HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN JARAK KULITSAMPAI RUANG EPIDURAL PADA ANESTESI EPIDURALLUMBALIS 3-4 OPERASI NON OBSTETRIK
Agung Sutrisno, Dr.Yusmein Uyun, SpAn. KAO.
2012 | Tesis | S2 AnestesiologiLatar Belakang :Jarak kulit sampai ruang epidural sangat bervariasi pada tindakan insersijarum epidural sehingga sangat mempengaruhi identifikasi ruang epidural dan komplikasi anestesi epidural. Oleh karena itu diperlukan prediksi jarak kulit sampai ruang epidural agar cermat dalam melakukan insersi. Tujuan :Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara indeks masa tubuh dengan jarak kulit sampai ruang epidural pada anestesi epidural lumbalis 3-4 pada operasi non obstetrik. Metode : Penelitianini adalah observasional prospektif dengan rancangancross sectional (potong lintang)pada 100 pasien yang menjalani operasi non obstetrikdengan anestesi epidural lumbalis 3-4, terdiri dari laki-laki dan perempuan, umur 18-65 tahun, status fisik ASA I - II. Variabel bebas adalah indeks massa tubuh, berat badan dan tinggi badan sedangkan variabel tergantung adalah jarak kulit sampai ruang epidural. Data di catat dan dianalisa dengan analisis regresi multipel dan uji korelasi untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan jarak kulit sampai ruang epidural. Hasil :Selama kurun waktu oktober-desember 2011 didapatkan 100 pasien, ratarata berat badan 57,35 (SD 11,59), tinggi badan 155,98 (SD 5,88), indeks massa tubuh 23,52 (SD 4,26). Jarak kulit sampai ruang epidural rata-rata 40,89 (SD 9,945) . Analisis regresi multipel didapatkan bahwa indeks massa tubuh memiliki hubungan paling kuat (koefisien regresi (r)= 0,81;p<0,03) dibandingkan dengan berat badan (r=0,11;p=0,11) dan tinggi badan (r=0,04;p=0,83). Uji korelasi antara indeks massa tubuh dengan jarak kulit sampai ruang epidural didapatkan korelasi kuat dan bermakna secara statistic ( koefisien korelasi pearson = 0,92;p<0,001). Kesimpulan :Indeks massa tubuh mempunyai korelasi positif dengan jarak kulit sampai ruang epidural yang secara statistik bermakna. Jarak kulit sampai ruang epidural didapatkan rata-rata 40,89 mm (SD9,945)
Background : The distance of skin to epidural space varies in insersion of epidural needle so it greatly affect the identification of the epidural space and epidural anesthesia complications. Therefore, it neededa predictions of skin to epidural space distance to be careful in doing insertions. Objectives :The purpose of this study was to find a relationship between body mass index and the distance of skin to the epidural space in the lumbar epidural anesthesia 3-4 in non-obstetric surgery. Methods :This was a prospective observasional study with cross-sectional design in 100 patients undergoing non-obstetric surgery with lumbar epidural anesthesia 3-4, consisting of men and women, aged 18-65 years with ASA physical status I - II. Weight, height and body mass index were independent variable and skin to epidural space distance was dependent variable. All data was collected and analysed with multiple regression analysis and pearson corellation test to find a relationship between body mass index and skin to epidural space distance. Result :From October to desember 2011, 100 patients were collected. Mean of weight was 57.35 (SD 11.59) kg, mean of height was 155.98 (SD 5.88) centimeters, mean of body mass index was 23.52 (SD 4.26)kgm¯². Mean of skin to epidural space distance was 40.89 (SD 9.945) mm. From the multiple regression analysis, it was found that body mass index hada strongest significant relationt (r= 0.81;p<0.03) compared with weight (r=0.11;p=0.78) and height (r=0.04;p=0.83). Correlation pearson test between body mass index and skin to epidural space distance were a strong significant correlation statistically ( pearson correlation coefficient = 0.92;p<0.001). Conclution :Body mass index had a strong significant correlation statistically with skin to epidural space distance. Mean of skin to epidural space distance was 40.89 (SD 9.945) mm.
Kata Kunci : jarak kulit sampai ruang epidural, indeks massa tubuh, anestesi epidural lumbalis 3-4, operasi non obstetrik