Laporkan Masalah

PEMANFAATAN BATU DAN PASIR WAE LENGKAS KABUPATEN MANGGARAI UNTUK PEMBUATAN BETON

Maurinus Jeffrey Junaiten Teping, ST., Dr.  Ir.  H.  Muslikh,  M.Sc.,  M.Phil, 

2012 | Tesis | S2 Mag.Teknologi Bahan Bangn

Pemekaran Wilayah Kabupaten Manggarai menjadi tiga kabupaten berpengaruh pada ketersediaan sumber daya alam. Adapun upaya yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam, salah satunya berupa galian C yang terletak di Wae Lengkas berjarak ±3Km arah barat laut Ruteng ibukota Kabupaten Manggarai. Sebagai tindak lanjutnya maka material batu dan pasir pada quarry Wae Lengkas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sifat-sifat materialnya dan sifat beton dari material tersebut berupa kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas dan sifat kedap air pada beton. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah batu pecah, pasir Wae Lengkas dan semen tipe PPC (Portland Pozzolan Cement) merk Gresik. Variasi perbandingan antara air dan semen (fas) adalah 0,4; 0,5 dan 0,6 dengan nilai slump 6±2 cm dan 10 ±2 cm. Uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder pada umur 7 dan 28 hari. Uji serapan air dengan benda uji kubus dan uji kuat lentur balok dilakukan pada umur 28 hari. Hasil pemeriksaan menunjukkan batu pecah Wae Lengkas mempunyai nilai modulus halus butir (mhb) 7,62; berat jenis SSD 2,37; berat satuan tanpa pemadatan 1,28 gr/cm3. Sedangkan untuk pasir Wae Lengkas mempunyai modulus halus butir (mhb) 2,62; berat jenis SSD 2,37; berat satuan tanpa pemadatan 1,37 gr/cm3; daya serap air 4,53%. Perbandingan agregate halus dan agregat kasar dalam penelitian ini adalah 30% pasir: 70% batu pecah. Beton dengan fas 0,4 dan slump 6±2 adalah 40,37 MPa pada umur 7 hari dan 46,75 MPa pada umur 28 hari. Untuk fas 0,4 dengan slump 10±2 mempunyai kuat tekan ratarata 37,07 MPa pada umur 7 hari dan 47,25 MPa pada umur 28 hari. Beton dengan fas 0,5 dan slump 6±2 adalah 29,12 MPa pada umur 7 hari dan 33,95 MPa pada umur 28 hari. Untuk fas 0,5 dengan slump 10±2 mempunyai kuat tekan ratarata 28,26 MPa pada umur 7 hari dan 35,57 MPa pada umur 28 hari. Beton dengan fas 0,6 dan slump 6±2 adalah 18,13 MPa pada umur 7 hari dan 23,30 MPa pada umur 28 hari. Untuk fas 0,6 dengan slump 10±2 mempunyai kuat tekan ratarata 17,85 MPa pada umur 7 hari dan 26,64 MPa pada umur 28 hari. Laju kenaikan kuat tekan beton pada umur 7 dan 28 hari berturut-turut 79% dan 100%. Modulus elastisitas beton berkisar antara 21712 MPa – 24119 MPa dengan rumus modulus elastisitas beton E = 4209􀶥􀝂′􀜿. Nilai serapan air rata-rata untuk waktu perendaman 10 menit dan 24 jam berturut- turut antara 0,89% - 1,73% dan antara 2,13% - 5,15%. Berdasarkan pengujian serapan air beton ini dinyatakan memenuhi standart beton kedap air normal (SNI 03-2914-1992). Secara umum disimpulkan pasir dan kerikil hasil penelitian layak dijadikan sebagai bahan beton normal.

-

Kata Kunci : batu pecah, pasir Wae Lengkas, beton normal, kuat tekan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.