HUBUNGAN ANTARA PTERIGIUM PRIMER DAN REKUREN DENGAN KEKAMBUHAN PASCA OPERASI PTERIGIUM SECARA AUTOGRAF MENGGUNAKAN LEM FIBRIN
Cisca Kuswidyati, Dr. Agus Supartoto, SpM(K)
2012 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDSTantangan utama pada operasi pterigium adalah mencegah kekambuhan. Metode operasi saat ini untuk menurunkan angka kekambuhan pada pterigium rekuren belum memuaskan. Telah dilaporkan bahwa tranplantasi autograf konjungtiva dengan menggunakan lem fibrin merupakan metode paling efektif dalam menurunkan angka kekambuhan (3-14%) pada ptergium primer dan meminimalisasi terjadinya komplikasi.Lem fibrin dapat merekatkan graf dengan cepat, menurunkan inflamasi dan mencegah terjadinya rekurensi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan angka kekambuhan paska operasi konjungtiva autograf yang dilekatkan dengan lem fibrin pada pterigium primer dan rekuren. Penelitian melibatkan 25 naracoba pterigium primer dan 25 pterigium rekuren yang dilakukan autograf konjungtiva dengan aplikasi MMC dan dilekatkan dengan lem fibrin. Penilaian diamati pada 2 hari paska operasi, 1 minggu, 2 minggu, 4 minggu, bulan ke-2 dan setiap bulannya hingga 6 bulan. Dilakukan pemeriksaan oftalmologis secara lengkap dan dokumetasi dengan kamera digital yang telah terstandarisasi. Proporsi kekambuhan pterigium rekuren lebih tinggi (4%) dibandingkan pterigium primer. Tetapi resiko terhadap kekambuhan antara kedua kelompok ini adalah sama. Proporsi derajat perdarahan subkonjungtiva pada pterigium rekuren lebih tinggi dibandingkan pterigium primer pada hari ke dua, minggu pertama paska operasi, namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada minggu ke-2 dan minggu ke-4. Derajat inflamasi tidak berbeda bermakna secara statistik diantara kedua kelompok selama follow up. Sebagai kesimpulan, proporsi kekambuhan pada pterigium rekuren lebih tinggi dibandingkan pterigium primer, namun demikian didapatkan bahwa Tetapi resiko terhadap kekambuhan antara kedua kelompok ini adalah sama.
The main challenge of pterygium surgery is to prevent recurrence. It has been reported that the conjunctival transplant autograft using fibrin glue is the most effective method in reducing the recurrence rate (3-14%) in primary pterygium and less complications. However, the ideal procedure to reducing recurrence rate in recurrent pterigium not been established yet. Fibrin glue is a tissue adhesive glue that shorten the duration of the operation, reduce inflammation and recurrence. The purpose of this study is to determine differences of recurrence rate after conjunctival autograft attach by fibrin glue in primary and recurrent pterygium. Fifty patients consisted of 25 patients of primary pterygium and 25 patients of recurrent pterygium were conducted conjunctival autograft with MMC application and attached with fibrin glue. Clinical assessment and documentation with digital cameras that have been standardized at 2 days post-surgery, 1 week, 2 weeks, 4 weeks-2 months and every month up to 6 months. Recurrence obtained in 2 patients (4%) in the recurrent pterigium, but there was no statistically significant differences between the two groups. The propotion of subconjunctival haemorrhage were significant differences on day 2 and the first week. However, there was no statistically significant in weeks 2 and 4. The study found no statistically significant differences in the degree of inflammation between the two groups. In conclusion, the proportion of recurrence was higher in recurrent group compared to the primary, however, there were no statistically significant between the two groups.
Kata Kunci : Lem fibrin, pterigium primer, pterigium rekuren.