Laporkan Masalah

PENGATASAN KELELAHAN EGO (EGO DEPLETION) PADA INDIVIDU DALAM KONTEKS BUDAYA JAWA

NUKE MARTIARINI, Prof. Johana Endang Prawitasari, Ph.D

2012 | Tesis | S2 Psikologi

Kelelahan ego adalah keadaan yang terjadi karena melemahnya willpower sehingga menyebabkan menurunnya kontrol diri dan kegagalan melakukan regulasi diri pada individu, sehingga diperlukan upaya untuk mengisi kembali energy psikis supaya perilaku individu dapat kembali efektif (Baumeister, Vohs, & Tice, 2007). Secara spesifik, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya individu yang hidup di Jawa dalam mengatasi kelelahan ego. Penelitian ini melibatkan enam orang informan dengan kriteria pernah mengalami kelelahan ego yang disebabkan oleh munculnya permasalahan dalam jangka waktu yang panjang sehingga seolah-olah tidak ada jalan keluar. Data diambil dengan menggunakan metode wawancara secara mendalam. Sebelum dianalisis, terlebih dahulu dilakukan triangulasi data dengan cara mengecek konsistensi jawaban, diskusi dengan rekan peneliti, dan diskusi dengan informan. Selanjutnya, data diolah secara fenomenologis sehingga diperoleh tema-tema spesifik terkait upaya mengatasi kelelahan ego. Temuan spesifik dalam penelitian ini adalah bahwa durasi permasalahan eksternal yang cukup panjang, yang membuat individu merasa tidak berdaya, dan cara mengatasinya adalah dengan memasrahkan diri pada Tuhan (narimo), yang didahului dengan “mengecilkan ego” sehingga saat ego “mengecil” maka energy spiritual diyakini akan dengan mudah memenuhi ruang dalam diri individu. Temuan ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan dalam konteks budaya Barat, bahwa penyebab kelelahan ego didominasi oleh faktor internal, dan upaya mengatasinya pun lebih difokuskan pada upaya pengatasan secara fisik yang diyakini akan mempengaruhi kondisi psikis.

Psychological-energy is needed to help in controlling the mind, affection, and behavior. The weakened state of the psychological-energy, which affects the intention and inability to practice self-control and self-regulation is called ego depletion condition and people needs to overcome this condition to return their productive state (Baumeister, Vohs, & Tice, 2007). This research investigates how to overcome ego depletion amongst Javanese people. The in-depth interview of six informants who experienced ego depletion and lived in Java were held. Phenomenological methods were applied. This research showed that internalized external problems for longer period absorbed significant amount energy, but none of the informants expressed their disappointment with explicit anger, like beating or frontal verbal (anger out). It is differ from the previous research that causes of ego depletion are dominated by internal factors. The informants tend to choose to lowering the urges and rely themselves in God’s will during the moments of disappointment and increased sadness. They express that the faith to God gives way to being narimo (to accept) and it provides them the sufficient and effective source of energy. Furthermore, they recharge their energy through “keep walking” even though they feel powerless. The informants try to keep on their awareness to stay optimistic by decreasing a bit of their desires.

Kata Kunci : masalah eksternal, waktu, kelelahan ego, narimo


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.