IDENTITAS DAYAK KATAB KEBAHAN DI KABUPATEN MELAWI KALIMANTAN BARAT (Studi tentang Konstruksi Identitas Etno-Religio pada Masyarakat Dayak)

Zaenuddin, Prof. Dr. Irwan Abdullah

2012 | Disertasi | S3 Agama dan Lintas Budaya

Di Kalimantan Barat (KalBar), selama ini kata Dayak identik dengan Kristen atau agama nenek moyang. Keberadaan etnis Dayak Katab Kebahan yang berafiliasi dengan Islam menjadi sebuah fenomena yang sangat menarik untuk dikaji tidak hanya untuk mencari jawaban atas keunikan identifikasi keDayakan, tetapi juga untuk menjawab pertanyaan tentang kebijakan-kebijakan di daerah KalBar, di Melawi khususnya, yang cenderung mengabaikan aspek sosial budaya setempat. Dayak Muslim Katab Kebahan mencerminkan sebuah identifikasi sosial yang menjadi salah satu faktor penting dalam budaya Dayak yang perlu dipertimbangkan dalam proses kebijakan. Oleh karena itu penelitian yang mengungkapkan dan menjelaskan identitas Dayak Katab Kebahan ini menjadi penting dalam upaya menjelaskan persoalan identitas yang mengandung unsur etnisitas dan agama yang saling menguatkan. Studi ini dimaksudkan untuk menggali dan menemukan penjelasan yang menyeluruh tentang konstruksi identitas masyarakat lokal tersebut yang erat kaitanya dengan aspek agama dan etnisitas. Fokus studi ini adalah menguatnya identitas Katab Kebahan yang mempertahankan identitas Dayaknya dalam konteks pemahaman umum di KalBar bahwa kelompok etnis Dayak adalah non-Muslim. Penelitian ini melihat agama dan etnisitas sebagai dua aspek penting dalam identitas kelompok masyarakat KalBar, khususnya Melayu dan Dayak. Penelitian ini merupakan kajian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan diskusi kelompok (Focused Group Discussion). Teori budaya, identitas, dinamika hubungan antar etnis (group dynamic theory), gerakan sosial (social movement theory) dan teori-teori hubungan antara kekuasaan (power relation theory) yang digunakan dalam penelitian ini juga membuka peluang munculnya teori baru dari hasil temuan penelitian (grounded theory). Pendekatan kualitatif sangat membantu untuk menganalisis masalah penelitian dari sudut pandang yang berbeda yang memperkaya hasil analisis penelitian. Temuan penting penelitian ini adalah bahwa Identitas Dayak Katab Kebahan merupakan model khusus identifikasi etno-religio di KalBar. Model tersebut merupakan hasil konstruksi dari sejarah etnisitas Katab Kebahan yang mengakar pada kebudayaan Dayak Kebahan, kondisi religiusitas Katab Kebahan yang menganut agama Islam sejak lama dan faktor globaliasi yang mendorong peran aktif masyarakat Katab Kebahan dalam proses interaksi dan integrasi dalam mayarakat Melawi. Ketiga faktor tersebut telah mendorong menguatnya Identitas Dayak Katab Kebahan yang tetap memeluk Islam. Padahal, pada umumnya kelompok etnis Dayak di KalBar melakukan konversi etnisitas menjadi Melayu setelah memeluk Islam pada masa kesultanan (abad ke-17). Selain bermanfaat bagi dunia akademik, penelitian ini juga bermanfaat bagi penguatan masyarakat lokal dalam perannya sebagai bagian dari masyarakat global (global village).

There has been an existing understanding in West Borneo that the word Dayak is affiliated with Christianity and/or local beliefs. The existence of the Katab Kebahan Dayak identity which is ethnically rooted from the Kebahan Dayak and religiously affiliated with Islam is unique. And it is interesting not only for further elaboration about the exceptionality of the identity of the Islam Dayak but also for public to know more about social and political policies of local government related to local culture and social changes in the region with regards to the community. The Katab Kebahan Dayak identity indicates a social identification carrying a significant factor of Dayak cultures that is very important to consider in policy making process. Therefore, the study plays a significant role in the efforts of understanding identity issues with regards to ethnicity and religiosity which are significantly interrelated in the contexts of West Borneo society, especially in Melawi District. As an ethnographic and anthropological work, this project aims at discovering a comprehensive information and knowledge and finding better explanation of the local identity construction, especially on the aspects of ethnicity and religiosity. The focus of this works is the growing of cultural awareness of the people of Katab Kebahan Dayak on the issue of ethno-religious identity of being Muslim Dayak in the contexts of Dayak as (understood) non-Muslim. This project emphasizes ethnicity and religiosity as the two significant aspects on the construction of communal identities in West Borneo, especially for Malay and Dayak ethnic groups. This work is a field research project conducted in Melawi District area employing qualitative method. The data gathering is conducted through observations; in-depth interviews, document studies and Focused Group Discussion (FGD). Theories of culture, identity, group dynamic, social movement and power relation used in the analysis process of the research are also potential to stimulate and promote the invention of new theories from the ground (grounded theory). The qualitative approach is very helpful for the analysis process, especially on critically discussing the focus of the research from different perspectives. The Katab Kebahan Dayak identity is, in fact, a historical construction of the ethnicity of Dayak rooted from Kebahan Dayak culture. In addition, the religiosity of Katab Kebahan Dayak which is affiliated to Islam since the Sultanate era in the 17th century promotes the consistency of being Muslim by Katab Kebahan Dayak people. Furthermore, the interaction and integration of Katab Kebahan Dayak people to the society of Melawi has led them to promote the greater and stronger awareness of the Katab Kebahan Dayak identity as parts of social and political responses toward the modern and new global world (global village). In contrast, most Dayak people who converted to Islam in the Sultanate era would change their ethnicity and become Malay such as those living in Kapuas Hulu and other parts of West Borneo.

Kata Kunci : identitas, etnisitas, religiusitas, integrasi, interaksi, Dayak Katab Kebahan