SIMULASI 1-D BANJIR AKIBAT KERUNTUHAN BENDUNGAN ALAM (Studi Kasus Bencana Banjir Bandang di Sungai Kaliputih, Kabupaten Jember Tahun 2006)
Yanuar Tri Kurniawan, Dr. Ir. Adam Pamudji Rahardjo, M.Sc.,
2012 | Tesis | S2 Mag.Pengl.Bencana AlamPada 1 Januari 2006 terjadi bencana banjir bandang di Sungai Kaliputih, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Bencana ini mengakibatkan lebih dari 80 orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka. Bencana ini diakibatkan oleh keruntuhan bendungan alam yang terbentuk oleh tebing sungai yang longsor akibat intensitas hujan yang tinggi. Pasca bencana, ditemukan banyak rekahan dan retakan baru di daerah hulu Sungai Kaliputih. Tidak dapat diabaikan bahwa dimungkinkan terjadi perulangan bencana serupa di masa mendatang. Untuk mengantisipasinya, perlu dilakukan upaya-upaya mitigasi. Salah satu upaya mitigasi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan simulasi pemodelan kejadian masa lalu. Pemahaman yang diperoleh dapat dijadikan sebagai referensi dalam perencanaan tindakan dan upaya mitigasi lainnya. Simulasi pemodelan banjir Januari 2006 dilakukan melalui model simulasi 1- D menggunakan software HEC-RAS versi 4.1.0. Hidrograf banjir diperoleh dengan menganalisis aspek hidrologi terkait menggunakan metode Nakayasu. Model bendungan alam diinterpretasikan dari hasil observasi lapangan dan referensi terkait. Terkait dengan kendala yang dihadapi maka dalam penelitian ini diterapkan beberapa asumsi dan tetapan. Kalibrasi model dilakukan dengan simulasi berulang pada debit tetap dan nilai parameter dalam rentang tertentu. Observasi dilakukan terhadap elevasi muka air maksimum dan penelusuran banjir ke hilir. Hasil kalibrasi model menunjukkan tinggi bendungan alam berpengaruh signifikan terhadap perubahan elevasi muka air maksimum di titik kontrol yang ditetapkan. Hasil penelusuran banjir dalam reka ulang banjir Januari 2006 menunjukkan kesesuaian dengan kejadian sebenarnya yang ditinjau dari waktu kedatangan banjir di lokasi tertentu. Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa simulasi pemodelan telah dapat dilakukan dengan hasil yang dapat diterima.
On January 1, 2006 flash flood disaster (in Indonesia is known as banjir bandang) occurred in Kaliputih River, Jember District of East Java Province. This disaster resulted in more than 80 people were killed and hundreds were injured. The disaster was caused by natural dam break. The natural dam was formed by landslide due to heavy rainfall. After the January 2006 disaster, new cracks and crevices were found in the upstream area of Kaliputih River. Based on this condition, can not be disregarded repetition of similar disaster in the future. Therefore, it is required to conduct mitigation efforts in order to anticipate of similar disaster in the future. One of the mitigation efforts is by modeling simulation of the past event. The understanding which is obtained from the simulation can be used as reference to arrange plan and action of other mitigation efforts. Modeling simulation of the January 2006 flood was conducted involving 1-D model of HEC-RAS version 4.1.0 software. Flood hydrograph was obtained by analyzing related hydrologic aspects using Nakayasu method. The natural dam model was interpreted from field observation and related references. Some assumptions were taken relating of study constraints. Model calibration was conducted by repeatedly simulation using fixed discharge and parameter values in a certain range. The observations were carried out to the maximum water surface elevation and tracing of flood to downstream. Calibration model result showed that the height of natural dam was significantly influence to changes of water surface elevation at control point. Tracing of flood result in reconstruction of January 2006 flood showed the conformity with the real event. Observed from the arrival time of flood at certain location. From obtained results in this study, it can be concluded that modeling simulation was applied with acceptable results.
Kata Kunci : banjir bandang, simulasi, bendungan alam