PEMBATALAN AKTA HIBAH (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor: 233/K/AG/2007)

EKA TENRIABENG PRIHASYANTI HASAN, Prof. Dr. Abdul Ghofur Anshori, S.H.,M.H.,

2012 | Tesis | S2 Magister Kenotariatan

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui status hak kepemilikan terhadap harta yang telah dihibahkan dan untuk mengetahui tinjauan terhadap pertimbangan hakim dalam memutus perkara pembatalan akta hibah Nomor: 233/K/AG/2007. atau Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif penelitian hukum normatif, yang bersifat deskriptif. Penelitian ini disebut penelitian normatif karena dalam penelitian ini digunakan data sekunder. Data sekunder diperoleh dengan melakukan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian bersifat deskriptif, karena dalam penelitian ini dapat mengambarkan secara jelas mengenai status kepemilikan harta yang dihibahkan serta pertimbangan hakim dalam memutus perkara Pembatalan Akta Hibah (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor: 233/K/AG/2007) . Status kepemilikan Berdasarkan hasil Penelitian, diperoleh hasil bahwa : (1) rumah yang dihibahkan dengan akta hibah nomor register 38/KUT/TB/VI/2001 menurut hukum akan beralih secara langsung dari penghibah/penggugat kepada penerima hibah/tergugat akan tetapi dengan adanya putusan kasasi Mahkamah Agung atas pembatalan akta hibah tersebut maka sesuai dengan putusan tersebut status dari akta hibah tersebut dinyatakan tidak berkekuatan hukum dan status rumah tersebut secara langsung kembali kepada pemberi hibah/penggugat. (2) Tinjauan terhadap Putusan Kasasi Mahkamah Agung sudah tepat, meskipun hakim mengabaikan unsur yuridis (kepastian Hukum), namun hakim lebih menekankan pada unsur sosiologis (kemanfaatan), dan filosofis (keadilan). Dimana hukum merupakan alat untuk mencapai keadilan, Hukum bukan tujuan, sehingga Penulis berpendapat bahwa pertimbangan Pengadilan Tinggi Agama Makassar telah memenuhi rasa keadilan sebagaimana irah-irah pada putusannya yaitu “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

-

Kata Kunci : Hibah, Pembatalan, akta