Laporkan Masalah

HUBUNGAN PEMBESARAN PROSTAT JINAK PADA SONOGRAFI TRANSABDOMINAL DENGAN DERAJAT SUMBATAN LEHER KANDUNG KEMIH PADA UROFLOWMETRI

Raden Bagus Adiwinoto Dwi Juwono, dr. Lina Choridah,Sp.Rad (K).

2012 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDS

Pembesaran prostat jinak atau lebih dikenal sebagai hiperplasia prostat jinak (BPH) sering diketemukan pada pria usia lanjut, meskipun jarang mengancam jiwa, BPH memberikan keluhan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Keadaan akibat dari pembesaran kelenjar prostat atau pembesaran prostat jinak yang menyebabkan terjadinya obstruksi pada leher buli-buli dan urethra atau dikenal sebagai sumbatan leher kandung kemih. Sumbatan yang khusus disebabkan oleh pembesaran kelenjar prostat disebut sebagai sumbatan prostat jinak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pembesaran prostat jinak pada pemeriksaan sonografi transabdominal dengan derajat sumbatan leher kandung kemih pada pemeriksaan uroflowmetri. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah pasien laki-laki dengan BPH dan bukan BPH sebagai kontrol yang dilakukan pemeriksaan volume prostat dengan sonografi transabdominal dan pemeriksaan uroflowmetri yang datang di Ruang USG Instalasi Radiologi dan di Poliklinik Urologi RS. Dr. Sardjito. Analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil uroflowmetri pada kelompok BPH dan kelompok bukan BPH adalah t test. Nilai p < 0,05 menunjukkan adanya perbedaan bermakna hasil uroflowmetri kelompok dengan klinis BPH dengan kelompok bukan BPH, berarti mempunyai hubungan negatif yang signifikan terhadap hasil uroflometri. Untuk mengetahui hubungan antara BPH dengan hasil uroflowmetri dilakukan analisis statistik Pearson kemudian dilanjutkan analisis regresi.

Benign prostate enlargement, or better known as benign prostatic hyperplasia (BPH) is often found in older men, although rarely life threatening, BPH complainant that interferes with daily activities. State as a result of the enlarged prostate gland or benign prostate enlargement that causes obstruction in the bladder neck and urethra, or known as bladder outlet obstruction. Specific blockage caused by enlarged prostate gland known as benign prostatic obstruction. This study aims to determine the relationship of benign prostatic hyperplasia on transabdominal sonographic examination of the degree of bladder outlet obstruction on uroflowmetry examination. This study was observational analytic study. Sampling is done with consecutive sampling method. The sample in this study were male patients with BPH and non BPH as controls conducted examination of the prostate volume with transabdominal sonographic examination and uroflowmetry that come to Ultrasound room of Radiology Installation and Urology Clinic of Dr. Sardjito hospital. Statistical analysis was used to know differences in outcomes of uroflowmetry of the BPH group and non BPH group is t test. P-value <0.05 indicates significant differences uroflowmetry results of clinical BPH group with non BPH group, is having a significant negative relationship to the uroflometry result. To determine the relationship between BPH with the results of uroflowmetry, statistical analysis was performed is Pearson.

Kata Kunci : Pembesaran prostat jinak, sonografi transabdominal, sumbatan leher kandung kemih, uroflowmetri.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.