TIDAK SEMATA IPK, TIDAK SEBATAS WISUDA: MEMAHAMI DINAMIKA MOTIVASI BERPRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKTIVIS

KHOIRUL ANWAR, Subandi, Ph.D.

2012 | Tesis | S2 Psikologi

Selama ini berkembang stereotip dan stigma negatif yang melekat pada diri mahasiswa aktivis terkait dengan prestasi akademik dan masa studinya. Mahasiswa aktivis hampir selalu diasosiasikan dengan prestasi akademik yang rendah dan lulus telat waktu, atau bahkan drop out. Prestasi akademik yang tinggi dan lulus studi tepat waktu bagi sebagian besar mahasiswa— mungkin juga bagi para pendidik dan pakar pendidikan—menjadi dua standar utama kesuksesan studi, tetapi bagi para mahasiswa aktivis, makna prestasi ternyata bukan sekedar IPK tinggi atau cepat lulus studi. Partisipan dalam penelitian ini tampaknya lebih berfokus pada pengembangan kompetensi daripada pencapaian prestasi, lebih tertarik pada pencapaian prestasi non-akademik daripada prestasi akademik, dan memiliki perhatian pada area yang lebih luas daripada sebatas aktivitas akademik. Beberapa partisipan justru memilih untuk menunda penyelesaian studi hingga duaempat semester demi mempertahankan posisi kepemimpinan dalam organisasi kemahasiswaan, atau demi mempersiapkan halhal yang diperlukan untuk menghadapi masa depan, sehingga mereka lebih memilih untuk ”lulus pada waktu yang tepat” daripada ”lulus tepat waktu”. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis fenomenologis interpretatif yang bertujuan memahami dan menjelaskan dinamika psikologis motivasi berprestasi akademik mahasiswa aktivis. Partisipan dalam penelitian ini adalah tujuh orang aktivis organisasi kemahasiswaan pada sebuah universitas negeri di Yogyakarta. Penelitian ini telah mengungkap makna prestasi akademik, makna studi di perguruan tinggi, dan makna aktivitas berorganisasi bagi mahasiswa aktivis, serta bagaimana pemaknaan tersebut mempengaruhi motivasi berprestasi akademik mereka. Beberapa rekomendasi mungkin berguna bagi para pengambil kebijakan dan pengelola bidang kemahasiswaan, dan beberapa temuan menarik untuk diteliti lebih lanjut.

Up till now, spread a negative stereotype and stigma that adhered to activist students related to their academic achievement and length of their study time. Activist students were almost always associated with low academic achievement and late graduation, or even dropout. High academic achievement and graduation on time, for the most students—maybe also for educators and educationists—were two main standards of academic success in higher education, but for activist students, the meaning of achievement was not just about a higher grade or sooner graduation. The participants in this study were seemingly more focused on developing competences than obtaining performances, more interested in attaining non-academic achievement than academic achievement, and had a broader area of interest than just academic activities. Several participants exactly prefer to delay the graduation until two-four semesters for the sake of sustaining the leadership position in the student organization, or preparing something they need to face the future, so that they prefer to graduate “on the right time” than “on time”. This qualitative research with the interpretative phenomenological analysis method aimed to understand and describe the psychological dynamics of academic achievement motivation among activist students. The participants were seven activists of student organizations from a public university in Yogyakarta. This research revealed the meaning of academic achievement, the meaning of study in higher education, and the meaning of extra-curricular activities for activist students as well as how the meanings affect their academic achievement motivation. Some recommendations may be useful for decision makers and administrators in the student affairs, and some findings are interesting to be explored farther.

Kata Kunci : Motivasi, motivasi berprestasi, motivasi berprestasi akademik, mahasiswa aktivis.