ANALISIS PERDAGANGAN BERAS NEGARA-NEGARA DI ASIA TENGGARA

AGUS DWI NUGROHO, Dr. Jamhari, SP., MP

2012 | Tesis | S2 Ekonomi Pertanian

Penelitian INTISARI bertujuan menganalisis kinerja ekspor-impor, daya saing dan faktor yang mempengauhi ekspor-impor beras Filipina, Indonesia, Thailand dan Vietnam. Jenis data yang digunakan data sekunder tahun 1980-2009. Untuk mengetahui perkembangan ekspor-impor menggunakan trend dan trade specialization ratio. Untuk mengetahui daya saing menggunakan analisis revealed comparative advantage (RCA) dan accelaration ratio (AR). Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ekspor dan impor menggunakan error corecction model (ECM). Tren ekspor beras Filipina dan Indonesia menunjukkan penurunan sedangkan impor keduanya menunjukkan peningkatan dan dalam tahapan mengimpor kembali. Tren ekspor maupun impor Thailand menunjukkan peningkatan dan dalam tahapan kematangan. Tren ekspor Vietnam menunjukkan peningkatan sebaliknya impor menunjukkan penurunan dan dalam tahapan kematangan. Filipina dan Indonesia memiliki daya saing beras rendah sedangkan Thailand dan Vietnam memiliki daya saing tinggi namun percepatan ekspornya rendah. Ekspor beras Filipina dan Indonesia dipengaruhi harga ekspor dan efisiensi input. Untuk ekspor Thailand dipengaruhi ketersediaan per kapita dan efisiensi input sedangkan ekspor Vietnam dipengaruhi ketersediaan per kapita dan nilai tukar US$ dolar terhadap dong. Impor Filipina dipengaruhi harga beras impor dan efisiensi input sedangkan impor Indonesia dipengaruhi ketersediaan per kapita, harga impor dan efisiensi input. Untuk impor Thailand dipengaruhi harga impor dan dummy AFTA. sedangkan impor Vietnam dipengaruhi produksi, harga beras dunia dan pendapatan nasional riil. AFTA masih belum menguntungkan negara anggota dalam perdagangan beras.

The purpose of this study is to analyze the performance of export-import, competitiveness and the factors that affect export-import of rice the Philippines, Indonesia, Thailand and Vietnam. Type of data used secondary data of 1980-2009. To determine the fluctuation of export-import trade were applied trend and trade specialization ratio. To find out the analysis of competitiveness were run revealed comparative advantage (RCA) and accelaration ratio (AR). To investigate the factors affecting the export and import used corecction error model (ECM). Trends in the Philippines and Indonesia rice exports showed a decline while imports both showed an increase and in the reimport stage. Trends in exports and imports Thailand showed an increase and in the maturity stage. Vietnam export trend showed an increase and imports trend showed a decline and in the maturity stage. Philippines and Indonesia have low competitiveness of rice, while Thailand and Vietnam have high competitiveness but the exports acceleration is low. Exports of the Philippines and Indonesia are influenced rice export prices and the efficiency of input. Thailand’s export affected by the availability per capita and efficiency of input, while Vietnam’s export is affected by availability per capita and the exchange rate of US$ dollar against the dong. Philippine imports affected by prices of imported rice and efficiency of input while Indonesia’ imports is affected by per capita availability, import prices and efficiency of input. Thailand’s imports are affected by import prices and dummy AFTA while imports of Vietnam affected by the production, world rice prices and real national income. AFTA are still not profitable for the member countries in the rice trade.

Kata Kunci : beras, perdagangan, daya saing, AFTA