KAJIAN PENATAAN RUANG KAWASAN RAWAN BENCANA LONGSOR KECAMATAN SOMAGEDE KABUPATEN BANYUMAS
Sunu Hadi Endri Suhandoko, Teuku Faisal Fathani, ST., MT., Ph.D.,
2012 | Tesis | S2 Mag.Pengl.Bencana AlamKecamatan Somagede terletak di bagian timur Kabupaten Banyumas Propinsi Jawa Tengah pada ketinggian antara 25 - 775 meter di atas permukaan laut dan secara umum mempunyai morfologi berupa dataran hingga perbukitan berelief kasar. Kecamatan Somagede merupakan salah satu kecamatan yang rawan terhadap bencana gerakan tanah. Untuk mengantisipasi, mencegah dan memperkecil kemungkinan terjadinya gerakan tanah, dan meminimalkan kerugian yang terjadi, diperlukan upaya untuk mengatur penggunaan dan pemanfaatan ruang sebagai salah satu upaya mitigasi. Penelitian ini mengunakan pedoman Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.22/PRT/M/2007 tentang penataan ruang kawasan rawan bencana longsor dan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) ArcGIS. Tipologi zona berpotensi longsor di daerah penelitian dibedakan menjadi 3 tipe yaitu Tipologi A (kemiringan >40%), Tipologi B (kemiringan antara 20% - 40%) dan Tipologi C (kemiringan antara 0-20%). Indikator tingkat kerawanan gerakan tanah terdiri dari kelerengan, kondisi tanah, struktur geologi, curah hujan, tata air lereng/potensi air tanah, kegempaan dan vegetasi. Indikator tingkat kerentanan gerakan tanah terdiri dari pola tanam, penggalian dan pemotongan lereng, pencetakan kolam, drainase, pembangunan kontruksi, kepadatan penduduk dan usaha mitigasi. Pembobotan dan skoring masing-masing indikator dilakukan sesuai Permen No.22/PRT/M/2007 dan dimodifikasi sesuai kondisi daerah penelitian. Hasil dari penelitian ini berupa peta kerawanan gerakan tanah berdasarkan aspek fisik alami, peta kerentanan gerakan tanah berdasarkan aspek aktifitas manusia, peta risiko gerakan tanah, peta klasifikasi zona potensi gerakan tanah Kecamatan Somagede, arahan rencana struktur ruang dan arahan pola ruang, dan arahan peraturan zonasi/pemanfaatan ruang. Daerah yang memiliki tingkat risiko gerakan tanah tinggi diantaranya Desa Kemawi, Kanding, Klinting, Piasa Kulon dan Somagede. Wilayah dengan tingkat risiko tinggi diarahkan untuk kawasan lindung, sedang wilayah dengan tingkat risiko sedang dan rendah dapat dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya dengan persyaratan tertentu. Penataan ruang kawasan rawan bencana gerakan tanah di Kecamatan Somagede secara garis besar sudah memperhatikan aspek bencana longsor. Sosialisasi, penerapan peraturan zonasi, pemberian insentif dan disinsentif serta penegakan peraturan Rencana Tata Ruang Wilayah sebaiknya segera dilakukan untuk mereduksi dampak dan kemungkinan terjadinya longsor.
Somagede Sub-district is located in east region of Banyumas Regency, Central Java Province with altitude between 25 – 775 meters above sea level and its morphology consist of flatland to rough relief hills. Somagede Sub-district is one of several sub-districts which have susceptibility against landslide hazard. To anticipate, to prevent, and to reduce the possibility of landslide occurrence and to minimize the damage, an effort is needed to manage the spatial utilization as one of mitigation method. This research is conducted using Ministry of Public Works Regulation No.22/PRT/M/2007 of spatial planning of landslide prone area and the application of Geographical Information System (GIS) as its guidance. Typology of potential landslide zone in the research area is differed into 3 types, that is Typology A (slope gradient > 40%), Typology B (slope gradient between 20% - 40%), and Typology C (slope gradient between 0% - 20%). Landslide susceptibility level indicators consist of slope gradient, soil condition, geological structure, rainfall intensity, slope water system / groundwater potential, seismicity, and vegetation. Landslide vulnerability level indicators consist of cropping pattern, excavation and slope cutting, pond, drainage, construction works, population density, and mitigation effort. The stage of weighting and scoring of each indicator is done in accordance to Ministry of Public Works Regulation No.22/PRT/M/2007 and modification value according to the research area condition. The results of this research are landslide susceptibility map based on natural physical aspects, landslide vulnerability map based on human activity aspects, landslide risk map, potential landslide zone classification map of Somagede Sub-district, guidance of spatial structure plan, guidance of spatial pattern, and guidance of spatial zonation/utilization. Areas with high level of landslide risk are Kemawi Village, Kanding, Klinting, Piasa Kulon, and Somagede. Such area is directed to be used as protection region, and area with medium and low level of landslide risk can be used as cultivation region with several regulations. In general, landslide hazard aspect has been taken into account in the spatial planning of landslide prone area in Somagede Sub-district. Socialization, implementation of zonation regulation, allocation of incentive and disincentive, and the establishment of Regional Spatial Planning regulation should be done immediately to reduce the impact and the possibility of landslide occurrence.
Kata Kunci : peta kerentanan, peta kerawanan, peta risiko, peta zona potensi gerakan tanah, perencanaan tata ruang.