PENENTUAN KONSUMSI OKSIGEN (VO2) MAKSIMAL DAN PENGEMBANGAN PREDIKSI PERSAMAAN REGRESI VO2 TERPAPAR TEMPERATUR

ANNISA PURBASARI, Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D.,

2012 | Tesis | S2 Teknik Industri

Hubungan yang erat antara aplikasi ergonomi dan faal olahraga bertujuan untuk tercapainya atlet berprestasi dan berproduksi secara maksimal. Performansi atlet yang tinggi dapat dipengaruhi oleh hubungan yang seimbang antara faktor beban, kapasitas fisik, dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsumsi oksigen (VO2) maksimal, mengetahui pengaruh variasi temperatur lingkungan terhadap VO2 maksimal dan mengembangkan persamaan prediksi konsumsi oksigen (VO2) yang terpapar temperatur. Salah satu pendekatan untuk mengetahui performansi fisik atlet melalui pengukuran VO2max dan jumlah VO2. Penelitian terbagi atas empat tahap, yaitu: tahap 1 untuk penentuan VO2max, tahap 2 untuk pengembangan persamaan VO2, tahap 3 dan tahap 4 untuk validasi data dengan diberikan dua perlakuan temperatur yaitu pada WBGT 25,5±1,7oC dan WBGT 32,9±1,7oC. Tahap 1, tahap 2 dan tahap 3 melakukan aktivitas berlari di treadmill (jogging), sedangkan tahap 4 melakukan aktivitas manual material handling (MMH). Subyek yang terlibat untuk penentuan VO2max dan pengembangan persamaan VO2 sebanyak 10 orang laki-laki, usia 18-25 tahun dan menggunakan pakaian tropis 0,3 clo. Penentuan VO2max dilakukan dengan protokol maximal test dan persamaan dibanggun dengan protokol submaximal test. Persamaan VO2 dikembangkan berdasarkan hubungan antara variabel-variabel denyut jantung, usia, tinggi badan, berat badan dan temperatur lingkungan. Validasi dilakukan dengan simulasi aktivitas jogging dan MMH. Validasi untuk pengujian kinerja persamaan sebanyak 5 orang laki-laki dengan usia 19-21 tahun. Analisis statistik dilakukan dengan uji normalitas, analisis regresi linear ganda, dan uji paired-samples t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa VO2 max pada WBGT 25,5±1,7oC sebesar 2,466±0,419 L/min dan nilai VO2 max pada WBGT 32,9±1,7oC sebesar 2,466±0,327 L/min. Variasi temperatur pada WBGT 25,5±1,7oC tidak menunjukkan perbedaan VO2 max yang bermakna dengan variasi temperatur pada WBGT 32,9±1,7oC. Dari hasil penelitian diperoleh tiga persamaan. Persamaan I memiliki nilai R2 sebesar 0,922, nilai adjusted R2 sebesar 91,7% yaitu variasi VO2 dijelaskan oleh dua variabel meliputi variabel denyut jantung dan berat badan serta nilai Standard Error of the Estimate (SEE) sebesar 0,198. Persamaan II memiliki nilai R2 sebesar 0,944, nilai adjusted R2 sebesar 94%, variasi VO2 dijelaskan oleh dua variabel meliputi denyut jantung dan Wet- Bulb Globe Temperature (WBGT), sedangkan nilai SEE sebesar 0,165. Untuk Persamaan III memiliki nilai R2 sebesar 0,917 dengan adjusted R2 sebesar 91,3%, hal ini berarti persamaan yang dihasilkan dari variasi ketiga variabel yaitu denyut jantung, berat badan dan WBGT mampu menjelaskan variasi VO2 dengan nilai SEE sebesar 0,199.

There is a close relationship between the application of ergonomics and exercise physiology which can be aimed to achieve outstanding athlete and maximal productivity. The High-performance of athletes may be affected by a balanced relationship among the load factor, physical capacity, and environment. The purpose of this study was to determine maximal oxygen consumption (VO2max), determine the effect of environmental temperature variation of the maximal VO2 and develop prediction equations of oxygen consumption (VO2) which exposed to temperatures. One approach to determine the physical performance of athletes is through the measurement of VO2max and VO2. The study is divided into four stages: phase 1 to determine VO2max, phase 2 to develop VO2 equation, phase 3 and 4 to validate the given data validation into two treatments in temperature at WBGT 25,5±1,7oC and. Phase 1, phase 2 and phase 3 are to conduct activities in treadmill jogging, while the phase 4 is to conduct manual material handling (MMH) activities. The involved subjects to determine VO2max and develop VO2 equation are 10 men, aged 18-25 years and clothed tropical wear 0,3 Clo. The test determination of maximal VO2max was done with the protocol and equation which developed with sub-maximal test protocol. VO2 equation was developed based on the relationship between the variables of heart rate, age, height, weight and environmental temperature. Validation is done by simulating jogging and MMH. Validation for performance testing of the equation is by 5 men aged 19-21 years. Statistical analysis was performed to test normality, multiple linear regression analysis, and test of pairedsamples t-test. These results indicated that VO2max at WBGT 25,5±1,7oC was 2,466±0,419 L/min and VO2max values at WBGT 32,9±1,7oC was 2,466 ± 0,327L/min. Temperature variation on WBGT 25,5±1,7oC showed no significant difference in VO2max with temperature variations on WBGT 32,9±1,7oC. From the research results is obtained three equations. The first equation has R2 with value of 0,922, adjusted R2 value of 91,7% which can be explained by two variables VO2 including heart rate, weight and value of the Standard Error of the Estimate (SEE) of 0,198. The second equation has R2 value of 0,944, adjusted R2 value of 94%, VO2 variation is explained by two variables included heart rate and Wet-Bulb Globe Temperature (WBGT), while SEE was 0,165. For the third equation, it has R2 value of 0,917 with an adjusted R2 of 91.3%, this means that the equation resulting from the variation of the three variables: heart rate, body weight and WBGT can be used to explain the variation in VO2 with a SEE value of 0,199.

Kata Kunci : Konsumsi oksigen maksimal (VO2max), model persamaan prediksi konsumsi oksigen (VO2), temperatur lingkungan, performansi atlet