PERKUATAN GESER PADA KOLOM BETON BERTULANG BERPENAMPANG PERSEGI DENGAN KAWAT KASA METODE MORTAR JACKETING BERPENAMPANG PERSEGI

Aziz Arifin, Dr.-Ing. Ir. Andreas Triwiyono

2012 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Perkuatan kolom sangat penting karena kolom yang tidak kuat dapat menyebabkan kegagalan bangunan secara total. Pada penelitian ini akan diteliti perilaku kolom yang diperkuat dengan metode penyelubungan mortar dengan kawat kasa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi perkuatan tersebut terhadap kekuatan geser dan daktilitas kolom. Benda uji kolom dibuat sebanyak 4 buah. Satu kolom asli (pembanding) mempunyai bentuk persegi dengan ukuran 150 x 150 mm dengan tinggi 700 mm dan plat pondasi berukuran 1200 x 700 mm dengan tebal 250 mm.Tiga buah kolom lainya dengan ukuran yang sama, diperkuat dengan penyelubungan mortar menjadi kolom berpenampang persegi dengan lebar tiap sisi 190 mm dan tinggi 730 mm. Di dalam mortar jacketing dipakai tulangan longitudinal 8 diameter 13 (ulir) dan kawat kasa 1,7 mm, terdiri dari kotak-kotak kecil yang mempunyai luasan 25 mm x 25 mm dengan perkuatan sebanyak 1 lapis (KP-1), 2 lapis (KP-2), dan 3 lapis (KP-3). Bahan mortar jacketing berupa mortar Sika Grout 215 New. Jenis pembebanan adalah aksial konstan dan lateral siklik untuk mestimulasikan gempa dengan metode displacement control. Hasil pengujian menunjukan pada kolom perkuatan yaitu KP-1 terjadi kenaikan kapasitas beban lateral sebesar 192,74%, KP-2 sebesar 204,71% KP-3 sebesar 228,85% dari rerata kolom asli (KA-1). Penambahan jumlah lapisan kawat kasa pada kolom perkuatan yaitu KP-1, KP-2, KP-3 secara umum terjadi kenaikan displacement pada saat beban lateral maksimum dibanding dengan kolom asli (KA- 1). Drift ratio saat beban maksimum pada KA-1 mencapai nilai 2,09%. Sedangkan KP-1,KP-2 dan KP-3 berturut-turut 2,10 %, 2,02 dan 2,12%. Nilai kekakuan yang diperoleh dari pengujian pada kolom perkuatan KA-1 sebesar 3,92 KN/mm, KP-1 sebesar 10,08 KN/mm, KP-2 sebesar 11,66 KN/mm, KP-3 sebesar 11,87 KN/mm. Faktor daktilitas (μ ) pada KA-1 adalah 2,98, KP-1 sebesar 1,45, KP-2 sebesar 1,25, KP-3 sebesar 1,39. Dengan demikian semakin ditambah lapisan kawat kasa maka faktor daktilitas semakin menurun. Dari hasil pengujian sesuai dengan peraturan ACI 374.1-05.2005 didapat Kolom perkuatan ini dapat digunakan untuk bangunan gedung dengan nilai R (faktor modifikasi respon) maksimum 6.

Colum reinforcement is esential in a structure. When a column is weak, it will cause total failure to the structure. This study examined the behavior of column reinforced with mortar jacketing method and wire netting. The objective of this study was to identify the contribution of the reinforcement to the shear strength and column ductility. Four column specimens were made. They consistd of one original column (as comparison) in square shape of 150 x 150 mm, and 700 mm height and foundation plate in 1200 x 700 mm with 250 mm thickness and three specimens in same dimension and strengthened by mortar jacketing to become column with square shape of 190 x 190 and 730 mm height. Longitudinal reinforcement and wire nett in 1.7 mm diameter and consistend of small squares of 25 mm x 25 mm with 1 layer strengthening (KP-1). Two layers (KP-2), and 3 layers, (KP-3) were used as the mortar jacketing. Sika Grout 215 New was used as the filler. Loading type used was constant axial and cyclic lateral load to simulate earthquake by using the displacement control method. Results of this study show that in KP-1, KP-2 and KP-3 reinforced column, their latral load capacities increase by 192,740%, 204,718%, 228,856%, respectively, than the average original column (KA-1). Addition of wire nett for KP- 1, KP-2, and KP-3 show general increase of displacement at a maximum lateral load in comparison to the original column (KA-1). Drift ratio at maximum load at KA-1 was 2.096%. As for KP-1 and KP-3, the maximum load were 2.104 %, 2,026 and 2,124%, respectively. The stiffness values obtained from the test for KA-1, KP-1, KP-2 and KP-3 were 3.92 KN/mm, 10,0854 KN/mm,11,6649% and 11,8738 KN/mm, respectively. Ductility factor (μ ) of KA-1, KP-1, KP-2 and KP-3 were 2,988, 1,458, 1,259, and 1,391, respectively. Thus, more wire nett show lower ductility. Based on the results and the regulation of ACI 374.1-05.200, the reinforced column could be used for structures with maximum R (response modification factor) of 6.

Kata Kunci : Keruntuhan geser, mortar jacketing, kawat kasa, beban siklik