Rekayasa Preparasi Sperma Cair Kambing melalui Suplementasi Leucocephala Tannin dan Penggantian Plasma Seminal Terhadap Viabilitas dan Fertilitas Spermatozoa

Mirajuddin, Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D.

2012 | Disertasi | S3 Ilmu Peternakan

Penelitian ini merupakan true experimental design, bertujuan untuk mengembangkan metode baru preparasi sperma cair kambing yang memiliki keunggulan dimana sperma cair dapat disimpan pada suhu 14 – 15°C selama 14 hari dengan viabilitas dan fertilitas spermatozoa yang tetap tinggi, serta dapat digunakan untuk IB yang lebih efektif dan efisien. Hasil penelitian ini ditargetkan sebagai solusi atas kegagalan pelaksanaan IB pada daerah-daerah dengan keterbatasan sperma beku dan N2 cair. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu: tahap I adalah metode preparasi sperma cair melalui suplementasi berbagai dosis Leucocepahala tannin (LT) per ml sperma dengan extender dasar glukosa 18,9%; tahap II adalah penggantian plasma seminal dengan medium suplemen Earle’S (Earle’S balanced salt solution: EBSS) dan 100 μl hypotaurine-2mM l(-1) EBSS; dan tahap III adalah aplikasi IB dengan sperma cair terbaik hasil preparasi tahap I dan II. Penelitian ini menemukan bahwa suplementasi LT2,5% per ml sperma dalam extender glukosa 18,9% dan penggantian plasma seminal dengan medium EBSS, merupakan metode preparasi sperma cair kambing yang terbaik, karena memiliki recovery persentase spermatozoa hidup dan morfologi normal yang tinggi selama penyimpanan. Kedua metode tersebut menghasilkan angka kebuntingan (conception rate) hasil IB_pertama mencapai 95,38% dan 100%, serta angka kelahiran hidup (kidding rate) sebanyak 75,38% dan 72,72%.

This research is a true designed experiment, aimed to develop a new (novel) method in preparation of fresh sperms of goat that able to maintain the functional viability and fertility of spermatozoa at storage temperature of 14 – 15°C for 14 days, and can be able to applied for AI effectively and efficientlly. The study is targeted as a solution for the failure of the implementation of AI in the area that is the presence of frozen sperm and liquid nitrogen are limited. The research was carried out in three stages, in which the fresh sperm preparation method through supplementation of various doses of Leucocepahala tannin (LT) per ml of semen with extender glucose 18.9%, as phase I, the replacement of seminal plasma with Earle'S medium supplement (Earle’S balanced salt solution: EBSS) and 100 μl hypotaurine-2mM l(-1) EBSS, as phase II, and the AI applications using fresh sperm from experiment I and II, as phase III. The results showed that supplementation of LT2,5% per ml of semen in the extender 18.9% glucose and seminal plasma replacement with EBSS medium, a fresh sperm of goat preparation method is best in terms of recovery on the percentage of sperm viability and normal morphology on the storage. Both method improve pregnancy rate (conception rate: CR) resulteds from the first AI service of 95.38% and 100%, and the kidding rate (KR) are 75.38% and 72.72%, respectively.

Kata Kunci : Preparasi sperma cair, Viabilitas dan kualitas spermatozoa, Inseminasi buatan (IB), Conception rate (CR), Kidding rate (KR), Leucocephala tannin, EBSS, Hypotaurine, dan Kambing lokal