Laporkan Masalah

Valuasi Nilai intrinsik PT Bank bumi Arta Tbk sebagai Salah Satu Ukuran Opsi Target Akuisisi PT bank CIMB Niaga Tbk

Muhammad Bachrul Ilmi, Dr. Erni Ekawati, MBA.

2012 | Tesis | S2 Magister Manajemen

UU Perbankan Syariah No 21 Tahun 2008 mewajibkan bank umum konvensional yang menjalankan bisnis syariah untuk memisahkan unit usaha syariah (UUS)-nya menjadi bank umum syariah (BUS) 15 tahun setelah UU diberlakukan atau aset syariahnya telah mencapai 50% dari induknya. Hal ini juga berlaku bagi PT Bank CIMB Niaga Tbk yang memiliki UUS. Salah satunya dapat dilakukan dengan mengakuisisi bank konvensional bermodal kecil untuk dikonversi menjadi bank umum syariah. Selanjutnya, UUS CIMB Niaga dipisah (spin-off) dan digabungkan ke bank syariah hasil konversi. PT Bank Bumi Arta Tbk dapat menjadi salah salah satu opsi yang dipertimbangkan menjadi target akuisisi karena memiliki modal disetor relatif kecil Rp231 miliar dengan kinerja positif sepanjang 2005-2010. Selanjutnya, untuk menilai kelayakan bank ini menjadi target akuisisi, salah satu metoda valuasi Discounted Cash Flow, Free Cash Flow to Equity (FCFE), digunakan. Hasil dari perhitungan valuasi lalu dibandingkan dengan harga saham Bank Bumi Arta saat ini untuk mengetahui apakah mengalami undervalued atau overvalued. Berdasarkan hasil analisis, nilai wajar saham PT Bank Bumi Arta, Tbk perusahaan yang diperoleh dengan discount rate normal adalah Rp101,65 per lembar saham yang lebih tinggi dari nilai pasar saham bank tersebut pada akhir Desember 2010 Rp164. Kondisi serupa juga terjadi dengan asumsi discount rate berbeda dimana nilai intrinsik saham Bank Bumi Arta pada 2010 adalah Rp106,26 per lembar saham. Dengan demikian, nilai saham Bank Bumi Arta mengalami overvalued.

The Syariah Banking Act No 21 Year Tahun 2008 requires that all commercial banks that run syariah banking business to spin off or separate their syariah banking unit (SBU) 15 year after the act issuance or their syariah asset reaching 50% portion of total commercial banks asset. This policy also applies for PT Bank CIMB Niaga Tbk that has SBU. One of them could be implemented by acquiring a conventional bank with small capital to be converted into syariah a full fledge bank. After that, CIMB Niaga’s SBU is separated and merged into the new syariah full fledged bank. PT Bank Bumi Arta Tbk is an option that is considerable to be an acquisition target due to its small paid up capital of Rp231 billion with positive performance in 2005-2010. Next, to examine this bank worthiness to be an acquisition target, one of valuation methods that is known as Free Cash Flow to Equity (FCFE) is used. Then, the valuation result will be compared with the current market price of Bank Bumi Arta share to discover whether the bank’s share value is undervalued or overvalued. Based on the analysis result, the intrinsic value of PT Bank Bumi Arta, Tbk share by with normal discount rate is Rp101.65 per share that is lower than the market price of the bank’s share value at the end of December 2010, Rp164 per share. Similar condition also happened with different discount rate assumption where Bank Bumi Arta intrinsic value share is Rp106.26 per share. Therefore, Bank Bumi Arta share value is overvalued.

Kata Kunci : valuasi, nilai instrinsik, nilai pasar, free cash flow to equity, undervalued, overvalued


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.