PERBANDINGAN VOLUME PERDARAHAN INTRAKRANIAL PERHITUNGAN DIGITAL DAN MANUAL PADA MULTISLICE COMPUTED TOMOGRAPHY
Tinon Marastra Data, dr..Lina Choridah., Sp.Rad(K).,
2012 | Tesis | S2 Kedokteran KlinikTerdapat berbagai metode pengukuran dan penghitungan volume perdarahan intrakranial secara manual, diantaranya Tada’s formula (π/6 ABC), ABC/2, ABC/3 dan 2/3 Sh. ABC/2 terbukti menjadi metode estimasi sederhana yang cocok untuk estimasi volume perdarahan subdural akut, intraserebral, dan epidural, tetapi metode ABC/2 underestimate pada perdarahan subdural kronis dan overestimate pada volume perdarahan intraserebral yang bentuknya tidak teratur. Metode 2/3 Sh merupakan metode penghitungan volume perdarahan intrakranial terbaru yang dianggap lebih akurat dalam menentukan volume perdarahan dalam permasalahan overestimate dan underestime dari metode ABC/2. Tujuan penelitian ini mengetahui adanya perbedaan yang bermakna dalam memperkirakan perhitungan volume perdarahan intrakranial secara manual dengan rumus perhitungan perhitungan Tada’s formula (π/6 ABC), ABC/2, ABC/3 dan 2/3 Sh dibandingkan digital komputer terpandu analisis volumetrik pada MSCT. Desain penelitian ini penelitian observasional analitik, rancangan cross sectional dengan pengambilan sampel metode consecutive sampling. Karakteristik subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia, penyebab perdarahan, jenis perdarahan dan volume perdarahan, dianalisis secara deskriptif bentuk prosentase, dan perbandingan volume perdarahan dianalisis dengan menggunakan statistik Uji T, apabila data terdistribusi merata, dan dikatakan bermakna bila p < 0,05. Hasil penelitian perbandingan pengukuran rumus manual Tada’s formula, ABC/2, dan 2/3 Sh dengan pengukuran digital terpandu volumetrik sebagai baku emas menunjukkan nilai p>0,05 yang interpretasinya adalah tidak terdapat perbedaan bermakna, sesuai dengan hipotesis penelitian, sehingga metode pengukuran tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan volume perdarahan intrakranial dapat digunakan sebagai pilihan yang tepat dan dapat digunakan pada tempat-tempat yang belum tersedia MSCT., sedangkan perbandingan pengukuran rumus manual ABC/3 dengan pengukuran digital terpandu volumetrik sebagai baku emas menunjukkan nilai p<0,05 yang interpretasinya adalah terdapat perbedaan, tidak sesuai dengan hipotesis penelitian, sehingga metode pengukuran tersebut tidak dapat digunakan untuk memperkirakan volume perdarahan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan, perbandingan pengukuran rumus manual Tada’s formula, ABC/2, dan 2/3 Sh dengan pengukuran digital terpandu volumetrik menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna , sedangkan perbandingan pengukuran rumus manual ABC/3 dengan pengukuran digital terpandu volumetrik sebagai baku emas terdapat perbedaan bermakna.
There are varied methods to measure and calculate intracranial bleeding volume manually, e.g. Tada’s formula (π/6 ABC), ABC/2, ABC/3 and 2/3 Sh. ABC/2 have been proved as suitable and simple methods to estimate acute subdural, intracerebral, and epidural hemorrhage, but ABC/2 method underestimates chronic subdural hemorrhage and overestimates volume in intracerebral hemorrhage with irregular shape. 2/3 Sh method is considered more accurate in estimating intracranial bleeding volume from which ABC/2 method overestimates and underestimes. This research aimed to determine the existence of differences in estimating volume of intracranial bleeding manually (using Tada’s formula (π/6 ABC), ABC/2, ABC/3 and 2/3 Sh) as compared to volumetric-analysis-guided digital computerized examination in MSCT. This research was an observational analytic, cross-sectional one, with consecutive sampling method. Characteristics of research subjects based on sex, age, cause of bleeding, type of bleeding, and volume of bleeding, were descriptively analyzed, and presented in percentage. Comparison of bleeding volume was analysed using T test if data were evenly distributed, and value of p < 0.05 was considered as statistically significant. Results showed no significant difference between manual methods such as Tada’s formula, ABC/2, and 2/3 Sh methods; as compared to volumetric-guided digital measurement as gold standard (p > 0,05). This was in concordance with research hypothesis, and therefore, those calculation methods could still be used to estimate intracranial bleeding volume, especially in places with no MSCT available. However, comparison of manual method ABC/3 formula with volumetric guided digital measurement as gold standard, showed value of p<0.05 which signify difference. This was not in concordance with research hypothesis, so this method of measurement should not be used to estimate bleeding volume. Based on this research, it can be concluded, comparison of manual measurement formula Tada's formula, ABC / 2, and 2/3 Sh guided by digital volumetric measurements showed no significant difference, whereas comparison of manual measurement formula ABC / 3 with a digital measurement as the gold standard volumetric guided there are significant differences.
Kata Kunci : Perdarahan intrakranial, MSCT, manual, digital