Analisis Manajemen Rantai Pasokan pupuk Bersubsidi pada Departemen Penjualan Wilayah I PT Pupuk Kalimantan Timur Wilayah I Jawa Timur
Anita Istiqaroh, Nurul Indarti, Sivilokonom. Cand. Merc., Ph.D.
2012 | Tesis | S2 Magister ManajemenKonsep manajemen rantai pasokan semakin penting dalam proses menciptakan penambahan nilai yang akan meningkatkan performa perusahaan secara keseluruhan dalam aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Manajemen rantai pasokan akan memberikan keuntungan strategis bagi perusahaan berupa kepemimpinan biaya, inovasi, kualitas, dan pelayanan. Untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan tersebut, perusahaan harus dapat mengukur dan mengevaluasi kinerja rantai pasokannya yang berfungsi untuk mengenali berbagai macam permasalahan yang ada. Manajemen rantai pasokan tidak hanya sekedar penyediaan produk saja, tetapi sudah berperan mulai dari sejak proses desain perencanaan produk, pengembangan produk, sampai pada pelayanan terhadap konsumen dan pemasok. Dengan memperhatikan banyaknya keterkaitan antar fungsi tersebut, maka pengembangan konsep manajemen rantai pasokan menuntut pendekatan multi disiplin ilmu. Model Supply Chain Operation References (SCOR) menyediakan berbagai macam atribut kinerja rantai pasokan yang dapat menyediakan berbagai macam atribut kinerja rantai pasokan yang dapat dikustomisasi oleh perusahaan sesuai dengan tujuan strategisnya. Penelitian ini mengambil studi kasus di Departemen Penjualan PT Pupuk Kalimantan Timur Wilayah I (Pupuk Kaltim) dalam mencari faktor penyebab perbedaan antara alokasi dan realisasi, serta mengadakan analisis strategi untuk pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan metrik Level I SCOR. Hasil dari penelitian ini berkesimpulan bahwa kinerja rantai pasokan Pupuk Kaltim yang berhubungan dengan distribusi pupuk belum memenuhi target seutuhnya karena ditemukan beberapa faktor penyebab perbedaan antara alokasi dan realisasi di lapangan. Distribusi pupuk bersubsidi menjadi salah satu topik kajian yang sangat krusial, mengingat pendistribusian adalah tangan panjang perusahaan kepada konsumen yang mencerminkan kredibilitas serta efektivitas perusahaan.
Supply chain management concept recently is becoming more important in the process of value added creation which will boosted the company performance in all aspects through company networking activities. Supply chain management will give companies strategic advantages of cost leadership, innovations, quality, and service. To achieve these, the companies should be able to measure and evaluate the supply chain performance in order to recognize any problems. Supply chain management is not just providing products, but has been played since the start of the design process of product planning, product development, to the service to customers and suppliers. By considering the many linkages between these functions, the development of the supply chain management concept requires multi-disciplinary approaches. Supply Chain Operations Reference (SCOR) model provides various supply chain performance attributes that can be customized by the companies in relation with their strategic objectives. The research took a case study in the Sales Department PT Pupuk Kalimantan Timur Wilayah I (Pupuk Kaltim) in the search for factors causing the difference between allocation and realization, and also doing conduct strategy analysis for improvement supply chain using the SCOR’s metric level I. The results of this study concluded that supply chain performance of Pupuk Kaltim that related with the distribution of fertilizers has not fully meet the target due to several factors causing the differences found between the allocation and realization in the field. Distribution of subsidized fertilizer to be crucial, considering that the distribution is a long hand of company to the consumer who reflects the company's credibility and effectiveness.
Kata Kunci : Manajemen Rantai Pasokan, Pupuk Kaltim, Supply Chain Operations Reference (SCOR), Metrik Level Satu SCOR, Distribusi Pupuk Bersubsidi