut-turut adalah 1,15 MPa, 969,83 kg/m 3 , 189,97 MPa, 16,50%. Panel beton ringan polystyrene 15% pasir dengan perkuatan kawat loket 0,8 mm mempunyai nilai kuat tekan tertinggi sebesar 1,39 MPa dan kuat lentur tertinggi sebesar 0,79 MPa. Sementara panel beton ringan polystyrene 15% pasir dengan perkuatan kawat loket 0,6 mm mempunyai nilai berat isi tertinggi sebesar 970,36 kg/m 3 . Sedangkan panel beton ringan polystyrene 0% pasir dengan perkuatan kawat loket diameter 0,8 mm mempunyai nilai kadar air terendah sebesar 9,2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perkuatan kawat loket diameter 0,6 mm pada panel beton memberi dampak lebih getas dan mempunyai kadar air lebih tinggi bila dibandingkan dengan pemberian perkuatan kawat loket diameter 0,8 mm pada panel beton. Penambahan pasir memberikan hasil lebih baik bila dibandingkan tanpa penambahan pasir dan pengempaan yang tinggi belum tentu menghasilkan berat jenis dan kuat tekan tinggi.

Most of the areas in Indonesia are vulnerable for earthquake hazard. The frequency of earthquake in Indonesia is very high with the largest number of damages on structure walls. In general, the structure materials used for walls are composed of clay bricks. One of their weaknesses is the quite significant dead load on the structure. The production of clay bricks also brings negative effect such as productive land reduction. Based on these reasons, it is required to obtain substituting material which is light for wall and environmental friendly. The making of lightweight concrete from polystyrene waste is of one the efforts in utilizing the waste. Having the unit weight of about 13-15 kg/m3, Polystyrene is considered very light. By giving wiremesh into the layer, it is expected to provide reinforcement to the wall. This research of polystyrene concrete wall panel used specimens in 900 mm height, 300 mm width and 80 mm thickness with wiremesh reinforcement on both sides and 12 cube specimens in 150 x 150 mm dimensions. The panel specimens consisted of: 6 panels with wiremesh reinforcement in 0,6 mm diameter with 2 variations of sand composition (15% and 0%), and 6 panels with wiremesh reinforcement in 0,8 mm diameter with 2 variations of sand composition (15% and 0%). The tests given were flexural test, compressive test and water concentration test. Cube specimens were consisted of 6 polystyrene cubes in 15% sand and 6 polystyrene cubes in 0% sand. The tests given to the cube specimens included the compressive test and water absorbency tests. Results of this study show that polystyrene concrete with 15% sand give higher compressive value and elasticity modulus but lower water absorbency in compare to polystyrene concrete with 0% sand. The compressive strength, weight of content, elasticity modulus and water absorbency are 1.15 MPa, 969.83 kg/m3, 189.97 MPa, and 16.50%, respectively. The polystyrene lightweight concrete with 15% sand and wiremesh 0,8 mm indicate the highest compressive strength of 1.39 MPa and the highest flexural strength of 0.79 MPa. The polystyrene lightweight concrete with 15% sand with 0.6 mm wiremesh reinforcement show the largest weight of content of 970.36 kg/m3. The polystyrene concrete with 0% sand and wiremesh reinforcement of 0.8 mm indicate the lowest water concentration of 9.2%. Results of this study show that by giving wiremesh reinforcement in 0.6 mm diameter to the concrete panel, it become more brittle and with higher water concentration in compare to by giving 0.8 diameter wiremesh reinforcement. Sand adition give better result than without sand. High compression do not ensure to yield high specific gravity and compressive strength.

Kata Kunci : ringan, ramah lingkungan, limbah polystyrene, kawat loket, beton ringan polystyrene, uji lentur panel, uji tekan panel


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.