OPTIMALISASI GAS METAN HASIL FERMENTASI METANOGENIK CAMPURAN KOTORAN TERNAK DENGAN LIMBAH KULIT PISANG (Musa spp)

Abbas, Prof. Dr. Ir. Suharjono Triatmojo, MS

2012 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level penambahan limbah kulit pisang (Musa spp) pada kotoran ternak, yaitu kotoran sapi dan kuda sebagai substrat terhadap proses fermentasi metanogenik yang meliputi kandungan volatile fatty acid (VFA) dan produksi gas metan. Percobaan ini dilakukan dengan 2 perlakuan, yaitu P1 untuk produksi biogas dengan substrat kotoran sapi, dan P2 untuk produksi biogas dengan substrat kotoran kuda. Masing-masing perlakuan dilakukan dalam 3 level percobaan, yaitu 100%:0%, 85%:15%, dan 70%:30, dan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dengan pengambilan sampel hari ke-10, ke-20, dan ke-30. Variabel yang diukur adalah aktivitas enzim, pH, suhu, volume biogas, kandungan asam volatile dan persentase gas metan. Campuran substrat (kotoran + limbah kulit pisang) dengan air masing-masing 1:1,5 untuk P1 dan 1:2 untuk P2. Pengolahan data penelitian ini menggunakan perhitungan analisis split-plot, jika terdapat pengaruh yang nyata kemudian dilakukan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT ) untuk mengetahui rerata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan limbah kulit pisang memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap jumlah protozoa, produksi gas, konsentrasi gas dan produksi metan (CH4), berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap produksi asam lemak volatil, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap aktivitas CMC-ase, suhu dan pH digester.

The objectives of this research was to determine the influence of addition banana peel (Musa spp) into the manure, cow dung and horse dung as a substrates ot the fermentation process that includes content of volatile fatty acids (VFA) and methane production. Two treatment were conducted, P1 for biogas yield by cow dung substrate, and P2 for biogas yield by horse dung substrate. Each treatment performed in 3 levels and replicated 3 times, namely 100%:0%, 85%:15% and 70%:30%, with a sampling test every 10 th , 20 th , and 30 th days. Measured variable were the pH, temperature, volume of biogas, content of volatile acids and methane production. Substrate mixtures dissolved into water for each treatment were 1:2. Data processing using the split-plot design analysis, and then followed by Duncan Multiple Range Test (DMRT) to find out the average among the treatments for the observation of biogas volume measurement, and level of methane, sludge digester temperature, ambient temperature, and potential of Hydrogen (pH). Results showed that addition of banana peel influenced significantly (p<0,01) to protozoa colony, yield biogas, methane concentration and methane production (CH4), significant (p<0,05) to volatile fatty acids, but non significant to CMC-ase activity, temperature and pH of digester.

Kata Kunci : Kotoran sapi, Kotoran kuda, Limbah kulit pisang (Musa spp), Fermentasi metanogenik, Produksi biogas.