PEMANFAATAN BATU GAMPING ASAL KECAMATAN BOGOREJO DAN PASIR ASAL KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN BLORA PROPINSI JAWA TENGAH UNTUK PEMBUATAN BETON NORMAL

Dwi Kusuma Sulistyorini, Prof. Ir. Iman Satyarno, M.E, Ph.D,

2012 | Tesis | S2 Mag.Teknologi Bahan Bangn

Kabupaten Blora memiliki sumber daya alam berupa batu gamping dan pasir yang sangat melimpah. Ketersediaan batu gamping diperkirakan mencapai 3.642.864.149,81 m3. Untuk meningkatkan potensi alam tersebut secara optimal sebagai bahan pembuatan beton normal, maka perlu adanya pemeriksaan sifatsifat fisik batu gamping dan pasir. Setelah diketahui sifat-sifat material, kemudian dibuat proporsi campuran untuk pembuatan beton normal dan diteliti sifat beton normal dari material lokal tersebut meliputi kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas dan sifat kedap air pada beton. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Blora dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Blora No.2 Tahun 1988. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah batu gamping pecah Kecamatan Bogorejo, pasir alami Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora dan Semen PPC (Portland Pozolan Cement) merek Semen Gresik. Variasi perbandingan antara air dan semen (fas) adalah 0,4;0,5 dan 0,6 dengan nilai slump 6±2 cm dan 10±2 cm. Uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder pada umur 3, 7, 28 hari. Uji serapan air dengan benda uji kubus dan uji kuat lentur dengan benda uji balok dilakukan pada umur 28 hari. Hasil Pemeriksaan menunjukkan batu gamping pecah Kecamatan Bogorejo mempunyai nilai modulus halus butir (mhb) 7,26; berat jenis SSD 2,61; berat satuan tanpa pemadatan 1,26 gr/cm3; daya serap air 1,58% . Sedangkan untuk pasir Kecamatan Kradenan mempunyai modulus halus butir (mhb) 3,32; berat jenis SSD 2,76; berat satuan tanpa pemadatan 1,50 gr/cm3; daya serap air 2,82%. Perbandingan agregat halus dan agregat kasar pada penelitian ini adalah 40% pasir : 60% batu gamping pecah untuk fas 0,4 ; 44% pasir : 56% batu gamping pecah untuk fas 0,5 dan 47% pasir : 53% batu gamping pecah untuk fas 0,6. Beton dengan FAS 0,4 kandungan semen berturut-turut 471,15 kg/m3 dan 538,68 kg/m3 mempunyai kuat tekan rat-rata 43,11 MPa dan 43,28 MPa. Untuk FAS 0,5 kandungan semen berturut-turut 392,10 kg/m3 dan 408,18 kg/m3 mempunyai kuat tekan rata-rata 33,73 MPa dan 34,27 MPa. Untuk FAS 0,6 kandungan semen berturut-turut 380,83 kg/m3 dan 364,85 kg/m3 mempunyai kuat tekan rata-rata 25,36 MPa dan 24,80 MPa. Laju kuat tekan beton pada umur 3,7dan 28 hari berturut-turut 45%, 65% dan 100%. Berdasarkan pengujian serapan air beton ini dinyatakan memenuhi standart beton kedap air normal (SNI 03-2914-1992). Modulus elastisitas beton berkisar antara 28257 MPa sampai dengan 32591 MPa dengan rumus modulus elastisitas beton E = 5176,8 c f ' .

Blora Regency of Central Java Province has the abundant natural resources of limestone and sand. Availability of limestone estimated to be 3,642,864,149.81 m3. To optimally increase the potential natural resources as normal concrete-making materials, it is necessary to examine the physical characteristic of limestone and sand. After knowing the material characteristic, the normal concrete mix can be produced and examined the characteristic of normal concrete from local material, including compressive strength, flexural strength, elasticity modulus and waterproof characteristic of the concrete. This research is expected to give contribution to the infrastructure development in Blora Regency and increase local revenue derived from tax collection and Processing of Minerals class C according to Regulation of Blora Regency No. 2 of 1988. The material used in this research is crushed limestone from Bogorejo District, natural sand from Kradenan District, Blora Regency and PPC typecement (Portland Pozolan Cement) with Semen Gresik label. The variation of water cement ratio(w/c) is 0,4;0,5 and 0,6 by slump value of 6±2 cm and 10±2 cm. The compression test of concrete using cilinder test material at the age of 3,7 and 28 days. Then, test of water absorbency by cubic test material and bar flexible force test are conducted at 28 days. The examination result shows that crushed limestone from Bogorejo has fineness modulus (FM) 7,26; The specific weight of Saturated Surface Dry (SSD) is 2,61; unit weight without compaction is 1,26 gr/cm3; the water absorbency is 1,58%. Where as, sand of Kradenan has fineness modulus (FM) 3,32; The specific weight of Saturated Surface Dry (SSD) is 2,76; unit weight without compaction is 1,50 gr/cm3; the water absorbency is 2,82%. The comparation of soft and rough aggregate in the research is 40% of sand : 60% of crushed limestone for w/c 0,4; 44% of sand : 56% of crushed limestone for w/c 0,5 and 47% of sand : 53% of crushed limestone fo w/c 0,6. Hence, concrete with w/c 0,4 of cement contain, in a row, are 471,15 kg/m3 and 538,68 kg/m3 and has average compression of 43,11 MPa and 43,28 MPa. For w/c 0,5 of cement contain, in a row, are 392,10 kg/m3 and 408,18 kg/m3 has average compression of 33,73 MPa and 34,27 MPa. For w/c 0,6 of cement contain is 380,83 kg/m3 and 364,85 kg/m3 has average compression of 25,36 MPa and 24,80 MPa. The rise rate of concrete compression at 3,7, and 28 days in a row, are 45%, 65% and 100%. Based on test of concrete water absorbency, it meets the standart of waterproof normal concrete (SNI 03- 2914-1992). Concrete elasticity modulus ranges beetwen 28,257 MPa to 3,2591 MPa by formulation of concrete elasticity modulus E = 5176,8 c f ' .

Kata Kunci : Batu gamping Kecamatan Bogorejo, pasir Kecamatan Kradenan, beton normal, kuat tekan