UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PADA SISWA SMU N 2 KRAKATAU STEEL MENGENAI PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK KECI
Arie Hendriyana, Dra. Nunung Priyatni, Apt., M.Biomed
2012 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar belakang: Masalah penyalahgunaan narkoba merupakan masalah nasional dan internasional karena berdampak negatif dan mengancam berbagai aspek kehidupan masyarakat terutama generasi muda. Berdasarkan penelitian BNN dan UI pada tahun 2007 Provinsi Banten menduduki posisi 5 besar dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Dilihat dari tingkat pendidikan, pengguna narkoba yang berlatar belakang lulusan SMU sebanyak 85%. Kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku pada siswa mengenai bahaya narkoba menyebabkan siswa rentan terhadap penyalahgunaan narkoba, salah satunya SMU N 2 Krakatau Steel (KS) Banten. Lokasi SMU N 2 KS berada dekat kota dan tempat-tempat hiburan yang rawan dengan penyalahgunaan narkoba. Berangkat dari permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa mengenai pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan metode Diskusi Kelompok Kecil (DKK) serta kesiapan siswa dan pihak sekolah dalam membentuk organisasi satgas narkoba di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa SMU N 2 KS mengenai pencegahan penyalahgunaan narkoba menggunakan metode DKK serta mengetahui seberapa besar kesiapan siswa dan pihak sekolah dalam membentuk Satgas Anti Narkoba (SAN). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu (quasi experimental) dengan rancangan pretest-posttest control group design. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan bermakna (p < 0,05) pada variabel pengetahuan, sikap dan perilaku siswa tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba sebelum dan setelah mendapatkan intervensi dengan metode DKK dan penyuluhan. Uji anova menunjukkan bahwa rerata skor pengetahuan, sikap dan perilaku ketiga kelompok berbeda bermakna (p < 0,05). Peningkatan rerata skor pengetahuan tertinggi terjadi pada kelompok DKK yaitu pengetahuan 9,3 meningkat menjadi 12,8; sikap 23,9 meningkat menjadi 32,5 dan perilaku 31,1 meningkat menjadi 39,2. Pada variabel kesiapan, persentase kesiapan siswa pada kelompok uji yaitu 98,4%; kelompok kontrol + 97,8% dan kelompok kontrol – 99,7%, sedangkan persentase kesiapan pada pihak sekolah yaitu 74,9%. Kesimpulan: Metode DKK lebih efektif dibandingkan dengan penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa mengenai pencegahan penyalahgunaan narkoba. Sebagian besar pihak sekolah dan siswa sudah siap dan mempunyai komitmen dalam pembentukan SAN di sekolah.
Background: Problem of drug abuse is a national and international issues because of the negative impact and threaten various aspects in community life, especially the younger generation. Based on BNN and UI research in 2007, Banten Province occupied the position of the Top five in drug abuse cases. Based on education level, drug users whose background as much as 85% is senior high school. Lack of knowledge, attitudes and behaviors about the danger of drug abuse, SMU N 2 Krakatau Steel (KS) Banten students causing vulnerable to drug abuse. Location of SMU N 2 KS is near city and places of entertainment are prone to drug abuse. Departing from these problems, it is necessary to study knowledge, attitudes and behavior improvement of students on preventing drug abuse by the Small Group Discussion (SGD) method and the readiness of students and the school in shaping the organization's drug task force in the school environment. Objective: The aim of this study is to increase knowledge, attitudes and behavior of SMU N 2 KS high school students about drug abuse prevention using the SGD method and to know how prepared students and the school in forming the Anti- Drug Task Force (ATF). Method: This study is a quasi experimental studies with the design of pretest-post test control group design. Result: The results showed there is significant increase (p < 0.05) on the variables of knowledge, attitudes and behavior of students on preventing drug abuse before and after interventions by SGD and counseling methods. ANOVA test showed that the mean score of knowledge, attitudes and behavior of the three groups differed significantly (p < 0.05). The SGD mean score of knowledge was highest which is knowledge DKK 9.3 increased to 12.8; attitude 23.9 increased to 32.5 and behavior 31.1 increased to 39.2. On readiness variables, the percentage of students' readiness in the test group that is 98.4%; the (+) control group 97.8 and the (-) control group 99.7, while the percentage of the school readiness at the 74.9%. Conclusion: Small Group Discussion is more effective than counseling in improving knowledge, attitudes and behavior of students on drug abuse prevention. Most of the school and students are ready and committed in the formation of ATF at school.
Kata Kunci : Diskusi Kelompok Kecil (DKK), narkoba, pencegahan, pengetahuan, perilaku, P4GN, sikap, siswa, Satgas.