Laporkan Masalah

KORELASI HORMON PARATIROID DENGAN BONE MINERAL DENSITY DAN ION KALSIUM SERUM PADA WANITA PERIMENOPAUSE DAN PASCAMENOPAUSE

PRATIWI HEROWATI, dr.Windarwati, Sp.PK-K, M.Sc

2012 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS

Bertambahnya usia pada wanita berhubungan dengan kehilangan jaringan tulang yang disebut osteoporosis. Osteoporosis merupakan penyakit metabolik tulang yang ditandai menurunnya massa tulang, karena berkurangnya matriks dan mineral tulang disertai dengan kerusakan mikroarsitektur jaringan tulang. Wanita perimenopause dan postmenopause memiliki risiko lebih besar menderita osteoporosis. Dual energy X-ray absorptiometry (DEXA) adalah gold standart untuk pengukuran bone mineral density (BMD), namun ketersediaannya di rumah sakit masih sangat jarang. Proses osteoporosis diatur oleh sejumlah hormon, diantaranya adalah hormon estrogen. Hormon lain yang juga terkait dengan kejadian osteoporosis adalah hormon paratiroid, berperan sebagai pengatur keseimbangan metabolisme tulang dan terkait dengan patofisiologi osteoporosis primer tipe 2 yaitu terkait dengan balance kalsium serum yang rendah. Perubahan pada konsentrasi ion kalsium disebabkan karena pengurangan kadar PTH, sehingga kadar serum PTH dapat dijadikan marker dari status kalsium dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil dan korelasi hormon paratiroid dengan skor BMD dan kalsium serum pada kelompok wanita perimenopouse dan pascamenopause. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Subyek penelitian adalah wanita berusia diatas 45 tahun yang belum atau sudah menopause. Penelitian ini melibatkan 83 subyek dengan didapatkan jumlah proporsi skor densitas massa tulang posisi hip tertinggi pada populasi normal yaitu sebanyak 35 subyek (42,4%), kemudian osteopenia sebanyak 31 subyek (37,3%) dan osteoporosis sebanyak 17 subyek (20,5%). Sedangkan untuk skor densitas massa tulang posisi lumbal memiliki proporsi osteoporosis lebih banyak dibandingkan osteopenia yaitu sebanyak 25 subyek (30,1%) sedangkan osteopenia sebanyak 22 subyek (26,5%) dan untuk populasi normal sebanyak 36 subyek (43,4%). Terdapat korelasi negatif lemah yang bermakna antara kadar PTH serum dengan skor Bone Mineral Density posisi lumbal pada wanita perimenopause dan pascamenopause (r= -0,221, p= 0,045). Tidak terdapat korelasi antara kadar PTH serum dengan kadar kalsium serum pada wanita perimenopause dan pascamenopause (r= -0,090, p= 0,417).

Along with aging, bone tissue in women body losses its calcium content. This condition, called osteoporosis, is a metabolic skeletal disease characterized by low bone mass and microarchitectural deterioration. Perimenopause and postmenopause women had greater risk for suffering osteoporosis. The dual energy X-ray absorptiometry (DEXA) is a gold standard for diagnosing osteoporosis by measuring bone mineral density (BMD), but had limited availability in hospitals. The process of osteoporosis is governed by a number of hormones, including estrogen. Another hormone associated with osteoporosis is parathyroid hormone that acts as a regulator of the balance of bone metabolism and pathophysiology associated with type 2 primary osteoporosis is due to low serum calcium balance. Changes in calcium ion concentration caused by the reduction in PTH levels, so that serum levels of PTH can be used as a marker of the status calcium in the body. The aim of this study is to understand the profile and the correlation of parathyroid hormone and serum calcium by a score of BMD in postmenopausal and perimenopause women's groups. This is a cross-sectional study. The subjects are women more than 45 years old. Eighty three subjects were included in this study, based on hip bone density score consisted of 35 normal (42,4%), 31 osteopenic (37,3%) and 17 osteoporotic subjects (20,5%). Based on lumbal bone density score 25 subjects (30,1%) are categorized as osteoporosis, 22 subjects (26,5%) osteopenic and 36 subjects (43,4%) normal. There is statistically significant weak negative correlation between serum PTH level and lumbal Bone Mineral Density in perimenopausal and postmenopausal subjects (r= -0,221, p= 0,045). There is no correlation between serum PTH level and serum calcium level in perimenopausal and postmenopausal subjects (r= -0,090, p= 0,417).

Kata Kunci : osteoporosis, hormon paratiroid, kalsium serum, perimenopause, postmenopause.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.