FAKTOR RISIKO ANTIBIOTIC ASSOCIATED DIARRHEA DI BANGSAL RAWAT INAP BAGIAN ANAK RSUP DR SARDJITO
SISKA MARDANI, Prof.dr.M.Juffrie PhD. SpA(K)
2012 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS: Latar belakang Antibiotic Associated Diarrhea (AAD) didefiniskan sebagai diare yang terjadi saat mengkonsumsi atau telah mengkonsumsi antibiotika dimana penyebab lain tidak diketemukan. Pada 20% kasus AAD dapat ditemukan kuman C.difficile.Diare dikatakan merupakan efek samping yang paling sering terjadi pada penggunaan antibiotika dikarenakan perubahan komposisi dan fungsi flora normal usus disertai pertumbuhan yang berlebih mikroorganisme patogen, reaksi alergi terhadap komponen antibiotika yang digunakan dan perubahan motilitas usus. Berdasarkan penelitian Damayanti W tahun 2006 di RS.Sardjito Yogyakarta didapatkan 17.4% kejadian AAD disebabkan penggunaan antibiotika kombinasi ampisilin iv dan cefotaksim iv. Tujuan : untuk mengetahui faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kejadian AAD di instalasi rawat inap bagian anak RS.Dr.Sardjito sehingga dapat mengurangi lama perawatan, beban kondisi mental anak, pembiayaan, morbiditas dan mortalitas. Metode : Penelitian dengan metode kasus kontrol, terhadap 118 anak yang dirawat di bangsal anak RSUP.dr.Sardjito, Yogyakarta dan memenuhi kriteria inklusi eksklusi. Data didapat dari rekam medis mulai dari Januari 2010 hingga Desember 2010. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode stastistik bivariat dan regresi logistik untuk mencari faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian AAD selama rawat inap. Berdasarkan analisis statistik univariat Hasil : didapatkan faktor risiko yang meningkatkan kejadian AAD yaitu penggunaan selang bantu makan dengan OR 3.52 (p < 0.05, CI 95% 1.622 – 7.664), untuk variabel lain yaitu pemakaian obat-obatan yang mengganggu produksi asam lambung, penyakit penyerta yang melibatkan sistem gastrointestinal dan kemoterapi tidak terbukti bermakna. Dari analisis regresi logistik didapatkan pemakaian selang bantu makanan juga bermakna secara statistik sebagai faktor risiko meningkatkan kejadian AAD dengan OR 4.5 (p = 0.014, CI 95% 1.36 – 15.17). Variabel lain dari karakteristik data dasar didapatkan usia, status gizi serta jenis antibiotika secara bermakna mempengaruhi kejadian AAD. Namun dari hasil pencarian hubungan sebab akibat, tidak didapatkan cukup bukti ilmiah untuk menerangkan hubungan kejadian AAD dan pemakaian selang bantu makan. Selang bantu makan merupakan faktor risiko yang secara i Kesimpulan : ndependen meningkatkan kejadian AAD pada pasien anak selama rawat inap, namun hubungan sebab akibat berbasis bukti ilmiah harus lebih dicari kembali.
Background : Antibiotic Associated Diarrhea (AAD) is unexplained diarrhea occurring after starting antibiotics. In 20% AAD is cause by C.difficile. Diarrhea is the most effect after antibiotics consumed and altering the gut mucosa membrane also the composition of the normal bacterial flora with overgrowth the pathogen bacteria. At RS.dr. Sardjito in 2006, Damayanti W found that prevalence of AAD 17.4% mostly caused by ampicillin combined with cefotaxim intravenous. Objective: to find out the other risk factors contribute increasing AAD in pediatrics ward in RS.Dr.Sardjito, in order to decrease duration of hospitalization, psychological burden, cost and also mortality and morbidity. Methods: we using case control study in 118 pediatrics hospitalized patient in RSUP.dr.Sardjito, Yogyakarta meet the criteria. We used secondary data from medical record between Januari 2010 to Desember 2010. Bivariate and logistic regresi are used to analyzing data. Results: from univarite analyze we found that enteral tube was the only significant risk factor to increasing AAD, OR 3.52 (p < 0.05, CI 95% 1.622 – 7.664) and also from logistic regresi OR 4.5 (p = 0.014, CI 95% 1.36 – 15.17). The others variable from characteristic data such as age, nutritional status, and kind antibiotics also contribute in AAD. Nevertheless, we cannot found the biological plausibility about enteral feeding itself increasing AAD. Conclusion: enteral feeding is the only risk factors that significantly increasing AAD in hospitalized pediatric patients, but the biological plausibility about this two factors most be confirm.
Kata Kunci : Antibiotic – Associated Diarrhea, faktor risko, rawat inap