Perubahan Ukuran Droplet Propofol 1% sebelum dan setelah Prosedur Penyimpanan selama 6 dan 24 Jam

Basuki Rahmat, dr. Bambang Suryono S., M.Kes., SpAn., KIC, KNA

2012 | Tesis | S2 Anestesiologi

Latar belakang. Propofol (2,6-diisopropylphenol) telah mendapatkan popularitas sebagai obat anestesi baik untuk induksi maupun pemeliharaan anestesi. Propofol diformulasikan sebagai makroemulsi dengan minyak kedelai (100 mg/ml), lesitin (12 mg/ml), dan gliserol (22,5 mg/ml). Makroemulsi propofol ini secara termodinamik tidak stabil dan mengalami degradasi sejalan dengan waktu sehingga ukuran droplet membesar. Degradasi emulsi lebih cepat jika propofol telah terbuka dari kemasan. Pembesaran ukuran droplet propofol berakibat penurunan kecepatan pelepasan propofol, penurunan konsentrasi propofol dan risiko terjadinya emboli jika ukuran droplet melebihi batasan yang dipersyaratkan oleh FDA yaitu mean droplet size (MDS) <0,45μm dan populasi percentage of FAT globule >5μm (PFAT5) <0,05%. Pada praktek sehari-hari sering dijumpai adanya penggunaan emulsi propofol yang sudah dibuka dari kemasan (ampul) dan disimpan lebih dari 24 jam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi perubahan ukuran droplet emulsi propofol sebelum dan setelah prosedur penyimpanan selama 6 dan 24 jam. Metode. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kohort prospektif dengan tujuan menilai perubahan MDS sebelum dan sesudah prosedur penyimpanan selama 6 dan 24 jam terhadap 16 sampel propofol. Ukuran droplet diamati di bawah mikroskop elektron. Analisis data MDS dengan uji Anova dan dilanjutkan dengan metode Post Hoc Tukey untuk menganalisa perbedaan MDS antara baseline dan tiap interval waktu. Nilai p <0,05 secara statistik dianggap bermakna. Hasil. Terjadi perubahan MDS dari baseline (jam ke-0) sebesar 225±24.2 nm menjadi 247±22 nm pada jam ke-6 dan 278±28.8 nm pada jam ke-24 yang bermakna secara statistik (p <0.05). Nilai PFAT5 tiap interval waktu adalah masing-masing 0%. Secara makroskopis penampakan fisik warna dan homogenitas propofol dari tiap interval waktu tidak berubah (warna sesuai standar dan homogen) (masing-masing n=16/100%). Kesimpulan. Terjadi perubahan MDS sebelum dan sesudah prosedur penyimpanan dalam lemari pendingin bersuhu 4ºC selama 6 dan 24 jam sebesar 225±24.2 nm pada jam ke-0 menjadi 247±22 nm pada jam ke-6 dan 278±28.8 nm pada jam ke-24 yang bermakna secara statistik (p <0.05).

Background. Propofol (2,6-diisopropylphenol) has gained popularity as an anesthetic agent both for induction and maintenance of anesthesia. Propofol is formulated as a lipid macroemulsion containing soybean oil (100 mg/ml), lecithin (12 mg/ml), and glycerol (22,5 mg/ml). This macroemulsion of propofol is thermodynamically unstable and degrades over time by enlargment of the droplet size. Degradation is faster if the propofol emulsion has been open from the package (ampoule). Enlargement of droplet size of propofol resulted in decreased release rate of propofol, and decrease propofol concentrations. The risk of embolism occurs when the droplet size exceeds the limit required by the FDA which are the mean droplet size (MDS) <0.45 μm and the percentage of fat globule population >5 μm (PFAT5 ) <0.05%. In the daily practice we often find the use of propofol emulsions that have been opened from packaging (ampoule) and saved more than 24 hours. The purpose of this study was to know the droplet size changed of propofol before and after the procedure storage for 6 and 24 hours. Methods. The design of study is a cohort prospective study to know the droplet size changed of propofol before and after the procedure storage for 6 and 24 hours with 16 samples propofol. Droplet size was observed under the electron microscope. Data was analysed and tested with ANOVA, followed by Tukey’s Post Hoc method to analyze MDS differences between baseline and each time interval. p value of <0.05 was considered statistically significant. Results. MDS has been changed from time to time. At the 0 time (baseline) the MDS was 225 ± 24.2 nm, at the 6th hour was 247 ± 22 nm and at the 24th hour was 278 ± 28.8 nm. The MDS changed over time was statistically significant (p <0.05). The PFAT5 values each time interval were 0%. There were no colour and homogenity changed between each time interval (n=16/100% each time interval). Conclusion. The droplet size of propofol have been changed before and after the storage procedures for 6 and 24 hours in refrigerator with temperature 4ºC, it was 225 ± 24.2 nm at the 0 time (baseline), becoming 247 ± 22 nm at the 6th hour and 278 ± 28.8 nm at the 24th hour. The MDS changed over time was statistically significant (p <0.05).

Kata Kunci : Propofol 1%, ukuran droplet, stabilitas fisik 24 jam