STRATEGI POLITIK DALAM PEMENANGAN PILKADA (Analisis Kemenangan Telly Tjanggulung Pada Pilkada di Minahasa Tenggara tahun 2008)
FRANKY ROBERT DONOVAN RENGKUNG, SIP, Dra. Ratnawati, SU,
2012 | Tesis | S2 Politik dan PemerintahanBerbagai perubahan rezim pilkada yang terjadi ketika memasuki orde reformasi mampu memaksa para pemangku kepentingan dalam sebuah pilkada untuk melakukan berbagai penyesuaian terhadap perubahan yang ada. Pemangku kepentingan dimaksud adalah para kandidat yang menjadi peserta, tim sukses yang terlibat, maupun partai politik yang digunakan sebagai kendaraan politik oleh kandidat. Penelitian ini akan mencoba melihat tentang strategi politik dari kandidat dan tim suksesnya dalam sebuah kompetisi pilkada. Mengapa penelitian ini menjadi penting, karena pada kenyataannya masih banyak stake holder dalam sebuah pilkada belum memahami proses yang perlu dilakukan dalam mengikuti sebuah pilkada. Akibat yang terjadi banyak timbul kefrustrasian baik pada proses maupun hasil yang diperoleh. Hal itu disebabkan karena tidak efisien dan efektifnya strategi yang dilakukan. Bahkan sering terjadi hal tersebut bermuara pada konflik, bahkan ada beberapa data yang menunjukan pada akhir proses pilkada, kandidat yang menjadi peserta ada yang menjadi stress bahkan ada yang sampai meninggal. Keberhasilan dari sebuah kontestasi politik tidak terlepas dari bagaimana strategi politik yang dimainkan oleh masing-masing pihak yang terlibat. Strategi politik yang baik haruslah dibuat dan disusun berdasarkan konsep yang modern dan mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi. Strategi politik yang berkonsep modern memiliki beberapa fase yang harus dilewati, yaitu ; fase analisa situasi, fase formulasi, fase implementasi hingga fase pengawasan dan evaluasi dari sebuah strategi. Untuk itu, kandidat, tim sukses, dan partai politik haruslah memiliki kapabilitas yang baik dalam menjalankan berbagai fase tersebut, agar tujuan mendapatkan dukungan politik dari masyarakat dapat efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana fase-fase tersebut, dan bagaimana proses eksekusi dari strategi yang sudah ditetapkan, dijalankan Telly Tjanggulung dan tim suksesnya, selama proses pilkada. Oleh karenanya penelitian ini mengambil topik tentang : “ Bagaimana proses perencanaan dan eksekusi strategi politik yang dilakukan oleh Tim Sukses Telly Tjanggulung dalam memenangkan Pilkada di Minahasa Tenggara tahun 2008? “. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai proses yang dilakukan oleh kandidat Telly Tjangulung dan Tim suksesnya, dalam melakukan perencanaan strategi hingga eksekusi dari strategi yang telah direncanakan, dalam Pilkada di Minahasa Tenggara pada tahun 2008. Pada Pilkada di Minahasa Tenggara, keberhasilan Telly Tjanggulung cukup menggambarkan bagaimana pentingnya sebuah perencanaan strategi politik untuk memaksimalkan dukungan politik dari masyarakat pemilih. Pemanfaatan peran sumber daya manusia yang dilibatkan terutama yang menjadi tim sukses, pemanfaatan modalitas yang dimiliki serta fleksibilitas dalam implementasi strategi yang maksimal merupakan indikator yang signifikan bagi kemenangan Telly Tjanggulung. Harus diakui bahwa terkadang strategi yang sudah direncanakan dengan baik tetap harus mengalami perubahan saat memasuki tahap implementasi. Hal itu disebabkan karena dinamisnya lingkungan yang menjadi arena dari sebuah kontestasi politik. Disitulah peran strategi alternatif diperlukan. Terkadang, kandidat dan tim suksesnya harus terpaksa menjadi pragmatis demi sebuah kemenangan politik. Semakin mendekat ke hari ‘H’, pragmatisme semakin menjadi penentu dari keberhasilan sebuah strategi. Pertimbangan ‘the last minute swing voters’ dan ‘band wagon effect’, menjadi faktor pendorong kandidat dan tim sukses cenderung menjadi pragmatis. Bahkan, berbagai komitmen terpaksa harus dilanggar demi pertimbangan yang pragmatis.
Variety of changing in the Regent-election system since the introduction of the reform agenda is able to compel the stake-holders in a choice to make several adjustments to the changes. The stakeholders include the candidates who participate, the success-team, and the political parties that are used as the political vehicle for the candidate. This study focuses on the political strategies of candidates and the success of the team in a competitive election. This study is important because in reality there are many stake-holders in an election do not understand the process that needs to be done in following the process of election. It causes a lot of frustration both in process and outcome. It happens because there is no efficient and effective strategies they have used. In fact, there are often conflicts among the candidates and there are candidates in the elections become stressed and died. The success of a political contestation cannot be separated from the political strategy by each party. Good political strategy must be created and compiled based on the modern concepts and developments. The modern concept of political strategy has several phases that must be addressed, namely the situation analysis phase, the formulation phase, implementation phase, the phase of monitoring and evaluation. To that end, candidates, success-team, and political party must have skill in carrying out the various stages, in order to gain political support from the community effectively and efficiently. This study aims to illustrate how these phases, and how the process of implementation of the strategy is set by Telly Tjanggulung and his success-team during the election process. This research topics is “How was the planning and execution of political strategy by the success-team of Tjanggulung Telly in the Regent election in Southeast Minahasa in 2008†This study uses a qualitative descriptive method that aims to describe the various processes performed by the candidate of Telly Tjanggulung and his success-team, in doing the strategic planning for the implementation of the election in Southeast Minahasa in 2008. Telly Tjanggulung’s case illustrates how important a political strategy is to maximize the political support from the voting public. The utilization of the role of human resources involved, especially the success-team, the use of modalities that are owned and also the flexibility in the implementation of strategies for the victory of Telly Tjanggulung. The strategy was already planned very often still have to undergo a change in the implementation phase. The roles of alternative strategies are needed. Sometimes, the candidates and the success-team should be forced to be pragmatic for a political victory. Pragmatism is often becoming a determining factor for the success of a strategy. Consideration of \"\" last-minute swing voters ' and the ' band wagon effect \", become the factor of motivation of the candidates and his success-team to be pragmatic.\" In fact, various commitments had to be ignored for the pragmatic considerations.
Kata Kunci : Strategi Politik, Modalitas, Pilkada