MANAJEMEN IMPRESI DALAM PEMBAHASAN KINERJA PERUSAHAAN OLEH MANAJEMEN PADA BAGIAN NARATIF LAPORAN TAHUNAN
Bambang Suripto, Drs.,M.Si.Ak., Prof. Dr. Zaki Baridwan, M.Sc.,
2012 | Disertasi | S3 Ilmu AkuntansiRegulator mewajibkan perusahaan mengungkapkan informasi analisis dan pembahasan manajemen dalam laporan tahunan untuk memberi kesempatan investor melihat perusahaan dari mata manajemen. Oleh karena sifat aturannya yang longgar, sulit untuk ditegakkan, dan bukan objek verifikasi ex-post, terdapat kemungkinan manajemen cenderung menggunakan penjelasan yang diberikan secara oportunistik. Manajemen dapat mengeksploitasi asimetri informasi guna mempengaruhi persepsi pemakai laporan mengenai kinerja perusahaan dengan menggunakan berbagai teknik verbal manajemen impresi. Analisis konten terhadap 594 laporan tahunan perusahaan dari sejak 2004 sampai 2009 menunjukkan bahwa manajemen menggunakan penjelasan bahasa teknis akuntansi lebih banyak daripada penjelasan kausal; mengatribusi hasil positif lebih banyak ke faktor internal daripada faktor eksternal; mengatribusi hasil negatif lebih banyak ke faktor eksternal daripada faktor internal; dan menggunakan penjelasan atribusi lebih banyak untuk hasil positif daripada hasil negatif. Hasil uji empiris menunjukkan kinerja perusahaan, manajemen laba, dan tata kelola perusahaan secara signifikan berpengaruh negatif terhadap intensitas manajemen impresi. Hasil pengujian empiris juga menunjukkan pengaruh negatif tingkat kinerja terhadap intensitas manajemen impresi secara signifikan lebih kuat pada saat kondisi ekonomi baik daripada ketika kondisi ekonomi buruk. Hasil penelitian memberikan bukti validitas teori keagenan, teori manajemen impresi, dan teori atribusi dalam konteks pembahasan kinerja perusahaan oleh manajemen di Indonesia. Hasil penelitian juga memperkaya literatur pengungkapan strategis dan tata kelola perusahaan. Hasil penelitian ini berguna bagi regulator dalam merumuskan dan menegakkan aturan pengungkapan informasi pembahasan kinerja perusahaan oleh manajemen dalam laporan tahunan.
Regulators require companies to disclose management discussion and analysis information in annual reports in order to allow investors to see companies from the management eyes. Due to nature of the rules are loose, difficult to enforce, and not the object of ex-post verification, it is likely manager use the explanation given opportunistically. Managers can exploit information asymmetries to affect the perception of users report on company performance using various verbal techniques of impression management. Content analysis of 594 annual reports from 2004 to 2009 showed managers use more accounting explanation than causal explanation; attribute positive outcomes more to internal factors than external factors; attribute negative outcomes more to external factors than internal factors; and use causal explanation more for positive outcomes than negative outcomes. The results of empirical tests show the company's performance, earnings management, and corporate governance have significant negative effect on the intensity of impression management. The results of empirical testing also showed a negative effect of performance level on the intensity impression management was significantly stronger when economic conditions are good than when poor. The research results provide evidence of the validity of agency theory, impression management theory, and attribution theory in the context of performance explanation disclosure by the manager of the Indonesian’s company. The results also enrich the literature of strategic disclosure and corporate governance. The results are useful for regulators in formulating and enforcing disclosure rules in the discussion of the firm performance by managers in the annual report.
Kata Kunci : -